Cry

661 61 10
                                    


Lee Jangjun adalahmoodboster

Semua orang pasti setuju dengan hal itu. Sungyoon juga 100% setuju. Kemampuan Jangjun membuat orang tertawa itu benar-benar tidak diragukan lagi, berbeda level dengan Sungyoon yang tiap mencoba melawak pasti selalu berakhir garing

Itu salah satu charming point terbesar dari Lee Jangjun, yang juga merupakan alasan Sungyoon ─ekhem─ jatuh cinta padanya. Karena selain bisa membuat Sungyoon terpingkal-pingkal, Jangjun bisa membuatnya tersenyum salah tingkah juga. 

Bucin, kata para member.
Sungyoon sih tidak peduli, karena mau menjelaskan sampai Maru melahirkan pun ya percuma, mereka tidak mengerti apa yang Sungyoon rasakan. 

Tapi apa benar, Jangjun selalu ceria setiap saat? 

Tentu saja tidak. 

Manusia pasti pernah merasakan titik terendah dalam hidup, kan. Daeyeol sebagai leader saja pernah menangis, Sungyoon juga, Apalagi Joochan yang cengeng. Jangjun pun begitu, Sungyoon jadi saksinya. 

Jangjun memang tipe orang yang jarang menangis, dia lebih senang memperlihatkan sisi cerah daripada muramnya. Waktu mereka mengadakan konser, di hari pertama para member menangis karena project yang disiapkan fans. Jangjun tetap santai, menenangkan para member dan sesekali melambai ke audience. Di Hari kedua konser, dengan tampang serius Jangjun mendekati Sungyoon dan berkata, 

"Hyung, aku mau ikut menangis hari ini"

Pret. 

Sudah sok bilang seperti itu, tapi ya tidak dilaksanakan. Bukannya ikut dalam suasana haru para member, dia malah hanya berdiri dengan pose sok stay cool.
Alasannya? Ada teman-teman Jangjun datang menonton, setiap dia melakukan sesuatu pasti ditunjuk-tunjuk sambil cengengesan oleh mereka. 

Sungyoon sih sudah tidak heran lagi, hanya memperhatikan tingkah si Jangstar dalam diam, sambil sedikit mencela dan bertanya pada diri sendiri. 

'Kok bisa ya, dia jadi pacarku?'

Jangan sampai Jangjun mendengar ini, Sungyoon bisa digoda habis-habisan olehnya. 

Tapi, mengesampingkan tingkah nyelenehnya itu, Jangjun tidak jarang menangis diam-diam kok. Member lain tidak ada yang tau, hanya Sungyoon yang menyaksikan. 

Bukan berarti Jangjun sengaja menangis didepan Sungyoon, tentu saja. Dia masih punya harga diri sebagai dominan. Posisi kasur mereka yang berdempetan ─hanya dipisahkan kain tidak berguna─ membuat mereka dapat memantau satu sama lain dengan mudah. Meskipun tidak hanya mereka berdua yang menghuni kamar ini, kasur Seungmin berada di tingkat dua sehingga tidak terlalu mendengar apa yang terjadi di bawah sana. 

Sungyoon sudah mau terlelap, matanya terasa berat. Tapi tiba-tiba suara isakan lirih tertangkap oleh telinganya. Larut malam begini semua sudah tidur, jadi siapa lagi kalau bukan Lee Jangjun? Diangkatnya sedikit kain sialan ─iya, Sungyoon sering mengumpatinya─ untuk melihat apa yang terjadi. 

Jangjun terlentang dengan lengan menutupi matanya. Sekilas terlihat seperti orang tidur, jika saja pundaknya tidak bergetar. Sungyoon merayap melewati kain pembatas itu dengan pelan, lalu menyelipkan diri diantara lengan jangjun satunya yang bebas. Satu tangan Sungyoon melingkari pinggang Jangjun, memeluknya dari samping. Sedangkan kepalanya dia rebahkan di pundak Jangjun untuk menenangkannya. 

Jangjun sedikit tersentak, tapi ia langsung tahu kalau Sungyoon pelakunya. Dia mengubah posisinya menjadi miring untuk balik memeluk Sungyoon, membawa kepala Sungyoon para ceruk lehernya. 

Aneh, memang. Siapa yang butuh ditenangkan, malah balik membuat posisi jadi menenangkan.
Sekali dominan tetap dominan, kata Jangjun. Sungyoon hanya mengiyakan, toh Jangjun juga nyaman dengan posisi ini. 

Mereka terdiam dalam keadaan seperti itu. Jangjun sesekali masih terisak pelan, dan tangan Sungyoon aktif menepuk lembut punggungnya. Setelah beberapa saat, Jangjun yang sudah tenang bertanya dengan suara serak. 

"Kenapa belum tidur?"

"Bagaimana bisa tidur kalau ada suara berisik di sebelahku"

Jangjun terkekeh kecil. 

"Sudah mendingan?"

Sungyoon mendongak untuk melihat keadaan Jangjun, tapi kepalanya malah ditahan Jangjun untuk tetap menghadap lehernya. 

"Jangan lihat, aku malu"

Sungyoon berdecih. 

"Sok ganteng sekali. Lagian aku yakin wajahmu sekarang tidak sampai seburuk waktu interview di Golcha Holiday 1"

"Ah hyunnggg jangan mengingatkanku tentang hal itu lagi"

Kikikan geli mengalun dari mulut Sungyoon. 

"Kau tidak mau melepaskanku? Aku ingin tidur"

Bertanya seperti itu, tapi tangannya malah makin memeluk Jangjun. 

"Tidur saja hyung, aku juga lelah"

Jangjun ikut mengeratkan pelukannya dan mengecup puncak kepala Sungyoon. 

Selalu seperti itu. Sungyoon tidak pernah menanyakan hal apa yang ditangisi Jangjun saat itu juga. Karena dia tahu pasti, Jangjun akan selalu bercerita padanya ──entah saat dia mabuk, atau ketika mereka sedang cuddling

•﹏•

•﹏•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•﹏•

Halo, 

Jadi ─rencananya─ ini bakal dibuat semacam series jangyoon gitu/?
Cuma kumpulan oneshot/drabble untuk kapal yang diem2 gemesin di golcha.

Ini bukan AU ya, bisa dibilang semi-canon.
Karena cerita2nya juga dibuat dari beberapa fakta, lalu dicampur dengan imajinasi kotorku '-'

Jadi kalo kalian ada moment/fakta jangyoon yang pengen dikembangkan jadi bahan halu/? Silahkan request aja ya^^

Sweet Crumbs || jangyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang