Bang Chan tidak ada dimanapun.
Setelah memperkosanya kemarin, pria itu sudah tidak bisa ditemukan dimanapun pagi ini.Minho sudah mencarinya ke seluruh sudut apartemen, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan pria itu.
Menyerah, Minho akhirnya hanya melangkahkan kakinya dengan pelan dan sedikit terseok ke dapur. Dia lapar sekali.
Dirinya baru ingin membuka kulkas saat pandangannya mendarat di meja makan dan menemukan tudung saji yang tertutup rapat disana. Minho membukanya, ada nasi dan beberapa lauk disana. Serta... note?
Makanlah. Jangan membuat masalah dan merepotkanku.
-BCAh.
Minho tersenyum kecut.
Bang Chan benar-benar membencinya ya sekarang?
Semalas itu Bang Chan direpotkan Minho.Mencoba untuk tidak peduli walaupun dadanya terasa nyeri, Minho duduk dan mencoba memakan sarapannya dengan tenang.
"Akh"
Minho tersentak saat merasakan satu tendangan kecil dari dalam perutnya.
"Kenapa, Bayi? Kau tahu Aku sedang sedih, hm?"
Tendangan kecil kembali Dia dapatkan, bayi itu merespon ucapannya?
Minho terdiam sebentar dan menunduk, menatap perutnya yang sudah sangat besar.
"Ah, cengeng sekali, Minho"
Pemuda manis itu mengusap matanya menggunakan kedua kepalan tangannya dengan kasar.
"Hei, Bayi. Apa yang harus kulakukan saat Kau sudah lahir nanti?"
Tidak ada tendangan lagi. Apa bayi didalam perutnya tidur?
"Ayahmu membencimu. Apa yang harus kulakukan?"
DUK DUK DUK
Beberapa tendangan beruntun Minho rasakan setelahnya.
"Hei, Kau marah padaku? Akhh"
Tendangan yang lebih kencang Dia rasakan saat tangannya mencoba mengelus perutnya dengan pelan.
"Dasar kurang ajar. Kau sudah menumpang hidup di perutku tapi menendangku seperti ini. Sakit, Bayi. Perutku bisa berlubang jika Kau tendang seperti ini."
TOK TOK
Pembicaraan konyol Minho terhenti saat mendengar ketukan di pintu dapur.
Hm? Siapa Dia?
"Permisi, Nyonya"
Nyonya? Hei, Minho ini laki-laki.
"Kau siapa?"
"Perkenalkan, Saya Yang Jeongin, asisten tuan Bang. Saya kemari atas perintah beliau untuk mengantarkan sesuatu"
Asistennya Bang Chan?
"Mengantar apa?"
"Mari ikut Saya"
Pria ituㅡJeongin menunggu Minho untuk berdiri dari duduknya. Namun, melihat pemuda itu berjalan terseok-seok, Jeongin segera menghampirinya. Menuntun sebelah lengan Minho dan melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang pemuda itu.
Minho terkejut, namun tidak menolak dan hanya mengikuti Jeongin yang membawanya menuju ruang tamu.
"A-Apa ini??"
Minho terbelalak. Ada banyak sekali kardus berisi sepatu disana, serta baju-baju yangㅡMinho yakin harganya tidak murahㅡtergantung rapi di beberapa rak.
"Tuan Bang membelikan ini untuk Anda. Dan ini, Anda dapat berbelanja lagi sesuai keinginan Anda jika tidak suka dengan barang-barang yang datang hari ini, Nyonya"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN YOU [BANGINHO]
Fanfiction"Eksperimen 1-0-9, tugasmu disini adalah melahirkan keturunan" BIG WARNING!! BXB MPREG MALE LACTATE