(3)

20 4 1
                                    

Kanaya terus memikirkan obrolan tadi dengan Afnan, apa ga kecepatan? Dirinya dan Afnan baru kenal kemarin kok main taarufan segala? Ya aku tau ini bagus tapi ga cepat juga kali

Sekarang aku menghubungi Anisa sahabat dikampusnya, mereka mulai akrab waktu mereka pertama kuliah di universitas, dan Kanaya tau Anisa sekarang dimana

For : Sahabatku Anisa

Kanaya
Assalamualaikum Nis, kamu sibuk? Kalau ngga kamu bisa ga kerumah ku? Ada yang mau aku curhatin nih

Anisa
Waalaikumussallam Nay, aku ga sibuk kok, boleh, kapan?

Kanaya
Kalau bisa sekarang sih Nis, aku pengen curhat sekarang

Anisa
Boleh, aku kesana ya sekarang

Kanaya
Iya Nis, hati-hati ya

(read)

Setelah menghubungi sahabatnya itu Kanaya terus memikirkan omongan cowo kemarin namun sebisa mungkin dia harus tenang, dan berbicara kepada ummi nya

Setelah 20 menit, Anisa datang karna memang rumah dia tidak lumayan jauh dengan rumahku

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussallam"

Aku pun membuka pintu untuk tamu ternyata yang datang adalah Anisa, sahabat atau karib semasa kuliah, Anisa pun disuruh masuk dan tak lupa ia salim dengan ummi Naya

Anisa pun langsung ke kamar Kanaya, dan Kanaya pun langsung membuatkan air minum dan cemilam untuk dibawa ke kamarnya

"Gimana Nay, kamu mau curhat apa?" Tanya Anisa mengawali

"Aku mau taaruf Nis, tapi aku masih ragu sama dia, aku juga belum bilang sama ummi" Ujarku jujur, sebisa mungkin aku positif thingking dengannya untuk tidak membocorkan rahasia selama aku curhat

"Serius? Sama siapa?" Tanya nya

"Sama Afnan Alfikri" Jawabku menunduk malu

Anisa terlihat berfikir sebentar sembari jari telunjuknya memegang pipi seraya berfikir

Tunggu tunggu, Afnan Alfikri? Kaya ga asing ya namanya, tapi aku pernah ketemu sama dia? Au ah pusing, mending aku dengerin cerita Naya sampai habis Ujarnya dalam batinnya

"Bentar Nay bentar, kok aku kaya ga asing dengan nama Afnan ya?" Tanyaku jujur karna mulai penasaran

"Dia itu kalau gasalah anak dari sahabat ummiku Nis, aku bingung, masa baru ketemu kemarin dia sudah menyatakan kalau dia suka sama aku si" Jelasku curhat

"Sholat istikhoroh aja dulu Nay, minta petunjuk sama Allah, jangan lupa bilang ke ummi dan abah kamu" Nasehat Nisa

"Iya Nis, aku akan sholat istikhoroh, meminta petunjuk jalan yang terbaik" Ujarku tersenyum

"Umminya Afnan namanya siapa Nay?" Tanya nya dia terlihat penasaran

"Anisa Khoirunnissa" Jawab Naya dengan jujur sekali

Hah? Jadi Afnan masa lalu ku yang ingin taaruf dengan Sahabat ku sendiri? Dulu juga kita taarufan, terus lamaran eh tapi setelah h-1 lamaran dia malah ngilang gaada kabar, dan aku terus telfon no nya gak aktif, oh jadi gini toh permainan nya Afnan, liat saja Afnan akan aku balas, tunggu tanggal mainnya!  Batin Anisa tak terima kenyataan bahwa sahabatnya akan bersanding dengan masa lalu nya

"Kok kamu bengong si Nis?" Tanya ku karna memang sedari tadi ia bengong

"E--ngga papa" Jawabnya gugup

"Hati hati sama dia Nay" Ujar Nisa menatap serius ke Naya

"Hati-hati?" Tanya Naya tak mengerti

"Ya pokoknya hati hati, aku sudah memberikan mu lampu orange, untuk hati hati!" Ujar Nisa memperingati

"Iya Nis Iya, makasih ya udah mau denger curhatan ku" Ucap Naya seraya memeluk sahabatnya

"Sama sama" Jawab Anisa tersenyum kecut

"Yaudah aku pulang dulu ya, kalau butuh apa apa jangan lupa Wa aja aku ya, Aku pulang Assalamualaikum" Ujar Nisa dan Naya pun mengantarkan nya di depan pintu

"Waalaikumussallam, hati hati"

Sepeninggalan Anisa, Naya makin bingung, hati hati?

Setelah itu aku turun, untuk menemui ummi dan abah karna memang abah sudah ada dirumah

Kebetulan abah sama ummi lagi ada di ruang tengah biasa tempat tamu, aku pun langsung menghampiri mereka berdua

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussallam"

"Umi, abah nanya mau bicara sama kalian bisa?" Tanyaku sopan karna takut mengganggu

"Bisa kok sayang, sini nak, mau bicara apa?" Tanya Ummi sepertinya bikin penasaran ya aku hehe

"Jadi gini mi, pas kemarin kita kerumah temen umi siapa namanya? Naya lupa" Ujarku memang benar lupa

" Anisa Khoirunnisa?" Tanya Ummi sambil menatapku bingung

"Nah iya itu um"

"Lanjutkan ceritanya sayang"

"Jadi gini, saat aku sama Rasyid diajak sama Mas Afnan ke atas tepatnya ke balkon, Mas Afnan ngajak aku lagi bilangnya mau bicara empat mata di halaman belakang rumahnya, nah katanya mas Afnan suka sama aku Mi, bi" Jelasku tidak ada yang di tutup tutupin

"Terus?" Tanya Mereka kompak

"Terus aku tanya dong, suka karena apa nya? Dia jawab suka karna aku cantik dan aku juga InshaAllah jadi wanita sholehah seperti Istrinya Rasulullah SAW Um" Jelasku yang sempet terjadi

"Tanggepan kamu seperti apa?" Kini giliran abah bertanya

"Yaa bingung lah bi, orang sehari itu baru beberapa jam kita ketemu mau ngajak taaruf aja" Ujarku dengan nada kesel

"Ya bagus dong sayang, jadi umi sama Nisa bisa besanan wkwk" Jawab Ummi sambil tertawa

"Ih ummi, masa baru kenal udah nerima taaruf nya aja" Ucapku makin kesal

"Coba aja dulu" Jawab Ummi

"Kalau ga berhasil ya coba lagi" Timpal Abah, aku pun mengeryitkan dahi

"Bukan nya itu yang diminuman ale ale ya bah? Zonk ya coba lagi" Jawabku menebak

"Pintar sekali kamu sayang.. Hahaha" Balas Abah dengan tawaan nya

"Lalu aku harus mencobanya gitu bah? Mi?" Tanyaku menatap abah dan ummi bergantian

"Lah iya sayang, kalau kalian cocok ya lanjut" Jawab Ummi meyakinkan

"Yaudah Mi, bah, makasih udah mau denger curhata Naya, kalau gitu Naya mulai sekarang sholat istikhoroh aja ya" Tawar Naya dan Ummi juga Abah mengangguk tandanya mengasih jawaban

"Naya ke kamar dulu ya bah, mi.. Assalamualaikum" Ujarku memberi salam

"Waalaikumussallam" Jawab mereka dengan kompak

Setelah nya Naya pun merebahkan diri di kasur nya karna waktu masih sore, Naya pun memikirkan perkataan kedua orang yang dia sayang, yaitu Ortu dan sahabat nya, Naya harus gimana? Apa Naya terima aja taarufan dari Mas Afnan? Ya Allah Naya bingung harus gimana

Naya pun menenangkan diri nya dengan merebahkan diri di kasur sembari nunggu adzan magrib tiba

Setelah itu adzan magrib berkumandang seperti biasa keluarga Naya pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat magrib dan setelahnya ia murotal Al qur'an sambil menunggu adzan isya berkumandang, beberapa menit adzan isya pun berkumandang dan Naya sholat isya setelah selesai Naya sholat akhirnya Naya pun mulai memejamkan matanya untuk kembali ke alam mimpinya
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan commentnya ya guyss!

Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh atau salah kata

Semoga suka dengan ceritaku ya aamiin

Thanks you

Izinkan Aku Menghalalkanmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang