BERSALAH

559 71 23
                                    

"Kak Titi," ucap Lyodra dan Samuel bersamaan.
"Ternyata kalian disini dari tadi kakak udah nyariin kemana-mana." Keluh Tiara.
"Emangnya kenapa kak?"

"Tadi kakak dikasih tau temennya kak Anza kebetulan dia kerja di restoran milik keluarganya Nuca terus katanya Nuca sekarang masuk rumah sakit terus dia nyariin kamu mulu ly." Jelas Tiara yang langsung membuat Lyodra mendadak khawatir.

"Buat apa dia nyariin aku segala. Masih ingat dia sama aku."
"Coba kamu jenguk ly kasihan kan. Sam tolong anterin lyly ya." Ucap Tiara yang dibalas anggukan oleh Samuel.

Akhirnya Lyodra berusaha meredam egonya kemudian ia pergi ke rumah sakit bersama Samuel.

"Ly gue temenin lo masuk ya." Tawar Samuel.
"Gak usah Sam takutnya nanti kalian malah ribut lagi. Tenang aja gue gak bakalan lama kok."

"Ly, akhirnya kamu datang juga. Maafin aku ya ly tapi aku bisa jelasin semuanya." Ucap Nuca dengan ekspresi meringis seperti menahan sakit.
"Lo kenapa? Habis jalan-jalan sama kakel hits kok sakit."

"Samuel belum kasih tau kamu ly,"
"Samuel? Kok jadi bawa-bawa Samuel sih Nuc." Ucap Lyodra dengan kesal.

"Samuel tadi habis mukul perut aku sama pipi aku ly. Terus sekarang perut aku lebam dan tadi sempat muntah darah juga." Ucap Nuca bohong.

Lyodra tidak percaya sahabatnya bisa sekasar itu. Apalagi Samuel sudah berjanji bahwa ia tidak akan pernah berkelahi lagi. Lyodra benar-benar kecewa.

"Nuc aku keluar bentar dulu ya."

"Maaf ly aku udah bohong sama kamu tapi aku ngelakuin ini semua karena aku gak mau kehilangan kamu. Maaf juga Sam gue harus fitnah lo." Batin Nuca.

Lyodra menghampiri Samuel di parkiran yang sedang menggosokkan kedua telapak tangannya karena kedinginan.

"Tumben ly cepet bangen ketemunya." Ucap Samuel dengan senyuman iseng.

"Gak usah sok baik lo Sam. Gue gak nyangka lo sejahat itu dan lo juga udah gak nepatin janji lo Sam."
"Maksud lo apaansih ly datang-datang udah ngomong gak jelas aja."

"Gak jelas? Gue bener-bener kecewa lo kamu Sam. Kenapa lo mukul dia sampai dia sekarang harus masuk rumah sakit. Ternyata lo sekasar itu Sam."
"Ly gue cuman mukul pipinya itu aja sedikit meleset tadi."

"LO TINGGAL NGOMONG JUJUR AJA SIH KENAPA HARUS BOHONG."  Ucap Lyodra dengan emosi.
"Lo lebih percaya sama dia yang udah jelas-jelas gak setia sama lo daripada sahabat lo sendiri." Ucap Samuel dengan kecewa.

"Iya gue percaya sama Nuca daripada orang kasar kayak lo dan orang bermuka dua lagi. Satu lagi Sam jangan anggap gue sahabat lo lagi karena mulai saat ini gue gak mau sahabatan sama lo dan juga gue udah gak mau lagi kenal sama lo." Ucap Lyodra sambil menahan air matanya.

"Kalau itu yang lo mau dan buat lo bahagia gue ikhlas ly. Gue sadar orang bangsat kayak gue ini emang gak pantas untuk jadi sahabat lo. Terimakasih atas semua momen kita dari kecil sampai saat ini. Maaf juga gue udah sering bikin lo marah." Ucap Samuel dan langsung pergi meninggalkan lyodra.

"Sam kok pulangnya malam banget?" Tanya Sere sambil menyodorkan segelas susu hangat untuk Samuel.
"Iya Ma soalnya tadi temennya lumayan banyak banget terus tadi nganterin Lyodra ke rumahnya Keisya."
"Ohh gitu, yaudah kamu tidur aja mendingan besok kan kuliah." Ucap Sere sambil mencium kening anaknya itu.
Meskipun Samuel sudah besar namun Sere masih menganggap Samuel seperti bayi.

Sementara Lyodra masih setia menemani Nuca di rumah sakit.

Pagi harinya Samuel tengah bersiap untuk berangkat ke kampus. Saat ia hendak membuka gerbang rumahnya tidak sengaja ia berpapasan dengan Lyodra yang sedang bersiap-siap untuk masuk ke dalam mobilnya.

LAST PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang