나쁜놈 Jerk [JenLisa]

1.3K 75 2
                                    

iKON - Jerk.

Drop it....

I miss you...

Every night and day,

Every time and every second..

Senyuman itu, aku merindukannya. Aku merindukannya selalu. Terlebih, cahaya oranye sore ini nampak mempercantik dirimu. Kau yang masih berambut panjang, berwarna sama saat terakhir kita bertemu.

Kau tidak pernah berubah.

Mataku menyipit seiring senyumku terukir di sudut bibirku. Aku, merasa hidup kembali ketika melihat mu seperti itu. Bahagia, bermain bersama anak kita, dan- astaga, mengapa kau tidak pernah bosan memikatku dengan senyuman itu?

Please, please don't shine so bright for now. Aku tidak mau orang di seluruh taman bermain ini terpukau karena cantikmu.

Aku merasa beruntung dapat memiliki sosok sepertimu. Bahkan dari tempatku berdiri saat ini, aku merasa Tuhan masih memberkatiku dengan mata yang masih dapat melihatmu.

Ah, aku kembali teringat. Saat itu, aku masih muda. Aku masih terlalu muda, dan kau adalah gadis yang entah bagaimana Tuhan menyetting skenario-Nya, kita bisa bersama saat itu. Dimana aku masih masih berada di ujung akhir masa kuliahku, dan kau yang sudah bekerja di kantor perusahaan ayahku.

Kita yang tidak sengaja bertemu di lift saat itu, berakhir dengan menjalin hubungan diam-diam dan bersembunyi dari ayah. Aku masih ragu beliau akan menerima kita atau tidak, namun aku merasa aku telah mencintaimu sangat dalam kala itu.

"Lim, apa kau yakin ingin melakukan ini?"

Lelaki muda di atasnya itu mengangguk pasti dan yakin. Dengan mantap, ia mengajak sang kekasih terbang ke Nirwana dunia.

Dengan tubuh yang bepeluh dan bibir yang tak berhenti melenguh, keduanya berpacu bersama dalam romansa, dan dosa.

Aku merasa sangat bodoh, payah, dan lemah. Aku dengan ceroboh memetik bungamu, yang belum menjadi hak ku.

Aku masih terlalu muda untukmu yang sudah harus menerima keseriusan dari seorang pria.

Dan tentu saja, pria itu bukan aku.

Bukan, melainkan aku yang tak pernah mau menjadi pria untukmu.

"Itu.. itu pasti bukan anakku. Kau jangan mengada-ada, Jennie-ah."

"Ta-tapi Lim, ini anak kamu. Aku hanya melakukannya dengan-"

"Apa ada jaminan kau tidak melakukannya dengan pria lain?! Pergilah! Aku tidak mau mengakui anak dalam perutmu itu!"

Air mataku menetes ketika mengerti rasa sakitmu kala itu. Aku selalu berlari padamu ketika aku semakin mengecil di dunia kejam ini. Dan kau, kau selalu berdiri bersamaku tanpa keluh sepatah kata pun.

"Lim! Kau harus semangat!"

"Bagus sayang! Bab 2 sudah selesai! Sekarang tinggal bab 3, kau harus lebih bersemangat dari sebelumnya, okay?!"

"Kau pasti sangat lelah hari ini, ini minum dulu. Cari kerja memang susah, kenapa kau tidak bekerja di perusahaan ayahmu saja hm?"

"Happy birthday sayang!"

"Lim-- kau harus kuat, jangan bersedih terus menerus sayang, do'akan eomma agar tenang di sisi Tuhan, ya?"

Jika bukan karena ketakutanku terhadap kemarahan ayah, aku pasti sudah menikahimu dan hidup bersama anak kita.

oneshoot and incorrect blackpinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang