minggu malam
bersama rembulan yang kesepian
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KEPADA KAMANDAKA
DARI SEORANG PERASA
KADANG AKU TAK BISA MENERIMA SEBUAH PERPISAHAN
KARENA AKU TAKUT PERTEMUAN SEPERTI YANG APA SELANJUTNYA AKAN DATANG
ENTAH DIWAKTU YANG SAMA NAMUN KAU BERBEDA
ATAU DIWAKTU YANG BERBEDA TAPI KAU TETAPLAH SAMA
ENTAH KAU DATANG SAAT SENJA KEHILANGAN LANGIT
ATAU SAAT MALAM YANG TAK BERBINTANG..
TAPI HANYA SATU DOA YANG SLALU KU UCAP
SAAT SEBUAH KEJORA BERKELIP DIANTARA JAM YANG BERDETAK PUKUL DUA BELAS
SEMOGA KAU TAK PERNAH KEHILANGAN SEBUAH CAHAYA
YANG MENEMANI DI SETIAP JENGKAL PERJALANANMU
YANG MEMELUKMU DI SETIAP DINGINNYA RINDU
DAN YANG MENGGANDENG KEDUA TANGANMU SAAT KAU BERPIKIR
KALAU DUNIA MEMANG SEDANG TAK ADIL
DUNIA SEDANG TIDAK MEMIHAKMU
DAN HANYA CAHAYA ITU YANG BISA MENEMANIMU
DARI DOAKU DAN SEMOGA BISA SAMPAI KEPADAMU
.
.
.
.
.
.
sekian
dan kuharap..
kamandaka mendengarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMANDAKA
PoetryTeruntuk seorang Kamandaka yang aku nantikan, sebuah rasa yang aku luapkan dalam sebuah kata. Bagiku kali ini, menantimu cukup menyakitkan dan membuatku terlalu kebal akan rasa yang tersiksa hingga ku lupa huj...