14 - Fall In Love With That Gay

1.8K 86 4
                                    

-Justin’s View-

Aku menginjak pedal gas mobil lamborghiniku memacunya dengan kecepatan tinggi untuk dapat segera sampai di universitas tempat Taylor berkuliah. Apa ini balasannya padaku hanya karena aku sedikit mengurangi rasa peduliku padanya satu minggu belakangan ini? Sebenarnya mungkin bukan sedikit, tapi aku memang mencampakannya. Aku sendiri tidak dapat mengetahui apa yang membuatku seperti ini padanya.

Tapi perbuatannya dengan membeberkan pada media bahwa aku penyuka sesama jenis benar benar keterlaluan. Aku tidak peduli dengan opini publik terhadapku hanya saja aku jauh lebih takut terhadap opini kedua orangtuaku. Mungkin saja mereka akan memenggal kepalaku dan memajangnya di perapian, itu memang berlebihan tapi itu sungguh sangat mungkin terjadi. Mereka akan membunuhku.

Aku memakirkan mobilku di depan jalanan Lobby universitas tidak peduli dengan larangan mengemudi di dalam area kampus. Persetan dengan peraturan itu aku sudah tidak peduli lagi, aku harus menemukan Taylor dengan cepat dan menanyakan apa maksud semua ini? “Taylor dimana? Apa kau melihat Taylor?” tanyaku pada salah seorang remaja pria. Dia menggeleng sembari menatapku dengan tatapan terkejut. “Apa kau Justin Gunstair?” tanyanya.

Belum sempat aku menjawab aku melanjutkan berlari menuju lorong lebih dalam. Aku mengambil ponselku, menekan tombol cepat nomor satu panggilan untuk Taylor. Aku masih berlari melewati setiap pintu mengedarkan pandanganku mencari sosok Taylor yang tak juga kutemukan. Tak berapa lama dia mengangkat teleponku. “Apa?” tanyanya dengan nada sinis.

“Seharusnya aku yang bertanya denganmu! Apa maksudmu dengan semua ini?!” Aku bersuara ketus, dia tertawa renyah. “Aku sudah pernah mengatakannya padamu bahwa aku tidak suka bermain-main dalam hubungan ini.”

“Apa maksudmu?”

“Kau mengacuhkanku Justin dan aku tidak suka itu. Kau bermain-main, maka aku juga bermain-main.” Ujarnya. “Ck, berhentilah bicara tak jelas. Dimana kau?” tanyaku sembari menghentikan langkahku saat aku melihat sosok Taylor tengah bersandar pada sebuah pohon di taman belakang universitas. “Apa pedulimu?” tanyanya dengan helaan nafas panjang.

“Cukup jawab pertanyaanku!”

“Aku di rumahku, kau tidak akan bisa kemari.” Ujarnya berbohong. Aku tertawa sinis sembari melangkah menghampirinya dengan perlahan agar dia tidak menyadari kedatanganku. “Apa rumahmu sudah berubah menjadi taman universitas sekarang?” ujarku yang membuatnya ternganga. Aku memutuskan panggilan teleponku dan memasukkan kembali ponsel ke dalam saku Tuxedo yang kukenakan.

“J-Justin? Bagaimana bisa kau?” tanyanya terbata. “Aku tidak akan berbasa-basi, apa yang kau inginkan dengan mengungkapkan bahwa aku seorang gay?” tanyaku padanya dengan kedua tanganku yang kumasukan ke dalam saku celanaku.

“Aku tidak menginginkan apa-apa, aku hanya ingin dirimu yang dulu.” Jawabnya dengan suara hampir tak terdengar. “Cepat atau lambat dunia akan tahu kebenarannya, untuk apa kau terus menutupi hubungan kita?” lanjutnya angkuh.

“Ck, Taylor. Kau tahu aku tidak suka bertengkar, semua ini hanya membuang waktuku. Aku tidak peduli dengan opini publik ataupun orang-orang yang sekarang sedang mengamati kita dan mengambil foto tanpa ijin. Tapi kau tahu aku tidak mungkin mengatakan sedari awal kepada kedua orangtuaku bahwa aku menyukai sesama jenisku sendiri, kau tahu aku tidak bisa. Lalu apa yang kau harapkan?” ujarku panjang lebar sembari menatap kedua matanya. Taylor melihat kesekelilingnya, para mahasiswa kembali menggunjingkan aku seperti staffku di kantor hari ini. Kenapa semuanya menjadi seperti ini?

Aku menghela nafas panjang, dia kembali menatapku setelah melihat banyak mahasiswa yang mengambil foto kami dengan kamera ponsel mereka. “Kau tahu cepat atau lambat, kedua orangtuaku akan mendesakku untuk menikah dengan seorang perempuan. Kau tahu hubungan ini tidak akan berjalan seperti yang kau harapkan. Apa memang ini yang kau inginkan sedari awal? Menghancurkanku di mata kedua orangtuaku?”

Fall in Love With That Guy (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang