Matahari menampakkan sinarnya seolah tahu cahayanya bisa membuat semua orang melihat indahnya dunia ini.
Hari ini, Jum'at. Pembagian rapot di sekolah Reyna. Reyna di temani oleh Lita sepupu dari Papahnya Arman. Karna keluarga barunya sangat sibuk bekerja. Sabrina ibu tirinya juga sama bekerja. Jadi tak heran sudah beberapa bulan Reyna tinggal bersama Arman dan Juga Sabrina tidak ada yang memperdulikannya. Semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Reyna Mutiara Shakira.."ucap Ibu Shinta yang tak lain adalah wali kelasnya.
Lita sepupunya Arman wali dari Reyna langsung berjalan ke depan mengambil rapotnya.
"Oh yah.. Ibu maaf Reyna sekarang kinerja belajarnya jadi menurun.. tapi Alhamdulillah Reyna masih menduduki peringkat ke 4 walaupun tidak seperti biasanya menduduki peringkat pertama. Kalau boleh tahu kenapa yah, apa Reyna lagi ada masalah, soalnya ketika belajar pun Reyna kebanyakan melamun" Ucap Shinta.
"Gini Bu saya juga tidak tahu pasti, soalnya saya juga cuma ngewakilin orang tuanya aja. Orang tuanya sibuk kerja makanya saya yang datang kesini untuk mengambil rapotnya. Kalau soal Reyna saya juga kurang tahu karna dia orangnya tertutup." Jawab Lita. (Padahal Lita tahu semuanya apa yang terjadi pada Reyna, tapi Lita lebih memilih untuk berbohong kepada Shinta wali kelasnya Reyna, menurutnya orang luar tidak perlu tahu).
"Ohgitu yah,," ucap Shinta.
--------------------------
Setelah pembagian rapot selesai. Reyna dan Lita langsung berencana untuk pulang.
Ketika di rumah Reyna merasa terpukul. Reyna yang dulu siswi berprestasi malah sekarang peringkatnya turun drastis. Down. Itulah yang Reyna rasakan.
Ya, karna mungkin beberapa bulan ini Reyna terpuruk dan terlalu banyak pikiran. Jadi dia tidak bisa fokus belajar.
Reyna juga sebenarnya sudah tak tahan berada di rumah ini. Dia ingin tinggal bersama Rina mamahnya di kampung.
Apakah Reyna bisa tinggal bersama mamahnya???
Okeeee...... Tunggu saja update berikutnyaaa;)))
Jangan bosen-bosen yaaa💓
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INGIN BAHAGIA (ON GOING)
Short StoryTerkadang kurasakan sesaknya beban hidup yang menghimpit jalan takdirku. Membuatku berjuang tanpa hasil maksimal karena kalah dalam segala hal. Cobaan yang kini kerap menghampiriku membuatku lelah. Tuhan, apa yang salah denganku? Kenapa dunia tidak...