ENFP

594 54 21
                                    


Pendiam. 

Pasti itu adalah jawaban kebanyakan orang jika ditanya tentang first impression kepada Sungyoon. Beberapa juga bakal mengira bahwa kepribadian seorang Choi Sungyoon memang kalem. 

Katakan hal itu didepan Jangjun, maka dia akan menunjukkan ekspresi mencela yang menyebalkan seolah berkata, 'kau bercanda?'

Sungyoon mana bisa jadi pendiam. Mungkin jika didepan kamera, member cerewet seperti Youngtaek dan Joochan lah yang banyak mendominasi. 

Iya, Jangjun juga. 

Tapi diluar itu, Sungyoon sebenarnya cukup banyak berbicara. Hingga predikat 'pendiam' itu tidak pantas untuk dia pegang. 

Saat main game, misalnya. 

Sungyoon akan menjadi berisik, larut dalam ketegangan yang mengasyikkan. 

Apalagi jika sudah mabar bersama Jibeom, satu dorm akan dipenuhi oleh teriakan girang mereka. Disaat seperti itu Jangjun hanya menyumpal telinganya dengan earphone, sambil stalking diri sendiri di internet. 

Baru-baru ini, ketika tes MBTI ramai dibicarakan, Sungyoon bercerita pada Jangjun bahwa hasil tesnya adalah INFP-T. 

"Serius, hyung?"

Jangjun terperangah, tidak percaya pada hal yang baru didengarnya. 

Sungyoon mengangguk antusias. 

"Sama dengan Jibeom, hehehe"

Bocah Busan itu lagi. 

Tolong dicatat, Jangjun tidak cemburu. 

"Mana bisa begitu, kepribadian kalian kan berbeda"

"Sama, ih!"

"Hyung, coba lakukan tes sekali lagi. Hasil yang ini tidak bisa dipercaya"

"Cih, kenapa juga aku harus membuatmu percaya. Yang penting aku puas dengan hasilnya kok"

"Harus, aku pacarmu"

"Apa sih!"

"Ayoo, tes sekali lagi. Kalau ternyata hasilnya tetap sama, tugas laundry handuk bakal aku lakukan sendiri selama seminggu"

Sungyoon tersenyum mendengar tawaran menggiurkan itu. 

"Call!"


Esoknya, Sungyoon mendatangi Jangjun di practice room dengan wajah cemberut. 

"Bagaimana hasilnya?"

" . . . "

" ? "

" . . . ENFP"

"Ha! Kubilang juga apa. Selamat datang di grupku dan Joochan, hyung"

Jangjun tertawa puas, asumsinya memang benar. 

Choi Sungyoon pendiam dari mananya. 

Bahkan ketika mereka sedang berdua pun, kadang Sungyoon lah yang mendominasi percakapan.
Entah itu mengomelinya, menceritakan sesuatu, hingga menanyakan hal-hal kecil sebagai bentuk perhatian pada Jangjun. 

"Besok syuting dengan dingo lagi?"

"Iya"

"Tidak capek?"

"Tidak juga, aku malah lebih merasa bebas sebenarnya"

"Enaknya"

"Hm?"

"Aku iri, melihat disitu kau bisa main keluar-masuk garis batasan dengan santai"

Jangjun tersenyum, merapikan poni Sungyoon yang sedikit menutupi mata indahnya. 

"Kita juga sudah sering melewati batas kan"

"Huh?"

"Pegangan tangan waktu ending stage, berciuman di dressing room, melakuk──"

"Yah!"

Disaat seperti itu Choi Sungyoon sungguh terlihat menggemaskan, dan Jangjun menyukainya. 

Tapi jujur, Jangjun tidak terlalu peduli mau Sungyoon diam atau cerewet. 

Karena ia menikmati semuanya, baik saat Sungyoon bercerita padanya dengan ekspresi antusias dan mata berbinar, maupun ketika Sungyoon terdiam dengan pipi merona setelah Jangjun menggodanya. 

•﹏•

Sebenarnya, ada satu bukti adegan lagi. 

•﹏•


"Akh──"

'Hyung, kecilkan suaramu"


"Mmh"


"Ssstt hyung"


"Jangjun-ahmmph──"



•﹏•

•﹏•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•﹏•



Yang terakhir itu Sungyoon lagi pijet btw :'v

Sweet Crumbs || jangyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang