dua, loro, duo

125 12 17
                                    

"OK Google, apa pekerjaan yang cocok untuk orang yang suka rebahan?"

Uwoooaww. Kupikir gaakan ada hasil ternyata ada lho, daebak.

"5 pekerjaan yang cocok untuk kaum rebahan"

"6 pekerjaan ini cocok banget untuk kamu yang suka rebahan"

"Bagi yang suka rebahan, ini lho 6 pekerjaan cocok banget untuk kamu"

Scroll scroll scroll, aku harus baca yang mana dulu ni? Kayanya sama aja sih isi artikelnya. Nggak jauh-jauh dari online shop, freelance writer, trading saham, jasa review dan sejenisnya.

Guys, aku udah pernah kasih tau kan kalau hidup yang sesungguhnya baru akan terasa ketika sudah selesai kuliah? Ya, sekarang aku lagi rebahan di atas ranjang dan masih di kamar kost ku yang belum habis masa sewanya.

Sudah sepekan sejak ceremony wisudaku, engga ada something special di acara wisudaku, sekedar foto-foto bareng keluarga yang datang setelah itu makan-makan kecil sebagai perayaan sederhana atas kelulusanku. Selepas itu, mereka langsung pulang ke rumah dan aku pulang ke kosan, kenapa kok gak pulang ke rumah bareng keluarga?

Ya karena memang ada yang harus kuurus dulu. Selain itu, aku belum siap kalau disuruh jadi guru disana. Sedikit info, nih. Buat ayah dan ibuku, yang disebut pekerjaan itu cuma guru, dokter sama polisi. Selain itu, engga ada nilainya.

Maklumlah, orang tua. Belum tahu aja kalau zaman sekarang ada banyak pekerjaan baru kayak influencer, selebgram, youtuber, bahkan gamer pun bisa disebut sebagai pekerjaan.

Oke, kembali ke pekerjaanku sekarang yang masih rebahan aja dengan gelar S.Pd tersemat dibelakang namaku, hasil menyelesaikan kuliah selama 8 semester di prodi Manajemen Pendidikan.

Selepas sholat Isya tadi, aku baru kepikiran. Mau ngapain aku setelah lulus kuliah kalau gamau jadi guru?

Pekerjaan sih ada banyak, tapi yang sesuai sama otak dan kemampuan ku tuh apa? Terlebih dengan hobby ku yang suka rebahan.

"Gini ni kalau terlalu membanggakan diri jadi mahasiwa kupu-kupu," keluh ku rada menyesal.

Setelah lulus kuliah, aku baru sadar kalau selama sekolah aku gak dapat ilmu apa-apa.

Boro-boro matematika, fisika, kimia dan kawan-kawannya. Nilai-nilai yang diajarkan selama sekolah aja gaada yang nyantol di aku, termasuk menghargai waktu, disiplin. Iya, di acara wisuda aja aku datang terlambat.

Belum lagi jurusan yang aku ambil pas kuliah gak sesuai sama pekerjaan yang aku pengenin buat jadi pegawai kantor, huuhh terlalu terlambat buat bilang kalau aku salah pilih jurusan, termasuk terlambat juga gasiih kalau aku baru kepikiran soal hidup sekarang?

Tapi karena sudah terlanjur, ada baiknya kalau aku coba cari kerja dulu. Jadi sarjana pendidikan engga menutup kemungkinan buat kerja kantoran kok, iyakan? Tapi apa mungkin akan semudah pengucapannya?

Apa aku lanjut S2 dulu ya? Cari ilmu lagi, kayanya kalau lulus S2 kemungkinan menganggur lebih kecil sih. Ataaauuuuuuuuuuu aku nikah aja, jadi ibu rumah tangga biar suami yang mikir cari du--

"Kak..." Some one knock my door.

"Kak Kia, tolong bukain pintu." Suara Dise, tetangga kamar ku.

"Masuk aja pintunya nggk di kunci." Aku engga rela ninggalin kasur.

"Nggak bisa Kak, tanganku penuh." Waahhh bau-bau rezeqi nihh, aku akhirnya turun dari ranjang dan berjalan membuka pintu. Nahh kan benerrr.

Quarter Life CrisisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang