Setiap kelebihan yang kita miliki, pasti ada juga kekurangan. Karena kehidupan di dunia ini tidak ada yang sempurna.
)00(
Di pagi hari yang cerah ini, Namjoon masih sibuk dengan bukunya. Matanya tak henti-henti membaca buku yang ada di depan nya, begitupun tangan nya yang masih sibuk membolak-balikan lembaran buku yang sedang ia pegang.
Ia harus mempelajari semua tumpukan buku yang ada di atas meja belajar, atas keinginan orangtuanya, yang ingin Namjoon selalu mendapatkan peringkat pertama dalam hal apapun. Padahal Namjoon memang sudah pintar sedari kecil.
Sejak kecil, ia selalu mendapat peringkat pertama, begitupun dengan sekarang. Namun, predikat pertama yang ia dapatkan juga tak lepas dari kata kekurangan. Ia selalu berusaha agar kekurang yang ia miliki tak terlihat oleh orang lain.
Namjoon sedikit meringis, ketika badan nya terasa pegal dan nyeri pada tangan nya. Terlihat sedikit goresan pada jari tangan sebelah kanan dan juga dahinya terasa sedikit sakit. Entah apa yang ia lakukan tadi malam, ia pun tidak tau, setelah bangun dari tidur, ia hanya merasa seluruh tubuh nya terasa sakit.
Ibunya bercerita pada Namjoon tadi pagi, bahwa tadi malam ia kembali mengamuk dalam tidurnya. Mendobrak pintu dengan tangan kanan nya hingga tergores, dan sesekali mengantukkan kepalanya ke pintu.
Walaupun ia tidak ingat dengan kejadian semalam, tapi ia tau apa yang dimaksud ibuya. Namjoon memiliki gangguan tidur yang disebut sleep walking, yaitu gangguan tidur sambil berjalan. Karena hal tersebut pula, Namjoon bisa saja melukai orang yang berada di dekatnya, bahkan melukai dirinya tanpa ia sadari.
Karena itu, disaat ia tidur di malam hari, pintu kamar selalu di kunci, agar ia tidak keluar dan merusak barang-barang yang ada di dalam rumah. Dan karena itu pula, kamar Namjoon tidak ada dekorasi apapun. Hanya tumpukan buku yang ada di kamarnya.
Semua itu dilakukan agar Namjoon tidak terluka. Sejak umur 10 tahun, ia sudah mengalami sleepwalking, akibat kurang tidur. Ia juga sering terjaga di malam hari, terkadang ia masih belajar sampai tengah malam.
Dulu, diumur 15 tahun, ia pernah terluka kerena dirinya sendiri. Waktu itu, ia jatuh dari tangga akibat tidur sambil berjalan. Hingga membuatnya harus masuk ke rumah sakit karena kakinya terkilir.
Terkadang ia harus meminum obat penenang untuk meredakan stres yang ia alami. Dan terkadang pula, ia juga harus meminum obat tidur, agar bisa tertidur.
Namjoon selalu menuruti apa yang orang tuanya perintahkan, dalam artian belajar. Ia tidak pernah membantah, karena ia sangat menghormati orang tuanya yang telah membesarkan dirinya sejak kecil.
Namun, ia sedikit kecewa, karena orang tuanya terlalu memaksakan dirinya untuk belajar. Ia merasa, diperlakukan seperti benda mewah untuk dibanggakan pada orang lain.
Namjoon bukan nya tidak suka dibanggakan oleh orang tuanya tapi, ia merasa kemampuan nya tidak di akui oleh orang tuanya sendiri. Terbukti dari sifat mereka yang selalu memaksa Namjoon untuk belajar setiap hari, hingga ia tidak bebas mengalami yang namanya istirahat dan tidur.
Waktu sehari-hari hanya ia gunakan untuk belajar. Ia tidak bisa terbebas seperti orang-orang pada umumnya. Orang tuanya tidak mengizinkan nya keluar hanya karena alasan, dapat mengganggu belajarnya dan dapat menurun nya nilai studi yang telah ia bangun sejak lama.
Kesempatan Namjoon untuk keluar rumah, hanya di saat orang tuanya pergi ke kantor untuk mengurus pekerjaan mereka. Di saat itulah ia bisa sedikit bebas, walaupun hanya setengah hari, ataupun sehari penuh jika orang tuanya sedang sangat sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sea : Let Us Free
FanfictionAneh, Itulah yang tersemat pada diri mereka. Mereka bertujuh dianggap aneh karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Ralat, mungkin bukan kelebihan tapi, orang-orang disekitar mereka menyebutnya sebagai kekurangan. Nam...