11

465 36 1
                                    

"Saya.....

















Jaemin, Na Jaemin" ucap pria bernama Jaemin sambil menjulurkan tangannya.

Baekhyun tak merespon ia masih setia menatap wajah Jaemin.

"Gw tau gw tampan, tapi gak gitu juga cara natapnya kali" ucap Jaemin lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun, membuat Baekhyun terkejut dan langsung mendorong tubuh Jaemin menjauh dari dirinya.

"Eum, gw Baekhyun atau Baekkie juga boleh. Lu anak sekretaris buna gw kan?" Tanya Baekhyun di angguki Jaemin.

Bibi Ahn datang membawa nampan berisi air putih dan sepotong kue tar.

"Bi, tolong bawain barang2 buna kesini ya suruh pak kim bantuin bibi" ucap Baekhyun di angguki bibi Ahn.

"Kenapa gak lu aja yang bantuin?" Tanya Jaemin

"Suka suka gw dong kan gw masih pengen ngemil dan nonton drakor" jawab Baekhyun

"Masih pengen ngemil atau pengen liatin gw lagi hm?" Goda Jaemin

"Apaan sih lu, denger ya gw gak mempan yang namanya godaan soalnya gw udah cinta mati sama seseorang walau seseorang itu gak cinta sama gw" ucapan terakhir Baekhyun ia pelankan agar Jaemin tak mendengarnya tapi ya percuma.

"Makanya jangan berharap lebih, lu masih sekolah?" ucap Jaemin

"Hu'um di SOPA kelas 11.A" ucap Baekhyun

"Sama dong kita" ucap Jaemin

"Tapi gw gak pernah liat lu di kelas" ucap Baekhyun

"Ya karena gw sering bolos" ucap Jaemin santai

"Pantesan bangku paling belakang selalu kosong, itu bangku lu?" Tanya Baekhyun

"Hm, gw duduk sendiri" jawab Jaemin.

Terlihat bibi Ahn dan pak Kim sudah mengumpulkan barang2 di teras rumah.

"Kalo gitu gw pamit ya, mama gw bentar lagi mau ke London nganterin itu" ucap Jaemin di angguki Baekhyun

"Hati hati" ucap Baekhyun

"Oke" Jaemin dan Pak kim membantu sopir memasukkan barang barang ke jok belakang lalu melesat pergi.

"Yang tadi tampan ya non" ucap bibi Ahn

"Apaan sih bi" ucap Baekhyun dengan raut wajah malu dan bibi Ahn hanya tersenyum menanggapinya.

☆☆☆☆

Pagi yang cerah dan sinar matahari yang indah menembus jendela ruang makan, terlihat gadis cantik tengah sibuk melahap makanannya dan sesekali melihat ke arah arloji yang ia pakai untuk memastikan bahwa ia tak akan terlambat. Jam menunjukkan pukul 6.45 KST, ia buru buru menghabiskan makanannya dan langsung berpamitan dengan bibi Ahn dan menuju sekolah.

Ia datang tepat waktu dan seperti biasa ia merasa terganggu dengan pemandangan dua sosok yang sedang bercengkrama disana sesekali berpelukan untuk melepas kekasihnya yang akan sekolah. Ia menunduk sambil berjalan agar ia tak usah melihat kejadian itu terlalu dekat. Ia duduk di bangku kosong paling belakang karena ia sudah janji tidak akan dekat dengan Jennie lagi.

Merasa bosan dengan suasana kelas yang dari tadi ribut, ia memutuskan untuk pergi ke atap sekolah dan menenangkan diri. Lonceng tanda pelajaran pertama akan dimulai berbunyi, saat ia membalikkan badan disana sudah terlihat 3 orang pria yang berdiri di depan pintu, ia tau pria itu adalah pria yang tadi menembaknya. Ia hanya bersikap acuh dan raut wajah datar sambil berjalan maju namun, ia terdorong keras sampai punggungnya membentur dinding. Dapat ia rasakan sakitnya yang luar biasa, tapi ketiga pria itu terus maju menuju dirinya dan membuat ia berada di tengah antara pria itu.

SARANGHAE - [CHANBAEK GS][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang