5

1.2K 200 7
                                    

"Ada perlu apa Yeonjun?" tanya Namjoon seosaengnim pada ayah, saat ayah masih memegang gagang pintu, menampakan hanya wajah bagian depan ayah yang memasuki ruangan.

Ayah masih tetap menatap ibumu yang balik menatap ayah dengan tatapan heran. Mungkin dia heran melihat wajah ayah yang menganga lebar melihatnya seolah melihat hantu. Ia bahkan menautkan kedua alisnya sambil terus menatap ayah.

"Yeonjun?" suara Namjoon seosaengnim membuyarkan imajinasi ayah dan langsung membuat ayah menatap ke arahnya.

"I—iya seosaengnim, kata Wooseok dan Wooyoung, anda memanggil saya?" Ayah pun masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu yang sedari tadi gagangnya masih ayah pegangi.

"Oh, Wooseok dan Wooyoung kabur rupanya." Namjoon seosaengnim mengelus-elus dagunya sambil melihat ke wajah ayah yang hanya berdiri di depan mejanya dan di belakang kursi yang diduduki ibumu.

"Kabur dari apa seosaengnim?" Ayah yang dari lahir memang punya kelebihan sifat penasaran pun akhirnya bertanya pada guru berambut klimis itu.

Namjoon seosaengnim pun menjelaskan pada ayah bahwa Wooseok dan Wooyoung tadinya merusak kaca perpustakaan karena bermain bola. Tanpa sengaja Wooseok terlalu kuat menendang bolanya sehingga kaca perpustakaan pun pecah karena terkena bola dari tendangannya.

Wooseok dan Wooyoung dihukum untuk membersihkan kamar mandi sepulang sekolah, namun sebelum mereka keluar dari ruangan Namjoon seosaengnim, tiba-tiba saja ibumu masuk dan mengatakan pada guru itu bahwa dia ingin mengadakan sebuah bakti sosial.

Namjoon seosaengnim menyuruh Wooseok dan Wooyoung untuk ikut serta kegiatan positif tersebut, namun yang dilakukan keduanya malah kabur dan memanggil ayah untuk segera ke ruangan Namjoon seosaengnim.

"Baiklah, karena kamu sudah disini, berarti kamu yang akan menemani Beomgyu dalam kegiatan bakti sosial ini!" Namjoon seosaengnim memutuskan seenaknya.

Ayah ingin protes, tapi ketika ibumu menatap ayah dan tersenyum, suara ayah tiba-tiba saja tidak bisa keluar.

"Hai Yeonjun, namaku Beomgyu, kelas 7A, salam kenal." Ibumu mengulurkan tangannya pada ayah mengajak berjabat tangan.

Ia adalah orang yang tanggap. Ibumu langsung tahu siapa nama ayah karena ia mendengarkan Namjoon seosaengnim memanggil ayah sejak pertama kali ayah memasuki ruangan.

"C-Choi Yeonjun, 7F, se—senang bertemu denganmu." Ayahpun dengan kaku dan grogi setengah mati menjabat tangan ibumu.

Wajahnya terlihat selalu bahagia. Dia kemudian berdiri menyamakan posisi dengan ayah. Waktu itu tingginya lebih tinggi 5 cm dari ayah. Ayah merasa sangat kerdil ketika berdiri di dekat ibumu.

"Ku harap kau bisa membantuku Yeonjun, karena Namjoon seosaengnim sudah memberi izin maka kita bisa memulainya besok." Itulah yang dikatakan ibumu pada ayah. 

Dan kau tau nak?

Senyumannya sungguh indah.

Terrible Things ✦ YeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang