Sesuai perintah Mr.Namjoon, aku dan Hoseok harus membersihkan toilet siswa/i. Tadinya aku membersihkan toilet siswi tapi karena toilet siswi tidak terlalu kotor jadi hanya membutuhkan waktu sebentar untuk membersihkan nya. Kemudian, aku menyusul Hoseok di toilet siswa, ternyata dia sedang mengepel lantainya.
Aku bersender di dinding toilet sambil memperhatikan Hoseok. Toilet siswa paling terkenal joroknya, aku jadi kasihan melihatnya membersihkan toilet ini sendirian. Peluh sudah sangat membanjiri wajahnya. Tapi dia tidak ada tanda untuk sekedar beristirahat sebentar.
Karena tidak tega, aku mulai membantunya. Ikut mengepel lantai menggunakan alat pel yang aku gunakan saat membersihkan toilet siswi tadi. Hoseok melihat ku sesaat dan tersenyum lebar sebelum kembali melanjutkan tugasnya.
Seluruh toilet kami bersihkan. Saat selesai kami berdua senang karena melihat toilet siswa sudah sangat bersih dan tidak bau lagi. Harum dari pewangi lantai menambah kenyamanan disini.
"Kita udah cape-cape bersihin toilet ini tapi nanti pas pulang sekolah pasti kotor lagi." Ucap ku sambil mencuci kain pel disalah satu bilik toilet.
"Yang penting kita udah ngejalanin hukuman dari Mr.Namjoon. Seenggaknya tugas kita buat bersihin toilet selesai. Sekarang kita harus nyapuin lapangan."
"Harus ya? Cape banget." Aku mengelap keringat yang menetes dari dahi ku.
"Jangan ngeluh. Ayo." Hoesok menarik tangan ku lalu mengambil sapu lidi yang tergeletak tepat didepan toilet.
Hoesok langsung menyapu daun-daun kering yang berserakan dimana-mana. Sedangkan aku hanya melihatnya. Aku sudah lelah, rasanya tidak kuat lagi jika harus menyapu lapangan yang sangat luas ini. Ditambah daun-daun dan sampah bekas makanan berserakan disetiap sudut lapangan.
Mata ku membulat saat melihat Mr.Namjoon mengawasi aku dan Hoesok dari balkon kelas ku yang berada di lantai 3. Buru-buru aku ikut bergabung menyapu dengan Hoseok. Hoseok tertawa pelan melihat tingkah ku yang terciduk Mr.Namjoon tanpa membantunya.
Setengah hati aku menyapu lapangan ini. Lalu berhenti sejenak, untuk meregangkan otot-otot tangan ku yang kaku. Ahh, pegal sekali.
"Istirahat aja kalo cape. Sisanya biar aku yang bersihin." Ujar Hoseok.
Aku melihat ke atas, tepatnya balkon tempat Mr.Namjoon berdiri mengawasi ku tadi. Dia tidak ada disana dan ini kesempatan ku untuk beristirahat. Aku duduk di kursi yang tersedia di lapangan ini dan meluruskan kaki ku. Menaruh sapu lidi yang ku pegang ke bawah.
Baru kali ini aku merasakan hukuman. Dan itu hanya karena aku telat masuk kelas saat pelajaran guru yang terkenal killer seantero sekolah.
15 menit berlalu, Hoseok sudah menyelesaikan bersih-bersihnya. Dia meminta ku untuk menunggu nya disini karena dia ingin mengembalikan sapu lidi ini dulu ke dalam ruangan khusus alat bersih. Padahal seharusnya dia tidak perlu repot untuk menaruhnya disana. Ditinggal disini juga tidak jadi masalah.
Sekembalinya Hoseok, dia memberi ku sebotol minuman berasa. Dia tahu saja kalau aku sangat haus daritadi. Aku langsung meminumnya hingga tersisa separuhnya. Mengambil napas panjang merasakan dingin nya minuman ini dikerongkongan ku.
"Cape juga ya?" Ucap Hoseok memulai pembicaraan.
"Mr.Namjoon nggak kira-kira kalo ngasih hukuman." Sahut ku kesal.
Hoseok tertawa mendengar ku yang kesal. Mungkin dia merasa kalau aku terlalu berlebihan tapi sungguh aku sangat kesal pada guru killer yang satu itu.
"Sinb." Panggil Hoseok.
"Hmm?"
"Gapapa, ngetes kuping doang." Jawab Hoseok yang berusaha sedang melucu tapi terdengar sangat aneh bagi ku.
"Nggak lucu."
"Nggak lucu ya?? Padahal kalo aku bilang nya ke orang lain mereka pada ketawa."
Aku menepuk bahu Hoseok beberapa kali. "Sabar ya." Ucap ku meledek. "Kadang aku suka heran deh sama orang-orang yang julukin kamu King of humor."
"Kenapa emangnya?"
"Yaa, karena aku liat kamu nggak berbakat buat ngelawak."
Hoseok duduk menyamping menghadap ku. "Terus julukan yang pas buat aku apa?"
Aku tampak berpikir dengan menempelkan jari telunjuk ku ke sudut bibir ku. "King of Smile. Kamu lebih sering senyum daripada ngelawak. Menurut ku julukan itu pas buat kamu."
Hoseok menganggukan kepalanya. "Boleh juga. Ya udah, mulai sekarang kalo lagi sama kamu julukan aku King of smile tapi kalo lagi bukan sama kamu julukan aku tetap King of humor."
Aku tertawa mendengar ucapan nya. Dia itu ada-ada saja. Bagaimana bisa seperti itu? Apa maksudnya hanya aku yang hanya memanggilnya King of smile?
"Kamu juga nggak cocok dapet julukan Queen ice." Ucapnya.
Aku mengangkat satu alis ku.
"Gimana kalo aku kasih julukan ke kamu itu Princess Hwang?"
Blush
Seketika aku merasa salah tingkah karena Hoseok yang memberi ku julukan seperti itu. Ku harap kedua pipi ku tidak akan merona setelah mendengarnya.
"Sifat kamu emang dingin, tapi visual kamu setara sama aktris. Cantik dan berkarisma. Jadi julukan Princess Hwang lebih tepat mewakilkan diri kamu." Jelas nya yang membuat ku semakin salah tingkah.
Aish, kenapa dengan Hoseok aku selalu salah tingkah seperti ini?
"A-apaan sih? Nggak ah. Aku lebih suka dipanggil Queen ice daripada Princess Hwang." Ujar ku tergagap.
"Loh, kenapa nggak suka? Pokoknya julukan aku ke kamu itu Princess Hwang."
Baru akan memprotes, suara deheman keras menyita perhatian ku dan Hoseok. Kami berdua serempak berdiri saat Mr.Namjoon berdiri tepat beberapa meter didepan kami. Memperhatikan kami dari balik kacamata tebalnya.
"Kalian sudah selesaikan hukuman yang saya berikan?" Tanya Mr.Namjoon.
"Sudah, Mr."
"Baik. Sekarang kalian boleh ke kelas. Ingat! Kalau kalian telat lagi saat jam pelajaran saya, hukumannya akan lebih berat dari ini, mengerti?"
"Iya, Mr. Kami mengerti."
Aku dan Hoseok membungkuk hormat pada Mr.Namjoon sebelum bergegas pergi menuju kelas.
Saat sampai kelas, keadaan kelas sangat ricuh. Mungkin karena sedang jam kosong? Entah lah. Kami berdua masuk ke dalam. Seketika kelas yang tadi ricuh menjadi diam dan hening. Aku memang sudah biasa jika aku ada mereka diam. Tapi kali ini berbeda. Mereka serempak diam sambil menatap Hoseok dan bukan aku.
"Kenapa? Kok diem terus pada ngeliatin gue gitu banget?" Tanya Hoseok bingung. Ternyata dia sadar jika sekarang dia menjadi pusat perhatian.
Salah satu siswi memberikan selembaran pada Hoseok. Aku sangat penasaran saat melihatnya tampak terkejut ketika membaca selembaran itu. Aku meraihnya dari tangan Hoseok dan membacanya. Astaga! Apa-apaan ini?
'Jung Hoseok dan Im Nayeon akan segera bertunangan.'
Kenapa? Kenapa aku merasa tidak terima saat selesai membacanya?!
...
Vote sama komen yaa
Yang belum follow akun wattpad aku sekarang harus di Follow yaa
Oh ya..share juga cerita ini ketemen2 kalian yang bangchin shipper. Siapa tau mereka tertarik dan jadi readers tetap ku..hehe
mksh♡
![](https://img.wattpad.com/cover/232511720-288-k408973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE <sinb♡hoseok>
FanfictionMenceritakan tentang kisah hidupku, Hwang Sinb, yang baru merasakan first love dalam sejarah hidupku pada seseorang yang mempunyai sifat ceria dan lucu juga...tampan. Mau tahu bagaimana yang terjadi selanjutnya antara aku yang sering dijuluki 'Queen...