Chapter 3 - The Mission

1.1K 122 7
                                    

Tanpa pikir panjang Jimin melangkahkan kakinya ke arah ruangan di mana terakhir ia melihat Yoongi. Tanpa permisi ia membuka pintu ruangan itu tanpa permisi. Mata Jimin terbelalak begitu melihat apa yang ada di depan matanya.

***

Yoongi keluar dari ruangan Jimin dengan menggelengkan kepalanya. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan Jimin yang berusaha untuk melepas masker medisnya. Dengan langkah pasti Yoongi berjalan ke arah ruang kerja pribadinya, sesekali ia mengangguk singkat untuk membalas sapaan. Hari ini ia lelah sekali.

Dokter dengan kulit putih pucat itu memasuki ruangan kerja pribadinya sambil menekan bahunya yang terasa pegal. Ia melepas jas dokternya dan menggantungnya di gantungan baju. Gerah. Ia akan mengganti baju seragam operasinya dengan baju kerjanya. Tanpa pikir panjang ia pun melepas atasan seragam operasinya yang berwarna hijau, tapi kegiatannya terganggu begitu mendengar pintu ruang kerja pribadinya terbuka tanpa diketuk terlebih dahulu.

Yoongi yang sedang telanjang dada itu akan benar-benar menendang siapapun yang seenaknya masuk ke ruangannya tanpa permisi, tidak terkecuali Namjoon sekalipun. Moodnya benar-benar buruk karena kelelahan. Yoongi sudah akan meneriaki siapapun yang dengan lancang memasuki ruangannya, tapi suaranya tertahan begitu mendapati seorang pria berpipi chubby dan berambut hitam berdiri di depan pintunya dengan wajah terkejut. Mata pria itu terbelalak lebar dengan mulut terbuka.

Park Jimin. Mata pria itu menjelajahi seluruh bagian atas tubuhnya dengan mata berbinar. Bisa dilihat dengan jelas ia menelan ludahnya. Yoongi melemparkan tatapan menghakimi ke arah Jimin hingga membuat artis papan atas itu memekik tertahan dan menutup matanya. Dokter itu dengan cepat meraih kemeja putih dan memakainya dengan asal.

"Dokter Min. " suara seorang perawat menyadarkan mereka berdua.

Yoongi buru-buru berjalan ke arah Jimin dan menarik tangannya. Ia membawa Jimin ke tempat biasanya ia istirahat dan tidur karena tempat itu cukup tertutup dan sempit, menyerupai bilik. Jimin berusaha sekuat tenaga menahan suaranya karena tubuhnya terhimpit tubuh Yoongi. Wajah mereka terlalu dekat!

Tanpa sadar Jimin menahan nafasnya saat menyadari Yoongi belum sempat mengancingkan kemejanya, memperlihatkan tubuh padat Yoongi dengan dada bidang dan beberapa otot yang menghiasi perutnya. Ingin sekali Jimin mengulurkan tangannya dan menyentuh perut dan dada itu dengan jemarinya.

"Dokter Min? Apakah kau di dalam?" suara yang tadinya samar-samar terdengar lebih dekat.

Jimin mendongakkan kepalanya dan mendapati Yoongi yang menatapnya sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh Jimin diam. Pria berpipi chubby itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Hmmm aneh sekali, tadi aku sempat melihatnya masuk ke ruangan ini. "

Lalu terdengar suara langkah kaki menjauh diikuti suara pintu yang tertutup. Jimin menghela nafasnya lega. Yoongi dengan gerakan cepat memegang kedua sisi lengan Jimin dan membawa tubuhnya keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Keluar dari sini. Akan sangat tidak baik kalau sampai orang lain melihatmu di sini. " ujar Yoongi sambil mendorong tubuh Jimin keluar dari ruangannya dan menutup pintunya begitu saja. Jimin terperangah dan membalikkan badannya dengan kesal.

"Aku bahkan tidak mengatakan apapun. Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu padaku!" umpatnya kesal. "Min Yoongi, awas kau! Aku akan membalasmu!"

Make It Right [ YoonMin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang