"Piyu! Piyu! Piyu! Dodotdotdotdotdotdotdotdot!"Rey mengusap wajahnya frustasi, "El?" Panggilnya agak keras, pria yang awalnya terduduk diatas ranjang itu mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi.
Terlihat, bocah bertubuh mungil masih terhanyut dalam segarnya air yang menggenang di bathtub dengan bebek karet yang mengapung di sela-sela busa, rambutnya basah kuyup.
Rey berdiri di ambang pintu, wajahnya seketika berubah garang, "Ael!"
Sang empu nama menoleh cepat, "Oy?!" Seru Ael agak kesal, quality timenya terganggu, itu yang membuat Ael merasa marah.
"Udahan mandinya, jangan lama-lama! Malah mainan segala lagi, ntar kamu Ayah tinggal loh. Kurang sabar apa Ayah selama ini ngehadepin kamu? Siang malam gak pernah tidur, ngasih makan kamu, nyuci baju kamu, capek Ayah, El... Capek!"
Ael mengerucutkan bibirnya, perlahan tubuhnya telanjangnya keluar dari dalam air, "Ayah hiperbola banget." Gerutunya saat melihat sang Ayah sudah menghilang dari ambang pintu.
Tangan kecilnya terulum untuk meraih shower pinguin miliknya, lantas mengguyur tubuhnya yang licin dengan air yang keluar dari benda itu.
Lagipula Ael juga tidak bermaksud membuat Ayahnya repot, bukan? Ael juga berusaha tidak nakal, tapi terkadang jika tidak membuat Ayahnya marah membuat hari Ael tidak lengkap. Jika Ayahnya marah, tai kucingpun rasanya coklat.
Ael bersenandung kecil selagi ia sibuk membersihkan sisa-sisa sabun ditubuhnya, setelah dirasa sudah kesat, Ael meraih handuknya, disana pula terdapat minyak dan segala perlengkapan pakaiannya.
Plung!
Mata Ael terbelalak, menatap nanar celana dalam warna kuning yang baru saja meluncur mulus masuk ke dalam bathtub. Ael menutup mulutnya tanda ia terkejut, lagi-lagi kecelakaan seperti ini, jika Ayah Rey tau dia pasti kena amuk.
"Astaga... Nakal ya kamu, Sempak." Omel Ael sambil meraih celana dalamnya yang basah, kesal sih, tapi Ael tiba-tiba sedih.
Celana dalam bermotif bebek itu adalah celana dalam pemberian Kakek Agung, celana dalam gawat darurat yang diberikan padanya waktu Ael tidak sengaja mengompol saat berlibur di Dufan. Pengalaman yang mengesankan.
"El? Udah belum?"
"Bentar!"
Rey menggembungkan pipinya, menatap pintu kamar mandi dengan tatapan gusar. Rey sudah siap sekarang, pakaian yang ia kenakan sudah rapi, dan jangan lupakan ia juga tambah tampan.
Rencana hari ini Rey akan menitipkan Ael ke rumah Nevan, pasalnya Ael libur sekolah, sedangkan Rey masih berkerja ke kantor untuk menyelesaikan dokumen yang belum ia sentuh.
Ael bisa belajar di sana, dan Rey akan mengerjakan pekerjaannya dengan tenang di kantor. Harap-harap Ael akan terbiasa dengan wanita itu, pasalnya Ael anak yang mudah bergaul dengan siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Bunda?
Fanfiction"Mau cari Bunda baru aja pake sayembara, emang Ayah pangeran? Kita tinggal di rumah, Ayah, bukan di kerajaan!" "Mau jadi istri saya? Rebut dulu hati putra saya." °Start 14.05.2020 [On Going✓] (Bukan BXB) copyright 2020 by fielitanathh