Aku dan Mimpi Buruk

21 3 0
                                    


This nightmare i have that night your hands as if you’re going to catch them

This darkness that swallowed the scream Growing gap between you and me

...

Aku mempelajari sesuatu yang baru malam ini,





Ada banyak jalan menuju pulau imaji itu.





Ternyata bukan hanya kelinci itu yang dapat menjadi ‘penghantar’ ku ke pulau itu, kucing tadi juga bisa menghantar ku kesana...




Aku tidak tau bagaimana caraku ke tempat itu lagi nantinya, apakah melalui kecoa terbang ...?


‘ahhhh jangan sampai itu terjadi... >~<’ –ceha





Sudah pukul setengah dua dini hari, aku sangat lelah jadi aku mau tidur sekarang.


‘jika aku bisa ketempat terry... apa terry juga bisa datang kemari..?’

Kurasa aku akan menanyakan itu padanya nanti... aku lelah hati dan pikiran setiap mengalami perjalanan menuju rumahnya. Jadi kurasa aku harus menyuruhnya untuk datang kemari.




Dia harus merasakan apa yang aku rasakan. Lagipula pasti sangat menyenangkan jika dia bisa datang kemari, aku akan mengajaknya berkeliling kota. Di pulau itu tidak ada apa apa selain hamparan taman bunga, sungai, hutan, dan laut.


Walaupun itu cantik, tapi jika kuajak dia bermain pasti lebih menyenangkan.


Pokoknya menyenangkan !!!



...

Aku ingin bertanya pada kalian...



Bisakah seseorang merasakan apa yang di rasakan saat sedang atau setelah bermimpi..?




Maksudku, jika ia bermimpi terjatuh, bisakah ia berdarah tanpa sebab saat terbangun...?



Bisakah seperti itu...?

.
.
.
.
.

Kurasakan aura di sekitarku mendadak aneh...




Kubuka mataku dan kudapati bahwa aku sedang tidak berada di tempat tidur ku.




Aku berada di sebuah tempat yang luas, terlihat seperti bangunan yang telah roboh ,dan gelap. Tidak terlalu gelap memang, namun tetap mengerikan.



Ahh tempat ini.., ini toko roti tempat aku membeli cookies cherry tadi. Aku berada di sana, namun dengan kondisi yang sangat berbeda. Mengerikan. Dapat kulihat masih ada bekas dari etalase kue yang telah hancur, banyak puing kaca dan beton yang tajam di bawah.



Jika kau tidak memperhatikan langkah mu maka kau akan jatuh dan terluka.



Satu pojok bangunan disana masih ditempeli kaca jendela, seperti tidak sepenuhnya hancur di sudut itu.



Aku tidak tau entah bagaimana, namun mataku tetap melihat kearah kaca jendela penuh debu itu, sampai aku menyadari perlahan ada tulisan disana...



‘ingat namaku’





Pantulan buram dari jendela itu yang kemudian membuatku sadar bahwa aku tidak sendirian disana.



Seorang anak dengan rambut merah duduk menyila diatas salah satu puing bangunan, membelakangiku. Tidak tau pasti, tetapi itu terlihat seperti terry...



“kang...Terry...?”


‘plukk’




Sebuah toples merosot jatuh dari tangan anak itu menuju ke bawah dan terus bergulir kebelakang hampir mendekati kaki ku, masih ada beberapa potong cookies didalamnya. Cookies cherry.




“kang Terry.. kau menjatuhkan cookies mu....”






“..........”




Tidak ada jawaban..



Ku raih toples cookies itu. akan kuberikan padanya dalam maksudku



Tapi semakin dekat jarak ku dengannya, semakin itu membuatku takut...  tidak tau kenapa



“kang Terry.....” kupanggil lagi sambil menepuk pundaknya agar dia melihatku. itu berhasil, dia menoleh kebelakang namun... Berdarah



Dia berdarah, ada banyak darah di kepala, leher hingga lengannya.



Aku terlalu kaget hingga aku kehilangan keseimbangan dan jatuh kebelakang.


Puing besi, beton hingga kaca dari sisa bangunan itu mengenai kulit belakang tubuhku hingga kepala belakangku dan langsung meremukkan seluruh tulangku.



Itu juga yang membuatku terbangun. Dari mimpi ku.



Mimpi paling buruk yang pernah kualami.



Aku hanya terbaring termenung mengingat mimpi menyeramkan tadi, membuat kepalaku benar benar pusing. Aku harus mencuci muka ku




Namun saat akan bangun menuju kamar mandi, kurasakan sesuatu mengalir pada leher belakangku, ku pikir itu keringat. Aku baru saja mimpi buruk jadi pasti aku berkeringat. Ku usap leher hingga pundakku dengan handuk...

Dan kudapati banyak darah disana.


Tidak ada luka apapun di kepalaku, namun ada darah disekitar itu. Lumayan banyak hingga merembes sampai ke bantal tidurku.





‘ku pikir mulai sekarang, sesuatu hal ajaib akan sering terjadi’




TBC

ME, YOU, AND OUR MAGIC ISLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang