Suasana malam ini sangat lah membuat hati seorang Alin sedikit tenang. Tentang mood-nya yang hari ini sedang tidak bersahabat. Padahal, hari ini ia pikir akan menjadi hari bersejarah dalam hidupnya. Karena, pagi tadi Saka berbicara padanya. Meski hanya satu kalimat dan harus tersandung di depan umum. Namun, itu sudah kemajuan baginya.
Tapi setelah itu, suasana hati Alin dibuat resah karena beberapa hal. Diawali kejadian di kantin, ia harus mengakui bahwa Hani teman dekat Alin dan Ara di sekolah juga menyukai Saka. Saat itu juga ia di datangi oleh beberapa siswa perempuan bukan hanya kakak kelas saja tetapi juga ada adik kelas yang berani mendatanginya.
Siswa - siswa perempuan itu datang lalu memakinya karena tidak pantas berpacaran dengan Vino. Rasanya saat itu juga Alin ingin balik memakinya tetapi ia mengerti situasi dan kondisi. Tidak tahu saja mereka kalau Alin ini adik kandung Vino.
Alin sempat berfikir, mengapa kakaknya itu sangat disukai siswi di sekolahnya. Terutama adik kelas perempuan yang baru saja masuk sekolah pada tahun ajaran baru ini. Padahal selama MOS, kakaknya itu jarang ikut serta untuk tatap muka langsung dengan adik kelas baru. Kakaknya itu hanya memberikan pengumuman atau sambutan saja di depan lapangan saat pembukaan tahun ajaran baru sebagai ketua OSIS. Setelahnya ia hanya bertugas memberikan arahan anggota OSIS lainnya. Belum lagi dengan sifat sok cueknya itu.
"Lebih cakep saka juga." gumam Alin.
Tidak berhenti disitu, Alin harus menerima kabar jika orang tuanya tidak bisa pulang dari luar kota Minggu ini. Karena, entahlah Alin juga tidak mau mengerti. Yang jelas orang tuanya itu super sibuk soal kerjaan. Padahal, orang tuanya adalah pemilik beberapa perusahaan ternama.
Dirumah, jika orang tuanya tidak pulang. Baik keluar negeri atau keluar kota bahkan lembur di kantornya. Alin hanya tinggal bersama Vino dan kakak perempuannya, asisten rumah tangga, tukang kebun, dan satpam rumahnya.
Alin memang memiliki Kakak perempuan, ia bernama Alana Anastasya. Alana saat ini sedang menjalani kuliah semester empat. Meski kakak pertamanya ini sangatlah sibuk. Tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk adik-adiknya. Karena ia sangat menyayangi adiknya apalagi dengan orang tua yang super sibuk.
"Mah, Pah, gak rindu Alin yah? Aku bukan dilan nih." Alin tersenyum samar.
Setelah berdiam diri di balkon depan kamarnya. Alin mengecek Handphone-nya yang sejak tadi berbunyi memberikan beberapa notifikasi.
Sains one solidd (101)
Niacans: wah... wah... berita kali ini memberikan efek patah hati bagi kaum hawa SMA kita gaess... termasuk gueeee😭😭😭
Bowodirgantara: apaan tuh? @Niacans
Andriansyah: 2
Siskaadjah: 3
Arafina_zahsya: 4
Hanisyakira.f: 5
Niacans: eh.. eh.. apaan sih?! Terus aja sampe 1000000000!!!!! Ini lagi @Arafina_zahsya sama @Hanisyakira.f pake ikutan padahal mah mereka tauuuu gaess.. mengalahkan lambe guee yang super gesittt dan akurat iniii huuuu..
Siskaadjah: apaa si ni? Kasih tau dong lama banget... sebikin patah hati apa sih?
Ronizikri: mencium bau bau gibah niii..
Ardiansyah: @Ronizikri emang kalo udah ada si lambe pasti lagi gibah bambank!
Hanisyakira.f: apaapan ni? Tau apaan gue?
Arafina_zahsya: tau lo niii bawa-bawa incess yang imut inii.
Nia cans: udah diem diem! Gue jelasin nih ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINSAKA
Teen FictionAlina Ravina, seorang siswi SMA yang selalu tampil dengan kesederhanaaanya. Ia menyukai seorang siswa laki-laki dalam diamnya. Dalam pendiriannya, ia tidak berharap banyak tentang rasanya itu. sekedar menyapanya saja itu sudah cukup. Terlebih lagi...