E P I L O G

335 31 0
                                    

Malam ini Jennie berada di kamarnya. Sendirian,–ah tidak, dia dengan anaknya Kim Taeoh. Anak lelakinya itu sudah tertidur sejak 2 jam lalu. Hanya Jennie yang masih belum tertidur.

Jennie duduk dan melihat wajah anak lelakinya itu yang sangat mirip dengan suaminya, Kim Taehyung. Bahkan jika dilihat, anaknya ini hampir menuruni suaminya.

Kemudian Jennie mengelus surai rambut anaknya dengan hati-hati, takut anaknya akan terbangun dari mimpi indah. Lalu ia teringat, bagaimana anak nya akan menjalani hidup tanpa seorang Ayah?

"Itu tidak harus dipikirkan kan?" Ucap Jennie berbisik sendiri.

Dengan perlahan, Jennie beranjak dari kasur yang ditiduri anaknya untuk keluar kamar. Tugas Jennie untuk menidurkan anaknya sudah selesai.

Ia berjalan perlahan sembari melihat kesudut-sudut ruangan. Mengingat saat suaminya masih ada disini.

Mata Jennie kemudian tertuju pada sebuah ruangan. Pintu ruangan tersebut bertuliskan, 'Our memories'. Ia lantas langsung datang dan masuk kedalam.

Cklik..

Jennie menyalakan lampu, seisi ruangan ini masih tertata rapih dan bersih. Tempat dimana keluarga kecilnya menyimpan banyak kenangan disini.

Ia berjalan ke lemari yang terdapat banyak bingkai foto. Bingkai tersebut berwarna macam-macam.

"Tabung gas.." lirih Jennie terkekeh kecil saat melihat fotonya sewaktu kuliah dulu. Di ujung bawah foto tersebut bertuliskan nama panggilan nya dulu.

Kemudian Jennie beralih melihat foto lainnya. Dimana foto itu yang pernah ia ambil diatap Kosannya dulu. Saat dimana Jennie sedang menjemur pakaian dan pertama kali menggunalan Camera Taehyung.

"Kamu dulu sangat menyebalkan, kenapa aku bisa mencintaimu?" Bisiknya tersenyum.

"Taehyung, aku tidak tau skenario apa yang ada dibalik semua ini"

"Tapi percayalah, semua tragedi saat kita berdua sudah terjadi"

"Aku pernah mendapatkan surat dari diriku dimasa depan"

Jennie duduk disebuah sudah sofa single nyA sembari membawa foto Taehyung. Mengelusnya dengan halus.

"Dan itu adalah bukti, kalau kejadian cinta kita pernah terjadi"

"Namun, kita berdua sudah menghancurkan nya"

"Lalu diriku dimasa depanlah yang ingin mengulang serta mengubah takdir ini.."

Kali ini, setetes air mata mulai jatuh kepipi Jennie hingga akhirnya jatuh ke foto Taehyung.

"Takdir kita terulang, walaupun tidak semulus itu"

"Tapi kisah ini berakhir karena kematian"

"Jelas aku tidak bisa menyalahlah siapapun untuk ini, walaupun menyakitkan sekalipun"

"Terimakasih, Kim Taehyung.."

"Sudah ikut serta dalam hidupku"

"Sebelumnya aku yakin, dimasa itu kamu meninggalkan aku"

"Sampai membuat diriku dimasa depan harus mengulang nya"

"Ini jadi pembelajaran sangat berharga bagiku, Taehyung"

"Sebesar apapun seseorang mengubah takdir, tapi untuk takdir kematian tidak ada seorang pun yang dapat mengubahnya"

"Kim Taehyung, I love you"

"Kim Taehyung, I love you"

"Kim Taehyung, I love you"

"Suatu hari nanti, kita akan dipertemukan dan ditakdirkan untuk bersama lagi."

❲✓❳ Surat Masa Depan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang