Jung Jaehyun baru saja masuk ke dalam apartemennya. Tubuhnya bersandar di pintu usai mendengar cerita lebih jelasnya dari Jeno yang memberitahu dirinya tentang Yoonhee dan dosen baru itu. Wajahnya terlihat murung dengan helaan nafas yang sejak tadi terus memburu berat. Mengingat bagaimana senyum Yoonhee yang begitu lebar di hadapan pria itu membuat nyali Jaehyun ciut seketika. Buat apa memiliki wajah tampan, otak cerdas dan mendapat julukan 'pangeran' kalau nyatanya ia sendiri tidak bisa mendekati seorang gadis yang ia sukai sejak masa SMA? Apakah cinta pertama harus selalu gagal? Jaehyun mendesis sedih dalam hati.
"Hyung? Kau sudah pulang?" Suara Renjun tiba-tiba membuat Jaehyun terhenyak dari rasa sedihnya saat adik kesayangannya itu menemukannya berdiri dengan tatapan lesu di depan pintu.
"Masih mikirin gadis itu lagi ya?" Tanya Renjun hati-hati. Lelaki bertubuh kecil ini sudah mendengar cerita dari Jeno dan ingin memastikan apakah kakak lelakinya baik-baik saja atau tidak. Langkah kakinya bergerak mendekat kearah Jaehyun lalu memakai sepatu miliknya dan mengajak sang kakak untuk pergi keluar.
"Daripada bengong sendirian di rumah, mending anterin aku pergi yok! Malam ini mau nugas, jadi mau beli persiapan camilan," Jaehyun hanya mengangguk lalu masuk ke dalam rumah sejenak untuk meletakkan tas yang ia bawa tadi di atas sofa lalu menuruti keinginan adiknya.
Camilan yang di maksud Renjun itu adalah jelly dan buah-buahan, adiknya sangat suka dengan jelly dan buah anggur. Biasanya mereka membeli di supermarket dekat apartemen dan hanya perlu berjalan kaki sekitar lima menit saja, namun Renjun meminta kakaknya untuk membawa mobil karena sang adik ingin membeli beberapa roti. Pria bertubuh kecil ini berkata, ia tahu dimana toko roti enak yang baru saja ia jumpai beberapa hari yang lalu. Renjun memberitahu arah jalan menuju toko roti tersebut dan Jaehyun hanya perlu mengikutinya, jika Renjun berkata lurus, maka ia hanya perlu lurus, saat Renjun berkata belok ke kiri, Jaehyun pun mengikutinya saja. Namun, saat di pertigaan jalan, ketika Renjun berkata ia harus berbelok ke kiri, Jaehyun seperti tersadar dan merasa tidak merasa asing dengan daerah sini.
"Ok stop!" Ucap Renjun dan Jaehyun menghentikan mobilnya tepat di depan gedung bread shop and cafe yang ia datangi semalam. Kedua mata Jaehyun membelalak seketika. Ini kan gedung tempat tinggal Yoonhee? Pekik Jaehyun terkejut dalam hati.
"Mau ikut turun juga? Disini roti plus kue nya enak banget loh!" Ajak Renjun penuh semangat. Jaehyun mengangguk pelan dan ikut turun dari mobilnya lalu masuk ke dalam toko.
Saat kedua bersaudara ini masuk ke dalam toko, yang pertama kali tercium adalah wangi dari panggangan roti yang membuat perut Jaehyun seketika berbunyi. Jaehyun lupa kalau dirinya belum makan malam. Sepertinya memakan beberapa potong roti bisa mengganjal perutnya hingga pagi. Ia sedang tidak berselera untuk makan saat ini.
Kedua kakak beradik ini sama-sama suka dengan roti ataupun kue, terlebih saat sarapan keduanya selalu memanggang roti atau membuat toast dan apapun menu sarapan dari roti karena lebih praktis dan juga menghemat waktu saat ada kelas di pagi hari.
Renjun langsung mengambil tiga bungkus roti tawar dan ia titipkan dulu di atas meja kasir. Selanjutnya ia mengambil nampan berukuran sedang dan mulai melihat roti serta kue yang terpajang di atas rak. Jaehyun pun mengikuti langkah sang adik dengan mengambil nampan dan pergi ke etalase yang berisi cake. Ia mengambil sepotong cheese cake, dan kue coklat yang ia letakkan diatas nampan yang ia bawa. Mata Jaehyun melihat beberapa jenis roti yang masih mengepalkan asap karena baru saja keluar dari pemanggangan.
"Masih hangat ya?" Tanya Jaehyun pada sosok wanita cantik yang memakai celemek di atas tubuhnya. Wanita cantik berambut coklat caramel ini tersenyum manis dan mengangguk pelan.
"Iya, roti kastanye isi coklat keju dan yg sebelah sini selai kacang," jelas wanita cantik penjaga toko itu pada Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny (Jung Jaehyun)
FanfictionTidak ada yang tahu kalau mereka berdua saling menyukai. Seorang Lee Yoonhee, gadis yang selalu diabaikan dan dianggap tidak populer diam-diam menyukai kakak kelasnya yang dikenal sebagai lelaki sempurna. Yoonhee sempat di bully oleh satu sekolah la...