throwback memories

538 76 11
                                    


November 2018
Bulan dimana tangkai dan dahan pohon menjatuhkan satu persatu daunnya.

Ya ini musim gugur dan mulai memasuki musim dingin.

Ini sudah terlalu malam bahkan untuk menyusuri jalan taman dekat sungai han,dimana sudut kanan dan kiri dipenuhi daun daun yang berserakan.

Aku tidak tau mengapa langkahku membawaku kesini, yang jelas aku menghabiskan waktu hingga malam di kampus untuk mengerjakan tugas kelompok sendiri.

Sendiri? Ya.. Sendirian, memangnya siapa yang mau menoleh padaku.

Pada seseorang yang tidak memiliki siapapun.

Walaupun begitu, aku punya satu orang, sahabatku park anie. Tapi dia punya kehidupanya sendiri, kehidupan yang lebih dari kata baik.

"Kenapa sesuatu harus datang dan pergi, kenapa harus ada kata jatuh, seperti daun ini, yang akan terkubur dan mati tertimbun dinginnya salju,"ucapku lalu menengadahkan wajahku pada langit yang terbentang, langit gelap yang berawan tanpa bintang.

Bersamaan dengan itu air mataku mengalir indah tanpa permisi.

"Eoma.. Appa.. Pogo sipeo,"gumamku mulai terisak.

Kenangan berputar seperti slide film, satu persatu memaksaku untuk mengingat, iya.. Kenangan, yang masih tidak bisa ku percaya jika aku telah ditinggal oleh mereka.

***

*juni 2015*
"Kau yakin tidak mau ikut?"tanya eoma.

"Aniya eoma,bagaimana dengan sekolahku jika aku ikut ke eropa untuk liburan.Aishh apa aku hanya ada untuk merusak honeymoon,"jawabku yang memang sedang fokus ujian kelulusan.

"Hahaha kau ini.. Kau tidak apa ditinggal sendiri di rumah? Tidak mau ikut berlibur?"tanya appa,Aku menggeleng.

"Tapi aku ingin oleh oleh yang buanyakk sekali,"ucapku semangat.

Eoma dan appa hanya saling pandang.

"Kamu jaga diri kamu baik baik ya, kerjakan sekolahmu dengan benar, kejar cita citamu, eoma dan appa sangat mencintaimu," ucap eoma sambil membelai rambutku.

"Eumm tentu saja.. Lia akan melakukan yang terbaik, Lia juga cinta eoma dan appa,"ucapku sambil memeluk mereka.

"Nanti malam eoma dan appa sudah harus berangkat, Kita harus pergi, penerbangan dilakukan jam 10 malam."

"Eumm baiklah,Lia akan baik baik saja dirumah sendiri."

"Ada ahjuma kau bisa minta bantuan apapun jika kau butuh,"ucap eoma.

"Ahjuma sudah tua eoma,Dia harus istirahat dan pensiun, sudah berapa kali aku bicara ini,Lagipula eoma dan appa hanya pergi 2 minggu dan akan kembali,"ucapku.

"Kau ini,Memangnya bisa mandiri Anak manja seperi ini? "tanya appa Sambil mencubit pipiku gemas.

"Tentu saja Lia buktikan itu, eoma dan appa akan bangga dengan Lia suatu saat  nanti."

Malam yang membahagiakan dipenuhi tawa. Siapa yang tau jika itu yang terakhir?

Pagi buta jam 6 handponeku sudah berdering dengan nyaringnya, Membuatku memaksa membuka mata dan mengangkatnya.

"Lia kau sudah lihat berita? "Tanya Anie dari seberang telephone.

"Aish berita apa.. Aku baru bangun Jangan menyuruhku menonton berita,"ucapku malas.

"Cepatlah buka berita di televisi." aku menurut dan menuju ruang keluarga untuk menyalakan televisi dengan ponsel yang masih terhubung dengan Anie.

[√]Huang renjun ||My Boyfriend IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang