41. Penyesalan

1.3K 149 39
                                    

"Aku menyesal atas apa yang telahku perbuat." Isak tangis terus terdengar diseberang telephone.

Lia bisa merasakan kesedihan dan amarah yang campur aduk hanya dengan mendengar suara Ryujin yang tidak henti-hentinya menangis. Iya, Lia mengetahui semua rahasia Ryujin. Hubungan yang kurang baik dengan Yuna karena Hueningkai lelaki yang disukainya malah menyukai Ryujin. Pernyataan palsu pada Hueningkai yang menolaknya karena alasan dirinya menyukai Beomgyu, dan Beomgyu yang mengetahui perasaan Ryujin meminta dia untuk menjadi kekasihnya. Hal ini terjadi begitu saja, Ryujin tidak berpikir panjang saat memutuskannya.

"Kau berniat untuk kembali padanya?" Tanya Lia.

Sebelumnya Ryujin mengatakan kalau dirinya mulai menyukai Beomgyu. Tapi setiap kali melihatnya yang selalu cemburu itu membuatnya merasa jenuh.

"Mungkin lebih baik tidak." Lirih Ryujin namun terdengar tidak yakin.

Dalam masalah ini cukup banyak korban dari kebohongan Ryujin. Yuna, Hueningkai, Beomgyu, dan itu berarti persahabatan TXTZY juga kena imbasnya. Hubungan yang mungkin akan merenggang setelah semua kejadian ini terjadi. Awalnya Ryujin tidak pernah menyadari dari kebohongan kecilnya akan berdampak besar pada persahabatan mereka. TXTZY nama itu sudah terdengar sangat indah jika disatukan. Ryujin kembali meneteskan air matanya. Dia benar-benar menyesal.

"Lia kau tau, setelah ini terjadi pasti semua orang akan berubah."

Lia mengangguk disana. Yang paling Lia khawatirkan adalah Beomgyu dengan Hueningkai. Bagaimana hubungan mereka setelah kejadian ini, persahabatan mereka sudah retak karena seorang gadis yang sama-sama mereka sukai. Namun itu sudah berlalu bagi Hueningkai, sudah beberapakali ia menjelaskan bahwa dirinya tidak lagi memiliki perasaan pada Ryujin tapi Beomgyu tidak mendengarkannya. Dia selalu cemburu dan terus mengawasinya bahkan mulai mengatur Ryujin. Posesif mungkin kata itu lebih tepat untuk menggambarkannya. Ryujin mulai merasa jenuh.

"Semua ini salahku." Kalau boleh jujur Lia sudah lelah mendengarkan Ryujin yang terus menyalahkan diri sendiri. Dia hanya menangis dan terus menangis seharian. Itu tidak akan merubah keadaan Ryujin! Ingin sekali Lia berteriak seperti itu. Namun dia tidak tega. Saat ini yang Ryujin butuhkan adalah seorang pendengar.

"Sudah Ryujin, kau tidak lelah terus-terusan menangis?" Lia mencoba sedikit menghibur Ryujin.

"Hal ini pasti akan cepat terlewati, aku yakin itu."

"Terimakasih Lia. Aku merasa baikan sekarang."

Lia tersenyum. "Aku selalu ada untukmu jika kau mau bercerita."

"Terimakasih Lia. Aku sangat merindukanmu"

"Aku juga."

Setelah itu sambungan pun terputus. Lia merasa gelisah memikirkan sahabat-sahabatnya dikorea. Itzy dan Txt bukankah dulu mereka sangat bagus jika bersatu. Namun keadaannya sekarang berbeda dan Lia tidak bersama mereka lagi. Itu yang membuat perasaan Lia khawatir. Bagaimana hubungan Ryujin dengan Yuna? Bagaimana Hueningkai dengan Beomgyu?

Ponsel miliknya kembali bergetar. Sebuah pesan masuk terpampang jelas dilayar ponselnya menampilkan nama Choi Soobin.

"Halo." Lia mengangkat telfonnya.

"Aku kira kau tidak akan mengangkat telfonku karena sudah tidur." Kata Soobin.

"Aku belum bisa tidur."

"Kenapa? Kau terus memikirkanku ya." Goda Soobin. Suara kekehan terdengar disana.

Lia tersenyum."Soobin." Panggilnya.

"Apa?"

"Aku titip Ryujin ya. Dia sedang rapuh sekarang."

Hening... suasananya tiba-tiba berubah.

Soobin mengetahui arah pembicaraan Lia. Namun setelah itu tidak ada yang bersuara selama beberapa detik.

"Iya." Final Soobin menanggapi permohonan Lia.

"Aku sangat merindukan kalian." Ucap Lia terdengar begitu tulus.
















To Be Continue...

vote&comment Juseyo😊😊

vote&comment Juseyo😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAY WITH ME [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang