Suami Yang Berhati Jahat, Jangan Menggoda!

Chapter 235: Absolutely Will Not Let You Live In Loneliness

Chapter 235: Absolutely Will Not Let You Live In Loneliness

"Dokter, bagaimana keadaan suamiku?" Song Wuyou mendesak dengan cemas.

“Kami sudah mengeluarkan peluru dari tubuhnya. Untungnya itu tidak mengenai titik vital sehingga dia akan baik-baik saja setelah istirahat, " Dokter menjelaskan setelah melepas masker di wajahnya.

Song Wuyou menghela nafas lega karena hatinya yang menggantung langsung jatuh ke tempatnya setelah mendengar ini.

…

Gu Yanhao dipindahkan ke ruang VIP. Sesuai dengan kepribadiannya yang keras kepala, dia jelas pasien yang sulit yang menolak untuk tinggal di rumah sakit,

Semua untuk mempertahankan citra yang kuat, sempurna, dan keren di benak Song Wuyou. Namun, di bawah tekanan terus-menerus Mu Gu dan Song Wuyou, dia, meskipun dengan enggan, tinggal selama dua hari di rumah sakit. Yang benar adalah, dia memang merasa lemah karena kehilangan banyak darah. kulitnya tampak normal, hanya bibirnya yang sedikit pucat. Saat ini dia bersandar lemah di kepala tempat tidur, ekspresi suram di wajahnya saat dia menatap Mu Gu yang tersenyum dengan senyuman licik. Mu Gu menertawakannya karena membuat ulah, menolak untuk ditahan.

"Keluar jika kamu ingin tertawa!" Dia bisa tertawa sebanyak yang dia mau di luar.

"Ini adalah pertama kalinya aku melihatmu dalam posisi yang begitu lemah." Sudut bibir Mu Gu tidak bisa menahan untuk melengkung menjadi seringai, mengejek sahabatnya.

"Apakah Anda ingin mengambil foto sebagai kenangan?" Tanya Gu Yanhao, ancaman dalam suaranya jelas.

"Tentu saja ..." tapi berani kan?

Gu Yanhao dengan bijak memutuskan untuk mengabaikan teman busuk ini. Menurunkan pandangannya, dia menatap Song Wuyou, duduk tepat di depan tempat tidurnya.

Memperhatikan wajah pucatnya, suaranya melunak: "Khawatir tentang aku? Tertekan karena aku?"

Song Wuyou menatapnya dengan tajam, "Tidak khawatir, tidak tertekan."

Terdengar cekikikan rendah dari Gu Yanhao, “Kamu tidak berbicara dari hati. Matamu sangat merah, kau pasti menangis. ”

"Itu karena aku tidak bisa tidur. Mataku merah karena kelelahan. ”

"Jangan berbohong jika kamu tidak tahu caranya," Gu Yanaho mengerutkan kening saat dia menahan rasa sakit karena mengangkat lengannya. Menutupi tangan kecilnya dengan tangannya, dia berkata, "Aku tahu kamu mengkhawatirkan aku."

Merasakan kehangatan di tangannya, Song Wuyou menatapnya dengan sedih, "Mengapa kamu bertanya jika sudah tahu?"

"Aku ingin mendengarnya dari mulutmu."

"... .." Dia tidak akan pernah mengatakannya.

"Apakah kamu takut?" Tanya Gu Yanhao.

"Takut pada apa?" Apa yang dia maksudkan?

"Aku sekarat."

Hati Song Wuyou bergetar. Takut, ya, dia takut.

Bibirnya membentuk garis tipis ketika dia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Gu Yanhao secara langsung. Sebaliknya tatapannya beralih ke lukanya, "Apakah itu sangat sakit?"

Meskipun wanita di depannya tidak menjawab pertanyaannya secara langsung, dia melihat jawaban yang dia inginkan di wajahnya. Bibirnya melengkung lebih dalam ketika tangannya bergerak ke bahu wanita itu dan menggosoknya dengan lembut seolah menghibur. Song Wuyou hanya menatapnya tanpa mengucapkan suara, tetapi dia juga tidak menolaknya.

"Tidak sakit." Sambil menggosok pundaknya, dia menyatakan, "Ekspresimu memberitahuku bahwa kau khawatir tentangku, takut aku akan mati."

“…….” Apakah ekspresinya begitu jelas?

Dia memelototinya, "Haruskah kamu mengatakan semuanya dengan keras?"

Gu Yanhao tertawa rendah; dia masih mencintainya seperti dulu.

"Wanita bodoh, aku tidak akan meninggalkanmu." Suara lembut Gu Yanhao seperti musik di telinga.

“……….”

"Selama kamu hidup, aku hidup. Aku tidak akan membiarkan anda hidup dalam kesepian. "

“……….” Jantungnya bergetar. Tanpa maksud, ingatan Dongfang Xuan yang menjanjikan bahwa dia tidak akan pernah membiarkannya hidup sendirian terlintas di benaknya, menarik-narik rasa sakit di hatinya bahkan lebih.

Cahaya berkedip di mata Gu Yanhao, "Mulai sekarang, aku tidak akan pernah membiarkanmu merasa kesepian dan tak berdaya lagi."

Kata-katanya mengejutkan Song Wuyou, dan dia menatapnya dengan dingin. Wajahnya, dan wajah Dongfang Xuan berputar-putar dalam pandangannya, membuat pikiran dan hatinya berantakan.

Ada pandangan jauh di mata Gu Yanhao, saat dia menatap tajam ke Song Wuyou, "Sama sekali tidak akan membiarkanmu hidup dalam kesepian."

"Ah ... .." Tiba-tiba, rasa sakit yang tajam menusuk hati Song Wuyou. sebelumnya ketika Gu Yanhao berada di ruang operasi, dia ingat saat Dongfang Xuan terluka dengan panah beracun, dan sekarang Gu Yanhao mengucapkan kata-kata itu kepadanya, pikirannya kusut berantakan. Kehilangan kendali emosinya, Song Wuyou menangis.

Gu Yanhao dan Mu Gu: "...................."