Karena cerita ini di revisi total, saya harap kalian dapat membacanya kembali dengan senang, maaf jika ceritanya kurang menarik.
Karena ceritanya per-chapter saya hapus otomatis pembaca, vote dan komentar hilang. Ramaikan vote dan kolom komentarnya, jangan lupa juga memfollow akun ini ya...
...
Setelah selesai makan malam mereka berkumpul kembali seperti biasa di ruang tengah.
Doyoung sibuk dengan dunianya sendiri, dia sedari tadi bermain ponsel sambil senyam-senyum ntah apa penyebabnya.
"Ma, Pa, Sejeong malam ini mau ke sini, boleh kan?" Sahut Doyoung bertanya membuat Ara terkejut.
"Boleh kok, yaudah kamu jemput gih!" Suruh Nyonya Kim
Ara yang mendengar itu langsung menatap ke arah Taeyong dan Jungwoo, mereka berdua pun menatap balik Ara.
"Yaudah Ma, Pa, Doyoung mau jemput Sejeong dulu ya?"
"Hati-hati sayang!" Doyoung pun dengan cepat meninggalkan rumahnya.
Ara mengisyaratkan Abangnya untuk mengikutinya ke kamar.
"Ma, Pa, kita ke kamar dulu ya?" Sahut Taeyong
"Iya." Balas keduanya.
...
"Bang, gimana nih? Ohiya rencana Abang yang mau di omongin ke gue gimana?" Tanya Ara--- panik melandanya.
"Oke gini rencananya kita buntutin si Sejeong." Ucap Taeyong memberitahu.
"Buntutin?" Tanya Ara masih terheran-heran.
"Iya."
Flashback On
Taeyong and Jungwoo"Jadi gimana rencananya?" Tanya Jungwoo mulai greget.
"Hehe. Emmm gini aja deh kita buntutin aja si Sejeong. Kebetulan setiap sabtu-minggu gue sama Yuta kan libur, dan kebetulan juga kata temen rekan kerja gue si Sejeong sering datang ke caffe tempat gue kerja setiap hari sabtu dan selalu bawa cowok. Jadi kita hari sabtu ke tempat kerja gue terus kita liatin si Sejeong sama cowok itu, kalau misalnya bener dia selingkuh dari si Doyoung kita jebak dia, kita suruh si Doyoung dateng ke tempat kerja gue, terus nanti si Doyoung kan tau kalau si Sejeong itu selingkuh jadi dia putusin si Sejeong gimana?" Jelas Taeyong sambil menaik turunkan alisnya.
"Lo yakin Bang?" Tanya Jungwoo, masih tidak yakin.
"Gue yakin rencana ini pasti berhasil." Ucap Taeyong meyakinkan membuat Jungwoo mengangguk.
Flashback Off
Taeyong and Jungwoo"Oke, gue yakin rencana ini berhasil jika kita bekerja sama, gue gak mau Bang Doy tersakiti sama tuh cewek." Ujar Ara
"Iya, sekarang kan Kak Sejeong bakal ke sini gimana kalau kita liat gerak geriknya? Nanti sebelum dia pulang kita keluar cari alasan, waktu pas dia udah pulang kita buntutin dia kemana aja dia pergi gimana setuju, gak?" Tanya Jungwoo dan dua orang dihadapannya mengangguk. "Oke!!"
Mereka pun kembali ke ruang tengah untuk berkumpul dengan yang lain.
...
"Hai Tante, Om, apa kabar?" Sapa Sejeong lalu salam pada Tuan dan Nyonya Kim.
"Eh sayang, syukur kita semua baik-baik aja." Balasnya.
"Eh hai Ara udah besar ya kamu sekarang." Sapanya, Ara hanya tersenyum kaku.
"Dikira lu gue masih bocil apa njir." Batin Ara
"Hai, Kak." Balas gue dengan suara pelan.
Mereka pun mulai mengobrol bersama dengan sesekali canda dan tawaan. Setelah beberapa menit Ara pun berinisiatif untuk mengajak Taeyong dan Jungwoo pergi keluar.
"Ma, Pa, Adek, Bang Tiway, sama Bang Jungwoo mau ke taman dulu ya?" Ujar Ara meminta izin.
"Iyh hati-hati."
Mereka pun langsung pergi menuju taman dan mengamati pintu rumah mereka yang tak berada jauh darinya--- mereka mengamati sambil meminum ice. Enak ya kayaknya:)
Tak lama setelah itu terlihat Sejeong keluar bersama Doyoung.
"Bang, siap-siap." Ujar Ara yang diangguki keduanya.
Doyoung dan Sejeong pun memasuki mobil dan mulai berjalan pergi.
Ara langsung naik ke motor Taeyong begitu pun Taeyong dan Jungwoo yang langsung naik ke motor masing-masing--- iya mereka membawa motor, kata Ara sih supaya gercep.
Mereka mulai mengikuti mobil yang di kendari Doyoung dan di tumpangi Sejeong. Mereka juga hati-hati agar tidak ketauan.
Setelah beberapa menit, mobil itu pun berhenti di area supermarket.
"LAH KOK?!" Teriak mereka bertiga dari kejauhan, untung saja tidak kedengaran.
Setelah Doyoung dan mobilnya pergi, Sejeong mengamati sekitar dan langsung mengeluarkan ponselnya. Dia menghubungi seseorang. Ara, Taeyong, dan Jungwoo mendekat sedikit untuk mendengarnya.
"Sayang, kamu dimana?"
"....."
"Oke, aku tunggu ya di depan supermarket bagian utara."
"....."
"Iya, bye sayang."
Itu yang Ara dan kedua Abangnya dengar, mereka saling bertatapan. Ternyata?
Tak lama setelah itu, seseorang dengan motornya datang. Sejeong tersenyum kemudian naik dan memeluk pria tersebut.
Ckrek!
Taeyong tersenyum smirk, berhasil mendapatkan bukti. Dia juga merekam suara Sejeong dan seseorang tadi.
"Udah? Pulang yuk!"
Mereka bertiga kembali ke rumah untuk istirahat.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER : NCT 127
Fiksi RemajaBagaimana rasanya mempunyai Kakak-kakak dari NCT 127? Menceritakan tentang seorang gadis bernama Kim Ara yang hidup harmonis bersama 9 Kakak-kakak nya yang sikapnya sangat berbeda-beda. Lain dari sifat dan sikapnya, mereka mempunyai perasaan cinta...