Baekhyun pergi dari kelas menuju kamar mandi, ia menangis sejadi jadinya setelah mendengar perkataan Luhan kepadanya. Ia tak pernah mengira bahwa Luhan akan berbuat seperti ini. Hati Baekhyun benar benar sakit, ia ingin melampiaskan semuanya tapi ia tak tau harus melakukan apa selain menangis. Ia tengah berdiri di hadapan sebuah cermin persegi panjang yang memantulkan bayangannya. Ia dapat melihat siswa yang keluar masuk kamar mandi tengah meliriknya. Malu? Ia tak dapat merasakan hal itu untuk saat ini, ia hanya butuh sandaran, tempat berbagi cerita, dan seseorang yang bisa membuatnya lupa tentang kesedihannya.
Setelah cukup lama menangis, Baekhyun membersihkan wajahnya lalu kembali ke kelas. Namun saat di koridor sekolah, banyak orang yang tengah berkumpul mengelilingi Baekhyun dan seorang pria yang sangat tak ia suka. Pria itu playboy, suka bermain di club malam, suka memberi kekerasan, dan terkenal sebagai preman sekolah. Pria itu tengah tersenyum ke arah Baekhyun sambil berjalan maju, Baekhyun hanya diam di tempat sambil menatap datar pria itu.
"Baek, lu mau gak jadi pacar gw?" Tanya sang pria sambil berlutut memegang bunga di hadapan Baekhyun.
"Maaf daehyun-ssi, lu terlalu 'cih' buat gw yang 'uwaw' " ucap Baekhyun sambil bersmirk lalu meninggalkan koridor menuju kelasnya.
"Awas kau byun" ucap pria yang bernama Daehyun setelah membanting bunga yang ia pegang.
"Hhhh, dia ditolak njr"
"Makanya jadi cowok tu jangan playboy"
"Sadboi"
"Cewek secantik Baekhyun mau sama preman sekolah? Ck, jangan harap hahahaha"
Mungkin seperti itulah cibiran siswa yang ada di koridor sekolah.
"Bubar kalian bubar" teriak Daehyun lalu meninggalkan koridor.
Baekhyun mendudukkan dirinya di bangku kesayangannya lalu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Tanpa ia sadari ia tertidur pulas dan untungnya sudah jam terakhir dan guru mapel itu sedang tidak hadir. Saat ia mengangkan kepalanya, kelas sudah sepi sudah banyak siswa yang pulang atau sedang melakukan eskul. Baekhyun keluar sekolah dan memangku tasnya sambil menunggu bis datang. Matanya tertuju pada satu objek yang sangat jelas, Chanyeol menjemput Jennie seperti biasa. Baekhyun berpikir memang seharusnya dia tak merasakan perasaan ini, mata Baekhyun terus tertuju pada dua manusia itu sampai kehadiran bis yang menyadarinya.
Baekhyun buru buru masuk kedalan bis karena tak ingin melihatnya lebih lama. Jennie sebenarnya menyadari kalau dari tadi Baekhyun melihatnya bersama Chanyeol, tapi dengan keras kepala Chanyeol menghiraukan bujukan Jennie untuk berhenti memeluknya.
Baekhyun merasakan hp nya berdering dan langsung mengangkat telfon tersebut.
📞"Yeob.."
📞"Gak usah basa basi, gw cuman mau bilang lu jangan pernah gangguin Jennie atau berada di sekitar Jennie lagi"
📞"Emang kenapa kak?"
📞"Setiap pulang sekolah Jennie selalu ceritain tentang lu dan dia menangis, gw gak suka orang yang gw sayang itu menangis"
📞"Yaudah kalo itu mau kak Chanyeol gw gak bakal deket2 atau berada di sekitar Jennie lagi"
📞"Dan satu lagi jangan panggil gw kakak, gw bukan kakak lu. Oh iya blokir nomor gw dan hapus gw juga bakal lakuin hal yang sama"
Tuuttt....
Air mata Baekhyun lolos untuk kesekian kalinya, mungkin saat ini matanya sudah gak kelihatan karena bengkak. Bis berhenti di halte dekat rumah Baekhyun, ia segera membayarnya lalu melasat kedalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARANGHAE - [CHANBAEK GS][END]
Teen Fiction[END] Seorang gadis yang tetap setia menunggu sampai sang pria itu menyukainya. Ia membayangkan banyak nya kebahagiaan yang akan datang padanya saat itu tapi, bagaimana jika yang ia harapkan malah sebaliknya? Apakah ia harus menyerah atau tetap bert...