with Mr huang

988 63 11
                                    


Ketika aku mencoba untuk menoleh ke belakang, aku melihat seberapa panjang perjalanan ini.

Bukan tentang waktu, tapi perjuangan Yang terkadang harus menahan rindu.

Satu detik Yang selalu terasa Lama saat dia tidak hadir.

Satu detik Yang terasa menyakitkan saat menerima kenyataan dia adalah idol terkenal dengan berjuta penggemar.

Dan satu detik Yang begitu berat saat sijeuni tidak merestui kita

Tapi..

Semua berbeda sekarang, aku tidak perlu takut sang mentari pisahkan karena berjuta kesibukan seorang Mr huang.

Aku tidak perlu takut keramaian menjadi penghalang untuk berada di tengahnya.

Aku tidak perlu takut dia akan pergi dan menyerah lagi.

Karena aku percaya.
Aku yakin.
Dan aku mampu.

Selama aku bisa melakukan semua itu, aku tidak akan menyerah pada takdir ini.

Walaupun pada kenyataanya, rasa takut datang lagi dalam bentuk Yang baru, dan pertanyaan masih selalu sama
'Apa semua akan baik baik saja?.'

****

"Istirahatlah, chagiya kau perlu istirahat untuk besok,"ucap Renjun, sekarang kita sudah sampai di depan gedung apartment ku.

"Renjun ssi.. Kau masih tidak tau satu hal,"ucapku, Renjun Yang akan kembali masuk ke dalam mobil mengurungkan niatnya.

"Eoma dan appa ku.. Jenazah mereka sebenarnya berhasil ditemukan oleh tim sar, aku selalu bilang padamu jika jenazah mereka tidak ditemukan dalam tragedi pesawat jatuh itu karena.. "

Aku terdiam sejenak, air mataku jatuh begitu saja.

"Aku belum bisa menerima kenyataan jika mereka sudah pergi," ucapku sambil tertunduk.

"Mianhe.. Renjun ssi, aku tidak pernah mengajakmu ke makam mereka,"ucapku.

Renjun langsung menarikku ke dalam pelukanya.

"Kita pergi ke makam sekarang,"ucap Renjun.

"Tapi mereka dimakamkan di busan,"ucapku.

"Aku harus meminta ijin dengan eoma dan appamu.. Selama ini saat aku benar benar memiliki waktu luang, aku hanya meminta ijin dari doa ku saja. Jadi aku harus ke makam eoma dan appa mu,"ucap Renjun, aku berusaha tersenyum lalu mengangguk.

***

Jam 5 sore kita baru sampai di busan, di sebuah pemakaman Yang sepi.

Aku melangkah menggandeng Renjun, menuntunnya pergi ketengah makam dimana 2 buah nisan saling berdampingan.

Air mataku jatuh lagi, aku tidak yakin besok mataku tidak akan bengkak, padahal aku sudah berusaha untuk tidak menangis.

Tapi satu hal ini benar benar sangat sensitive bagiku.

"Eoma.. Appa.. Besok Lia akan menikah, Lia minta ijin dengan eoma dan appa, Lia janji, Lia tidak akan menjadi orang Yang suka marah marah seperti waktu eoma dan appa masih hidup, Lia sudah dewasa sekarang."
"Lia akan menjadi istri Yang baik untuk Renjun ssi,Lia tidak akan jadi anak manja lagi, dan Lia tidak akan mudah menyerah hanya karena kalah bermain game dengan appa.. Maaf Lia tidak pernah datang, tapi Lia tidak pernah lupa untuk mengirim doa ke Tuhan, semoga doa itu sampai ke tuhan.. Eoma.. Appa.. Pogo sipeo..harusnya eoma dan appa datang ke pernikahan Lia..tapi.."

[√]Huang renjun ||My Boyfriend IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang