Prolog 1

1.4K 41 0
                                    

{}Arctic,25 Years Ago{}

Sebuah kapal ekspedisi dengan nama lambung StarCruise sedang melakukan penelitian tentang kandungan minyak di lautan Artik. Beberapa kali bongkahan es kecil yang mengapung ditabraknya tanpa ragu-ragu sehingga menimbulkan guncangan kecil. Tetapi awak kapal tak khawatir karena selain kapal ekspedisi,kapal itu juga berjenis kapal pemecah es.

"Kapten,sebentar lagi kita akan mendekati titik X,"kata salah satu ABK.

" ke arah 50 derajat throtle penuh,"perintah kapten kapal.

"Baik!"jawabnya.

Kapal Mulai berbelok perlahan ke arah barat. Kecepatan kapal mulai bertambah dan akhirnya mencapai kecepatan 30 knot. Setelah kapal mencapai kecepatan penuh, tiba-tiba hal yang tak terduga terjadi. Tiba-tiba datang gunung es setinggi 17 meter bergerak dari arah samping siap untuk menghadang kapal. Semua orang yang melihat ada gunung es yang akan merintangi kapal mulai panik.

"REM REM REM,Throtle mundur diaktifkan,cepat!"perintah sang kapten dengan keras.

Sirine merah mulai terdengar. Jarak antara kapal dengan gunung es tersisa 20 meter lagi dan dalam waktu 10 detik akan terjadi.

"Sial!Belok ke arah kanan,"perintahnya lagi.

Semakin lama jarak antara kapal dengan gunung es semakin berkurang. Kapal mulai berbelok ke arah kanan dengan perlahan. Walau begitu gunung es yang juga bergerak ke arah kanan ditambah kapal berbelok ke arah kanan dengan sudut yang besar pasti tabrakan akan terjadi. Sekarang jaraknya tinggal 5 meter lagi.

"SEMUANYA PEGANGAN!"teriak sang kapten kapal hingga bergema 1 kabin kapal.

Tabrakan akhirnya tak terhindarkan. Bagian haluan kiri kapal menabrak sekaligus menggerus gunung es. Goncangan super keras terjadi hingga perabotan dalam kapal saling terlempar tak karuan. Orang-orang yang ada di samping kiri geladak berlari menghindari bongkahan es yang jatuh ke geladak kapal. Suasana bertambah mencekam ketika angin dingin menerpa mereka yang ada di luar. Gunung es itu retak pelan-pelan kemudian segera pecah dan hancur menjadi beberapa bagian.

Untunglah kapal masih mengapung.

"Semuanya baik-baik saja?"tanya salah satu kru kapal.

Mereka semua berdiri kembali dengan perasaan baru saja mengalami kejadian yang hampir membuat mereka tenggelam di lautan yang super dingin.

"Periksa bagian haluan kiri yang lainnya coba cek penumpang di dalam. Barang kali ada yang terluka,"perintah katen kapal.

"Baik!"jawab beberapa ABK serentak kemudian berlalu meninggalkan ruang kendali.

Dari dalam kabin terlihat beberapa petugas dengan berpegangan teralis yang hampir hancur melihat haluan kapal dari luar kapal. Semua orang-orang yang ada di kabin mulai dipindahkan ke geladak dan sekoci mulai disiapkan.

"Sepertinya aman,kapten!Tidak ada penyok,"

Suara radio kapal terdengar dan membuat semua yang ada di situ bernafas lega untuk sementara. Tetapi masalahnya bukan itu.

Beberapa petugas yang sembaring tadi mengecek haluan kiri kapal kini melihat gelembung-gelembung di air dan tiba-tiba cahaya merah terlihat dari dalam air dan bergerak menuju bagian bawah kapal. Petugas itu terbingung-bingung melihat hal itu. Beberapa cahaya merah itu semakin mendekat dan petugas-petugas segera berlari terbirit-birit. Namun terlambat. .

'BUUUMMMM!BUUUMM!BUUMMM!BUUMMM!'

4 ledakan hebat terjadi hingga membuat haluan kapal hancur dan orang-orang yang didekatnya terpental ke lautan super dingin. Orang-orang panik kemudian mulai berlari menyelamatkan diri ke sekoci terdekat. Ledakan yang hebat itu membuat kapten kapal terlonjak kaget hingga terjatuh.

"Semuanya masuk ke sekoci sekarang!"teriaknya panik.

Ekspedisi pencarian minyak tak disangka akan terjadi seperti ini. Kapal mulai oleng ke depan sementara orang-orang yang ada di ruang kendali kecuali kapten kapal segera berlari keluar menyelamatkan diri. Tiba-tiba radar kapal mendeteksi ada titik merah dari dasar laut yang bergerak. Bunyinya semakin lama semakin keras dan titik merah itu sebentar lagi muncul di permukaan 20 meter dari arah depan kapal.

Dengan susah payah karena kapal oleng kapten kapal bangkit dengan berpegangan meja kendali. Tak berapa lama kemudian air segera menyembur ke atas dan keluarlah salah satu hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Seorang pemuda berambut pirang dengan baju zirah abad pertengahan berwarna biru muda dan memegangi sebuah kubah tank terbang dengan cepat dari air hingga lenyap begitu saja. Walau terlihat sekilas dan jauh dari kapal tetapi aura mengerikan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata terasa.

"Spirit,"gumam kapten kapal terpana.

"Oi,cepatlah keluar kapten. Kapal sebentar lagi akan tenggelam!"

Tiba-tiba seseorang berteriak mengejutkannya. Kapten kapal kemudian berbalik menatap tubuh seorang pria dengan nafas menderu.

"Baiklah,"jawabnya.

Date A Live : First  SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang