Malam ini akan ada pameran megah disebuah taman kota dalam rangka memperingati hari jadi kota tersebut. Beruntungnya mereka datang diwaktu yang tepat. Mereka tau acara tersebut dari browsur yang disebar waktu ditaman kemarin. Mereka tidak boleh melewatinya.
Lia, Chaeryeong, Yeji, dan Ryujin sibuk berdandan, sedangkan Yuna hanya menonton mereka dari atas ranjang.
"Benar kau tidak akan ikut?" Tanya Yeji untuk kesekian kalinya. Mungkin saja Yuna tiba-tiba berubah pikiran.
Yuna menggeleng. "Aku tidak enak badan. Aku tidak mau merepotkan."
Baiklah jika begitu Yeji tidak akan memaksanya untuk ikut. Padahal dia berharap semua anggota Itzy bisa menghabiskan waktu bersama malam ini.
Cling!
Sebuah notifikasi pesan berbunyi dari ponsel Yeji. "Cepat turun. Mereka sudah menunggu dibawah."
Ryujin melirik Yuna dari cermin. Pikirannya kembali teringat saat ia melihatnya ditaman. Apa karena Hueningkai?
"Jaga dirimu baik-baik selama kami pergi." Kata Lia.
"Iya." Balas Yuna lalu kembali memainkan ponselnya.
Disaat mereka sudah keluar Yuna tidak menyadari masih ada Ryujin dikamar itu. Ia pun terkejut saat melihat Ryujin berdiri disampingnya.
"Kau belum pergi?" Tanya Yuna.
"Sebentar lagi aku akan turun." Jawab Ryujin.
Sebenarnya ada yang ingin Ryujin bicarakan dengan Yuna. Belakangan ini Ryujin merasa hubungannya dengan Yuna menjauh. Mereka tidak lagi berangkat dan pulang sekolah bersama. Tidak lagi berbagi cerita sebanyak dulu sejak saat perubahan sikap Yuna padanya. Sekarang dia tau alasannya. Hueningkai. Lelaki itu mendekati Ryujin akhir-akhir ini mungkin itu menjadi alasannya mengapa Yuna menjauh. Tapi hubungannya dengan Hueningkai hanya sebatas teman, mereka dekat karena mereka teman satu kelas. Lalu mengapa Yuna cemburu. Ryujin tidak ingin begini terus. Yuna telah salah paham padanya.
"Yuna." Panggil Ryujin.
Fokus Yuna pada ponselnya beralih ke Ryujin. "Ada apa?"
"Apa kau membenciku?" To the point. Ryujin tidak ingin bertele-tele. Yuna terlihat bingung. Ada apa dengan Ryujin tiba-tiba bertanya seperti itu.
"Tidak." Namun Yuna menjawabnya tanpa menatap mata Ryujin. Itu membuat Ryujin kesal.
"Kenapa aku merasa kau menjauhiku akhir-akhir ini. Katakanlah jika aku punya salah." Deg! Suasana berubah jadi emosional. Yuna membuang napasnya kesal. Dia sedang tidak ingin memikirkan atau membahas itu. Kejadian kemarin saat Hueningkai secara tidak langsung menolaknya, membuat Yuna ingin menyendiri untuk sementara waktu.
"Apa karena Hueningkai?" Yuna menoleh pada Ryujin saat dia menyebut lelaki yang Yuna suka.
"Kau salah paham Yuna." Reaksi Yuna yang tersenyum miring membuat Ryujin bingung.
"Apa kau tidak merasa kalau dia menyukaimu?" Ucap Yuna. Ryujin tidak mengerti.
Pikiran Ryujin teringat saat dirinya dan Hueningkai tertawa bersama, pulang bersama boncengan disepeda, dan terakhir Hueningkai memberikan jaketnya saat dipantai. Mungkinkah?
Ponsel Ryujin berbunyi membuyarkan lamunannya. Sepertinya mereka semua sedang menunggunya sekarang. "Aku pergi." Pamit Ryujin.
"Ryujin." Panggil Yuna.
"Aku tidak membencimu karena Hueningkai. Aku hanya butuh waktu untuk itu semua. Kau sahabatku dan orang yang kusuka menyukai sahabatku. Kau tau maksudkukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME [TXT X ITZY]
Aventuraff ini memceritakan tentang kehidupan anak sekolah pada umumnya. dihiasi oleh cerita pertemanan, asmara, kebersamaan. #Simak ceritanya, jangan lupa vote dan comment. karena hal itu yang membuat author jadi semangat nulis. hehehe... thx