Hargai karya saya dengan baik🌞
Enjoy!
***
Sebuah teriakan sudah menggema di seluruh penjuru kampung Cijulid dan kalian tau siapa pelakunya? Siapa lagi kalau bukan Gastra. Lelaki itu sudah berteriak membangun kan setiap umat muslim untuk sholat Subuh dengan kalimat,
"BAPAK IBU ADEK KAKAK BANGUN! SHOLA SUBUH MENANTI!" kalimat itu terus ia lontarkan sepanjang ia melangkahkan kakinya menuju Musholla yang ada di kampung nya.
Di lain tempat, atau lebih tepatnya di depan rumah Gastra. Sebuah mobil dengan merk tinggi sedang berusaha terparkirkan dengan baik. Setelah di rasa aman baru lah si pemilik dan keluarga nya keluar dari dalam mobil.
"Lip, pagar nya jangan lupa di tutup!" seru lelaki jangkung sambil menguap terus menerus.
Lip, Olip, Volip, yang di suruh oleh Brandon hanya bisa mendengus sebal ketika mendengar perintah dari kakak pertama nya. Dengan segala kedongkolan dan kemalasannya ia menutup pagar rumah yang akan ia tempati itu. Setelah selesai baru lah ia melangkah masuk bersama Shasa sang mama.
"Ma, serius ni kita bakal tinggal di kampung kaya gini? Gak banget loh ma!" rengek Volip dengan wajah bantal nya.
Shasa hanya tersenyum sembari merangkul anak kesayangannya itu. "Mau gak mau sayang, papa kamu gak bisa di bantah keputusannya." ucap Shasa mencoba memberikan Volip pengertian.
Sesampainya di ruang tamu, Volip dan yang lain langsung menjatuhkan diri di atas sofa yang sudah di siapkan sebelum mereka sampai ke sini. Rumah peninggalan mendiang nenek Volip yang tak lain adalah nenek Klenting yang sempat menjadi bahan gosip Ayu saat makan malam bersama keluarga nya hanya terdiri dari satu lantai.
Rumah ini sangat jauh berbeda dengan rumah Volip yang lama. Kemewahan nya pun berbeda, rumah ini sangat sederhana tetapi elegan untuk di pandang. Rumah ini terdapat lima kamar kosong, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan satu toilet dan kamar mandi. Di setiap kamar tidak ada toilet ataupun kamar mandi.
"Papa udah cek kamar kalian, udah bisa di pakai sekarang, udah rapi juga." suara berat mengisi keheningan yang sempat terjadi.
Volip mendongak lalu berdiri. Ia merenggangkan otot tubuh nya yang sempat terasa kaku karena berjam-jam harus duduk di dalam mobil. "Olip ke kamar dulu ya." ujar gadis itu dengan menyebutkan nama panggilan nya.
"Emang lo tau kamar lo di mana?" tanya Erik kakak kedua Volip, lelaki yang tinggi nya lebih pendek dari pada Brandon juga ikutan berdiri dengan wajah lesuh nya.
"Enggak."
"Ya udah, sekarang kalian bertiga ikut papa, biar papa kasih tau." Volip, Brandon, dan Erik mengangguk dan mengikuti langkah Wahyu dan meninggalkan Shasa yang sudah terlelap di atas sofa.
***
"GASTRA! BANGUN!" suara Ayu menggema di seluruh ruangngan di rumah nya.
Gastra hanya bisa mendengus malas sembari bangun. Kemudian lelaki itu melirik si Alek jam weker kesayangannya yang masih terus bergerak dengan suara yang menggangu.
"JAM WEKER NYA DI MATIIN SETAN!" seru Zalwan di sertai tendangan untuk pintu kamar Gastra.
Gastra tidak menjawab melainkan ia membiarkan Alek terus berdering. Lalu lelaki itu menyibak selimut nya kemudian berdiri dan berjalan gontai menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Fyi, di rumah Gastra, hanya kamar Gastra dan kedua orangtuanya saja yang memiliki kamar mandi di dalam nya. Hanya kamar mandi bukan toilet. Dan pernah hanya sebuah kamar yang memiliki kamar mandi menjadi perdebatan di antara Gastra, Zalwan, Rendy, dan Arafah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GasVol
Teen FictionGastra Cukup dengan menyebut namanya saja sudah berhasil membuat orang geleng-geleng kepala. Mengingat berbagai tingkah seorang Gastra. Mulai dari mengupil saat baca pidato, garuk-garuk pantat saat memandu senam di hari Minggu, dan memegangi nenen k...