Denganmu

511 67 35
                                    

Lyodra masih menangis di pelukan Samuel. Sedangkan Samuel masih setia untuk terus mengusap belakang kepala Lyodra.

"Jangan nangis terus ly, mata lo bisa bengkak nanti dikiranya gue jahatin lo atau kasar sama lo lagi."

Lyodra melepaskan pelukannya kemudian Samuel menyeka air matanya. Jujur Samuel tidak  tega melihat Lyodra menangis seperti ini. Dari dulu Samuel selalu menjaga dan melindungi Lyodra seperti layaknya bodyguard.

"Udah lo jangan nangis mulu. Gimana kalau malam ini gue ajak lo keluar. Sekalian lo bisa malam mingguan sama Nuca. Nanti gue bilangnya ke bokap lo kalau kita cuma nongkrong di kafe berdua. Mau gak?"

Lyodra membalas dengan anggukan dan mengucapkan terimakasih.

Samuel memang selalu punya cara untuk membuat Lyodra bahagia. Meskipun ia harus mengorbankan perasaannya sendiri demi wanita yang ia sayangi.

"Yaudah gue pulang dulu nanti gue kesini lo jangan lupa buat kabarin Nuca. Sampai ketemu nanti ly. Ingat dandan yang cantik jangan kucel biar Nuca nya makin terpesona." Ucap Samuel sambil memegang bahu Lyodra dan kemudian langsung meninggalkan kamar Lyodra.

"Demi lo gue rela ly asalkan lo selalu bahagia karena menurut gue cinta itu gak harus memiliki juga gak apa-apa yang penting lo bisa bahagia. Biar gue aja yang nyimpen perasaan cinta ini sendiri. Maaf ly gue udah terlanjur sayang sama lo melebihi batas persahabatan kita." Ucap Samuel sambil memandangi  foto Lyodra.

Setelah mendapatkan ijin dari Papanya Lyodra mereka langsung menuju kafe tempat biasa mereka nongkrong.

"Gimana ly Nuca udah bisa dihubungi belum?" Tanya Samuel sambil fokus menyetir.

"Belum Sam, chat gue aja cuman di read terus telpon gue aja gak diangkat angkat. Nyebelin emang tuh bocah." Ucap Lyodra dengan kesal.

"Menurut gue Nuca udah sampai di Cafe deh. Kalau dia udah baca chat dari lo. Mungkin dia emang sengaja buat kasih kejutan buat lo. Ingat sama pacar tuh gak boleh negatif thinking ly." Ucap Samuel yang berusaha meyakinkan Lyodra.

"Gaya lo Sam udah kayak orang pernah pacaran aja."
"Eh sorry Sam gue gak bermaksud lo."
"Kalau lo bukan cewek udah gue hajar ly."

"Sam anterin gue ke mall dulu yuk. Soalnya ada Keisya lagi malmingan juga sama Fahmi. Siapa tau Nuca juga ada disana kan."
"Iye deh,tapi nanti traktir gue makan ya."

"Keisya Fahmi" teriak Lyodra saat melihat kedua temannya itu. "Eh dodol ini tempat umum tuh mulut dikondisikan lah." Ucap Keisya.
"Sante dong bu,idih pacaran gak ngajak-ngajak lagi."
"Gak lah nanti lo jadi nyamuk lagi." Ucap Fahmi.

"Kan gue punya pacar, yang gak punya mah nih," ucap Lyodra sambil melirik ke arah Samuel yang sedang sibuk dengan handphonenya.

"Eh bro lo dari tadi diem mulu nape kesambet kentang lo?"
"Lo yang kentang,gue kan orang sibuk jadi maklumlah kalau banyak chat masuk." Ucap Samuel dengan sombongnya.

"Eh iya ly Nuca mana kok sama lo?" Ucap Keisya.
"Gak tau Kei tadi gue udah coba hubungin dia berkali kali tapi gak bisa-bisa."
"Sibuk kali tuh anak,"

"Kei temenin gue ke toilet dong,"
"Kebiasaan lo ly,yaudah ayo karena gue lagi baik nih."

Mereka menuju ke toilet namun langkah mereka tiba-tiba berhenti saat melihat sosok yang jelas-jelas mereka kenali terutama Lyodra yang sangat kenal betul.

"Nuca," ucap Lyodra yang begitu kaget saat melihat Nuca sedang merangkul mesra perempuan lain yang kebetulan juga kakak tingkat mereka di kampus.

"Jadi ini alasan kamu gak angkat telpon aku Nuc." Ucap Lyodra dengan raut wajah kecewa dan langsung berlari meninggalkan laki-laki yang dicintainya itu.

LAST PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang