Chapter 7 - Ego

1.3K 141 28
                                    


"Aku akan pulang ke Daegu minggu ini untuk upacara peringatan kematian orang tuaku. Apakah kau mau ikut denganku?" tanya Yoongi yang membuat Jimin langsung tersenyum lebar.

"Baikla—" nada suara yang awalnya semangat itu tiba-tiba berubah lesu. Jimin terdiam dan mengerjapkan matanya. "Sepertinya waktunya belum tepat. " ujar Jimin pelan. Pria itu berpikir keras. Yoongi mengajaknya pada upacara peringatan kematian orang tuanya, apakah ia sudah menganggap Jimin sebagai keluarganya?

"Apakah ada sesuatu yang salah?" tanya Yoongi.

"Jika aku pergi deganmu, sebagai siapakah aku di sana? Artinya aku harus menjadi apa untukmu?" ujar Jimin sambil menunduk malu.

"Tunanganku. "Jimin menahan senyumnya saat mendengar jawab Yoongi. Dia bilang tunanganya, berarti sekarang dia sudah mengakui sebagai tunangannya bukan? Pia berambut pirang itu lalu berdehem pelan.

"Baiklah, aku akan memikirkannya. " ujar Jimin sambil mengangkat dagunya.

"Kau harus memberiku jawaban paling lambat Jumat ini jam 12 siang. " ucap Yoongi tegas yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Jimin. "Minumlah obat tepat waktu. " setelah mendapat satu anggukan lagi dari Jimin, Yoongi pun akhirnya melangkah pergi.

***

Seorang pria bertubuh tinggi sedang berlari di atas treadmill sebuah agensi ternama di Korea Selatan sambil memandang artikel yang menjadi pembicaraan banyak orang. Artikel yang memuat perundungan yang dilakukan oleh artis senior pada juniornya di lokasi syuting. Guanlin mengerutkan dahinya dalam menyadari ia mengenal dua orang yang fotonya terpampang pada artikel tersebut.

"Guanlin, ternyata kau di sini. " suara seorang pria yang dikenalnya dengan baik membuatnya mengangkat kepalanya. Ditatapnya singkat Park Jihoon yang kini ikut berlari di sebelahnya. "Kau sudah mendengar rumor tentang akan dipilihnya artis terbaik untuk ikut serta dalam varietyshow terbaru? Apakah itu benar?" Guanlin hanya menggumam pelan mengiyakan perkataan Jihoon. Ia menyimpan ponselnya dan mulai berlari lagi.

"Hanya ada dua tempat yang tersisa disini. Ada begitu banyak artis berbakat di perusahaan kita, aku yakin kau pasti akan terpilih. Bagaimana dengan yang lain? Menurutmu siapakah yang akan beruntung dan terpilih? tanya Jihoon lagi.
"Itu adalah masalah yang membutuhkan pertimbangan orang-orang agensi, jadi aku tidak tahu." jawab Guanlin singkat yang membuat Jihoon terdiam sambil menatapnya. "Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu. " Guanlin menekan beberapa tombol pada treadmill-nya untuk mematikan mesin itu.

"Apa yang terjadi padamu dan Park Jimin?" tanya Guanlin sambil menatap lekat Jihoon yang tidak berani menatapnya. "Kalian bukan orang yang menggunakan cara kotor bukan?" Guanlin menatap Jihoon curiga saat teringat akan apa yang direncanakan Tuan Yoo, CEO agensinya saat berita kecelakaan mobil yang dialaminya dan Jimin berapa minggu lalu. Dilihatnya Jihoon yang menghela nafas dan akhirnya menatap Guanlin.

"Di matamu, aku sangat menyebalkan bukan? Kau pikir aku adalah seorang artis yang menjebak orang lain hingga mau mengorbankan kesehatanku demi kesuksesan?" ujar Jihoon membuat mata Guanlin memandang pipi Jihoon yang baru ia sadari terlihat sedikit memar. Jihoon lalu tersenyum sedih. "Tapi aku tidak menyalahkanmu atas tindakanmu. Katakan padaku, kau mendekatinya karena kau menyukainya bukan?"

"Aku bisa berada di mobil yang sama saat kecelakaan itu karena ia membantuku menghindari kejaran para penggemar fanatik. Bahkan saat dia terluka, masuk rumah sakit, dan berita tentang kecelakaan kami tersebar luas dia justru menyelamatkanku dan mempertaruhkan reputasinya sendiri. Inilah kenapa aku sangat menghargai dan menghormatinya. Aku hanya melihatnya sebagai temanku sama sepertimu, kau juga temanku. " jelas Guanlin. Jihoon terdiam.

"Jadi, kau hanya melihatku sebagai teman?" tanya Jihoon yang dijawab dengan anggukan oleh Guanlin. "Ah, aku lupa ada jadwal pagi ini. Aku harus pergi sekarang. " Tanpa banyak bicara ia pun beranjak pergi dan keluar dari ruang gym tersebut. Meninggalkan Guanlin yang menatapnya dengan tatapan heran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Make It Right [ YoonMin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang