Drunk

899 63 16
                                    


Soju?

Jika ada yang bertanya seperti itu, Jangjun sudah pasti akan menjawab 'Call !' dengan semangat.

Pergi ke kedai cemilan malam di dekat dorm, atau sekedar minum di kamar dengan soju dari convenience store adalah rutinitas yang biasa Jangjun lakukan jika sedang tidak ada schedule. Terlebih lagi, para member yang menjadi roommatenya ─Sungyoon dan Seungmin─ merupakan penggila minum juga. Kegiatan favorit mereka? duduk melingkar dengan soju dan makanan ringan di tengahnya, minum seteguk serta saling berbincang membahas hal-hal sepele. Bahkan Joochan ─yang baru mencapai usia legal─ pun seringkali bergabung dengan acara ini. Daeyeol hyung mana mau diajak berpesta, katanya.

Dua hal yang Jangjun sukai, adalah soju dan tentu saja Sungyoon. Jika keduanya disatukan? Memenangkan lotere pun tidak ada artinya lagi bagi Jangjun. Alias, dia sudah menjadi orang yang paling bahagia di dunia.

Sungyoon dalam keadaan mabuk adalah pemandangan yang sangat Jangjun sukai. Pipi merah, mata kehilangan fokus dan senyuman mabuk yang kadang muncul itu merupakan candu tersendiri bagi Jangjun. Diantara mereka bertiga, toleransi alkohol Sungyoon berada sedikiiiit di bawah yang lain. Hanya sedikit, serius. Para member sudah mengakui bahwa trio wajangseung merupakan pemabuk terkuat dalam grup.

Tapi seringkali Seungmin yang pertama memutuskan berhenti minum. Dia masih punya akal sehat untuk tidak terbangun dengan kondisi yang menyulitkan diri sendiri. Jadi tinggallah Jangjun selaku pemegang toleransi alkohol tertinggi bersama Sungyoon yang menuruti egonya untuk tetap minum. Acara terus berlanjut, hanya saja intensitas obrolan makin menurun karena mereka lebih sibuk untuk mengisi gelas dan bersulang.

Pemandangan Choi Sungyoon yang mabuk memanglah indah, tapi ada yang lebih Jangjun sukai lagi selain itu.

Kebiasaan mabuknya.

Oh astaga, Jangjun bahkan tersenyum hanya dengan mengingatnya.

Beberapa menit setelah ditinggal Seungmin ke alam mimpi, Sungyoon mulai merasa kewalahan untuk tetap berpegang pada kesadarannya. Tapi ia tidak mau jika harus berhenti sendirian, masalah harga diri. Jadi setelah meneguk untuk kesekian kali, diletakkannya gelas dengan sedikit keras untuk menarik perhatian Jangjun.

Tak

"Jangjun-ah"

Senyum terbit sekilas dibibir Jangjun.

"Iya, Hyung?"

"Ayo berhenti"

"Hm?"
Salah satu alis dan sudut bibirnya terangkat, menggoda Sungyoon.

Yang digoda salah tingkah.
"A-ayo hentikan ini, aku ngantuk"

"Duluan saja, hyung"

Mendengar kalimat itu, Sungyoon jadi kesal. Masa' dia kalah? Bibir bawahnya tanpa sadar mencebik, lalu berbicara dengan intonasi khas orang mabuk, setengah merengek.

"Ish ayoooo aku ingin tiduuuur"

'Astaga, lucu sekali'

Jangjun gemas setengah mati melihatnya, tapi berusaha mengendalikan diri.

"Cium dulu"

"Eh?"

Mata Sungyoon mengerjap, lalu pipinya ─yang sudah merah─ makin merona.

'Masa bodo, yang penting berhentinya bareng'

Sungyoon menumpukan tangan didepan sehingga badannya condong ke Jangjun, wajah mereka berhadapan. Manik kelinci itu menatap mata Jangjun yang diam ─terpesona─, lalu

Cup

Bibir mereka bertemu.
Entah siap yang duluan memajukan kepala, tapi kecupan singkat itu berhasil membuat Sungyoon merasa kehangatan menjalar diwajahnya dan senyuman puas terbit pada wajah Jangjun.

"Nah, ayo tidur hyung"

Jangjun membereskan benda-benda didepan mereka dan menaruhnya disudut ruangan, biar ia buang besok pagi saja. Sekarang yang penting adalah─

"Hyung, ayo"

─Sungyoon yang duduk dengan kepala tertunduk, ketiduran.

Jangjun membopongnya kekasur mereka ─yang bersebelahan─ dan memastikan Sungyoon tertidur dengan posisi nyaman sebelum ia beranjak ke kasurnya. Tapi,

"Mau kemanaa.."
Sungyoon menarik kaosnya, melarang Jangjun pergi ke kasur sebelah.

"Tidur, hyung"
Jangjun berkata seperti itu, tapi bukannya beranjak dia malah membaringkan dirinya di kasur Sungyoon. Lengannya ia letakkan dibawah kepala Sungyoon, menjadi bantal.

"Iyaa ayo tidur.."
Sungyoon mendekat ke arah Jangjun hingga kepalanya menempel dengan dada Jangjun, lalu mendusel nyaman disana. Lengan Jangjun yang masih bebas pun memeluk pinggang Sungyoon dan menarik hingga mereka makin erat.

"Hyung"

"Hmm"

"Hyung mencintaiku?"

Anggukan menjadi jawaban.
"Bilang apa?"

"Sar..ang.."

"Hm?"

"Saranghaeee Jangjun-a"

Jangjun tersenyum puas.
Sungyoon memang selalu mempesona, tapi dalam keadaan mabuk, pesona itu bertambah dengan sisi polos dan kegemasan yang berlipat ganda.

•﹏•

•﹏•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•﹏•

Sweet Crumbs || jangyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang