Dear, Senja dan Fajar.
Kalian Adalah Takdir Meski Tak bisa Bersama.
Buku ini kubuat Untuk Mengukir Dan Mengenang Perjuangan Akan Cinta
Kalian. Kalian Adalah Magnet Walaupun Kalian Terpisah Jiwa Kalian Tetap Menyatu.
Teruntuk Sang Fajar,
Kim Sena...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
lepaskan aku dari penyiksaan keji ini, lepaskan aku dari orang-orang jahat,lepaskan aku dari semua masalahku,kamu dan dia. aku ingin bahagia. tolong lepaskan aku.
btw maaf mood sma ide saya lagi jelek bgt maaf bangt kalo garing dan bosenin💚🙏🏽.
▪️Selamat membaca▪️
Kini dua insan itu terdiam, Ogah sekali sena berbicara duluan. haechan melirik sena tak sepenuhnya ia sangat membenci keadaan canggung seperti ini tapi bagaimanapun ini salahnya. entahlah pria itu merasa bersalah setiap kali bertemu sena.
"maaf" ucap haechan hendak mengambil tangan mungil sena, namun sena dengan cepat menepisnya.
"gausa pegang-pegang lo, bukan muhrim." ucap sena tanpa ekspresi melihat kearah sungai yang indah nan asri itu.
"gue minta maaf sena"
"buat apa?, lo nggak salah apa-apa" tanya sena tampa melihat wajah bersalah itu.
Entah kenapa sena merasa jantungnya berdebar kencang setiap didekat cowok itu dan juga..jeno. padahal sebelum haechan datang dikehidupannya sena tidak pernah berdebar bila didekat jeno walaupun jeno memperlakukannya dengan manis dan penuh kasih sayang sebagai seorang sahabat. berbeda dengan kali ini.
eum bisa dijelaskan seperti tak ingin kehilangan? cemburu? ya seperti itulah.
"Sena, jangan benci yiren dia kesini jauh-jauh dari taiwan cuman buat liburan dan dia juga nggak tau apa-apa di korea-"
Sena tergelak ,"apaan sih lo anjir, lawak banget" ucapnya tak bisa menahan tawa.
"dih anjir, malah ketawa"
"lagian lucu lo, siapa yang benci tu cewek" ucapnya masih tergelak. namun perlahan-lahan mereda.
Haechan sengaja diam tak berbicara dahulu, ia membiarkan cewek yang mungkin masih berstatus sahabatnya itu bercerita.
"yang ada gue yang benci lo, kan gue bilang waktu itu gue cuman gak suka aja." ucap sena dan mengulum bibirnya.
"terus sekarang gimana, apa keputusan lo?" tanya haechan melihat sepenuhnya ke wajah cantik nan indah itu, menautkan anak rambut sena ke belakang telinga.
Sungguh, hati dan jantung sena sangat berdebar-debar seperti ada bunga disetiap isi hatinya, terdengar sangat berlebihan tetapi memang itu yang ia rasakan. oh, tidak haechan kenapa kau berubah lagi hanya dalam hitungan detik?.
