first love: Five

66 11 0
                                    

Besok adalah hari minggu. Kak Seokjin mengajak ku untuk jogging mengelilingi taman komplek yang biasanya ramai ketika weekend tiba. Aku setuju karena sudah lama aku dan kak Seokjin tidak jogging bersama.

Dan kebetulan malam ini ayah pulang dari kerjaannya yang di luar kota selama 1 hari kemarin. Pasti ayah membawa banyak oleh-oleh. Dengan semangat '45 aku keluar kamar menghampiri ayah, ibu dan kak Seokjin yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Ayahhhhh, mana oleh-oleh buat Sinb?"

Ayah tertawa pelan lalu memberikan totebag bermotif pada ku. "Ini. Udah ayah pisahin, khusus buat putri ayah tercinta."

Aku mengeluarkan isi dari dalam totebag tersebut dan langsung melompat kegirangan saat ayah membelikan ku satu paket figure action harry potter. Ayah selalu berhasil membuat mood ku baik.

"Sinb, nih, handphone lo daritadi nggak berhenti bunyi." Kak Seokjin menyabut charger dari ponsel ku dan memberikannya pada ku.

Siapa yang mengirim chat malam-malam begini?

+62865447xxx
Hai Sinb
Sinb?
Buka chatnya!
Ini aku Hoseok
Jung Hoseok!

"Astaga!"

Refleks aku teriak karena melihat yang mengirim nya teenyata adalah Jung Hoesok. Ibu, ayah dan kak Seokjin menatap ku bingung. Mungkin mereka bingung karena mendengar teriakan ku barusan.

"Kamu kenapa Sinb?" Tanya ibu.

"Pesan dari siapa? Pacar kamu?" Tanya ayah.

Aku menatap tajam kak Seokjin ketika dia tertawa terbahak-bahak setelah ayah melontarkan pertanyaannya. Aish, kakak ku ini memang selalu senang jika meledek ku.

"Aduh, ayah..Sinb mana pernah punya pacar. Siapa yang mau deket sama cewe dingin kayak dia. Jangankan pacar, temen aja jarang." Ujar kak Seokjin.

"Seokjin, nggak boleh bilang kayak gitu." Omel ibu.

Kak Seokjin langsung berhenti tertawa. Dia paling tidak bisa kalau melihat ibu marah. "Maaf, bu. Seokjin cuma bercanda."

"Ehmm, ibu, ayah..Sinb izin ke kamar ya? Mau tidur. Besok kan mau lari pagi bareng kak Seokjin."

Aku memberikan senyum pada mereka lalu segera pergi ke kamar ku setelah diizinkan. Untungnya mereka tidak bertanya lebih lanjut siapa yang daritadi mengirimi ku chat ini.

Aku berjalan mondar-mandir didalam kamar, berpikir apakah harus ku balas atau tidak. Hoesok membuat ku pusing saja. Tapi, tunggu! Dia tahu nomor ku darimana?

Hampir saja aku melempar ponsel ku karena tiba-tiba ponsel itu berbunyi menandakan panggilan masuk. Mata ku terbelalak saat yang menelfon adalah nomor yang sama dengan nomor yang tadi mengirimkan pesan untuk ku.

"Bagaimana ini? Harus ku jawab atau tidak?" Tanya ku pada diri sendiri.

Panggilan itu berakhir ketika jari ku ingin mengangkat panggilannya. Tapi tak lama dia kembali mengirimi ku pesan chat.

+62865447xxx
Sinb, kok cuma dibaca doang?
Nggak ada niatan mau bales chat ku?

Lebih baik aku membalasnya daripada dia terus mengirim chat diponsel ku. Aku duduk ditepi ranjang dan menarik napas ku dulu sebelum membalasnya.

FIRST LOVE <sinb♡hoseok>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang