Chapter 2 - My Fiancè is My Doctor

1K 128 17
                                    

Yoongi berjalan di lorong koridor dengan sebuah berkas di tangannya. Ia membaca berkas itu berulang kali untuk memastikan tidak ada yang terlewat, memastikan tidak akan ada kesalahan yang terjadi. Langkahnya terhenti di depan sebuah pintu ruang VIP diujung koridor.

VIP 707.
Yoongi melirik berkas di tangannya. Ia akan memeriksa keadaan pasiennya. Setelah memasang masker medis, ia memasuki ruangan VIP tersebut.

Tanpa sadar Yoongi menghembuskan nafas lega begitu mendapati pria berambut hitam, berpipi chubby, dengan perban di kepalanya itu memejamkan matanya. Park Jimin sidang tertidur. Dokter itu menarik nafas dan melangkahkan kakinya ke arah ranjang. Dengan sigap ia memeriksa monitor pendeteksi tanda vital, detak jantung, denyut nadi, dan luka yang ada di dahi pasien. Sesekali ia akan mencatat sesuatu di dalam berkas laporan pasien. Sejauh ini baik-baik saja, tidak ada yang salah. Tidak akan lama Jimin akan segera sadar.

Dokter yang terkenal pendiam itu menahan nafasnya ketika melihat kelopak mata Jimin bergerak dan terbuka lebar. Ia yang semula sedang menunduk sehabis memeriksa luka di dahi Jimin terpaku, tidak tau apa yang harus ia lakukan. Oh ayolah Min fucking Yoongi, apa yang sedang kau lakukan? Lakukan pekerjaanmu!

"Kepalaku sakit sekali. " gumam Jimin. Yoongi sontak mendekat dan mengamati gerakan Jimin yang kini memegangi kepalanya dengan mata yang masih terpejam.

"Di mana yang sakit?" tanya Yoongi sambil memegang dahi Jimin dengan punggung tangannya. Memeriksa kembali suhu tubuhnya. Jimin tersenyum. Suhu tubuhnya masih normal.

Dilihatnya Jimin beberapa kali mengerjapkan matanya, berusaha mengembalikan kesadarannya. Sepertinya kesadaran pasiennya ini masih belum benar-benar kembali.

"Ugh, mata itu lagi..... " gumam Jimin pelan seperti bisikan. Yoongi tidak bisa mendengarnya dengan jelas, sepertinya pasiennya ini sedang mengigau.

"Aku akan membiarkanmu istirahat. Kalau begitu, aku permisi. "

Baru saja Yoongi menegakkan badannya dan ingin melangkah pergi, sebuah tangan menarik jas dokternya dengan kuat hingga ia hampir terjatuh menimpa tubuh Jimin karena kehilangan keseimbangan. Kedua lengan dengan erat melingkar di lehernya, membuatnya tidak bisa bergerak. Yoongi membulatkan matanya begitu menyadari Jimin menempelkan bibir penuhnya seperti buah plum itu ke bibirnya. Ia bisa merasakan bibirnya dipanggut dengan lembut meski harus terhalang kain masker yang terpasang.

Setelah menarik nafas singkat, dengan satu gerakan Yoongi melepaskan pelukan dari tubuhnya hingga membuat masker medis di wajahnya terlepas. Kakinya dengan gesit langsung melangkah keluar dari ruangan VIP itu. Sementara Jimin yang masih setengah sadar dan berpikir ia sedang bermimpi tersenyum dengan memejamkan matanya. Ia kembali tertidur.

Para perawat yang sedang berjaga mengerenyit bingung saat mendapati Dokter Min Yoongi yang biasanya terlihat tenang dan terkesan dingin itu berjalan terburu-buru ke arah ruang kerja pribadinya sambil menutupi sebagian wajahnya dengan punggung tangan.

Yoongi langsung melepas jas dokternya dan berjalan mengambil air minum di mejanya. Dalam hitungan detik air dalam gelas itu tandas. Yoongi melonggarkan kerah kemeja hitamnya yang terasa mencekik. Setelah memejamkan mata sejenak ia menghela nafas keras.

Park Jimin. Yoongi menarik nafasnya dalam-dalam sambil memejamkan mata. Mulai sekarang ia akan lebih berhati-hati saat berurusan dengan pria berambut hitam itu.

***

Jam menunjukkan pukul 6 pagi, Seokjin menatap wajah Jimin yang terlihat pucat. Ia sedang duduk di salah satu kursi yang terletak di samping ranjang Jimin sambil mengupas beberapa apel di tangannya.

"Hyung.... " Seokjin langsung berdiri begitu mendapati mata Jimin bergerak dan terbuka. "Kepalaku sakit sekali. " keluh Jimin. Seokjin mendengus.

"Kau sudah bangun? Kau baru saja menjalani operasi karena kepalamu terluka saat kecelakaan kemarin malam. " Seokjin mengamati perubahan raut wajah Jimin yang perlahan berubah. Wajah yang awalnya bingung berubah menjadi panik.

Make It Right [ YoonMin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang