Chapter 11

370 17 1
                                    

Anak sial? Tidak ada hal seperti itu di dunia ini. Jika kau mengalami kegagalan, itu adalah kesalahan dirimu sendiri. Jangan menyalahkan orang lain atas kesalahan yang tidak pernah mereka lakukan. -Choi Siwon (kecil)-

***

Kehidupan pernikahan Kiho dan Bong Ok tentu saja tidak berjalan lancar seperti dugaan mereka. Selalu ada masalah yang terjadi dan disebabkan oleh orangtua Kiho. Namun Kiho dan Bong Ok melewatinya dengan sisa-sisa kesabaran mereka. Keduanya seolah terus percaya bahwa cinta mereka semakin kuat dengan adanya masalah yang menimpa. Dan perjuangan mereka membuahkan hasil saat Bong Ok dinyatakan hamil oleh dokter keluarga Kiho. Usia kandungan Bong Ok adalah 4 minggu. Kiho terlihat sangat senang sekali. Ia memang menginginkan anak yang banyak dari pernikahannya dengan Bong Ok. Berbeda dengan Kiho yang terlihat senang, orangtua Kiho justru bertambah semakin khawatir dengan kehamilan Bong Ok. Mereka merasa anak di dalam kandungan Bong Ok akan membuat cinta Kiho dan Bong Ok semakin kuat. Dan membuat mereka tidak bisa memisahkan kedua orang itu.

"Terima kasih, sayang." Ujar Kiho yang sedang menggenggam tangan Bong Ok. Wanita itu berbaring di atas tempat tidur mereka, sehabis diperiksa. Kedua orangtua Kiho langsung meninggalkan kamar Kiho dan tampak tidak tertarik sama sekali dengan keharuan sepasang suami istri tersebut.

"Kau tidak perlu berterima kasih, oppa. Dia anakku juga." Balas Bong Ok.

"Tidak. Selain berterima kasih karena kau sudah hamil, aku berterima kasih karena kau mau bertahan di rumah ini." Kata Kiho. Bong Ok tersenyum dan membalas genggaman tangan Kiho.

"Karena kita sudah berjanji untuk melewatinya bersama, oppa. Karena aku mencintaimu." Ucap Bong Ok. Kiho ikut tersenyum dan mengecup punggung tangan Bong Ok.

"Aku harap dengan kehadiran anak ini, orangtuaku akan mulai luluh." Nada suara Kiho terdengar penuh harapan.

"Yah, oppa. Kenapa wajahmu seperti itu, bukankah kita sedang bahagia?"

"Ah, ya. Maafkan aku, sayang. Sekarang kau istirahatlah. Aku harus kembali ke kantor untuk bekerja."

"Ya, oppa. Pergilah. Aku akan beristirahat."

***

"Ada apa ini?" Kiho yang baru pulang bekerja tampak bingung saat melihat keadaan ruang tamu yang cukup ramai. Ibunya, Bong Ok, beberapa pelayan serta seorang wanita tua yang tidak di kenal oleh Kiho. Ia mengalihkan pandangannya pada Bong Ok yang tampak menundukkan kepalanya, seperti orang yang ketakutan. Melihat itu, Kiho segera menghampirinya dan berdiri di samping Bong Ok.

"Ada apa ini, eommoni?" Tanya Kiho. Suaranya terdengar tidak suka.

"Dan kenapa kalian semua berkumpul disini?" Kiho menatap pelayan rumah dengan kesal. Mereka tampak menikmati sosok Bong Ok yang sedang terintimidasi oleh ibunya.

"Tidak ingin kembali bekerja?!" Gertak Kiho. Pelayan-pelayan tersebut segera membungkuk hormat dan meninggalkan ruang tamu. Kiho kembali menatap Bong Ok dan berjongkok disampingnya.

"Apa yang terjadi, Bong Ok-ah?" Tanya Kiho.

"Apa kau suaminya?" Wanita yang tidak dikenal oleh Kiho, bertanya pada pria itu. Kiho menoleh dan menatap wanita itu dengan kening yang berkerut.

"Ya. Aku suaminya." Jawab Kiho.

"Kenapa?" Tanyanya kemudian.

"Auramu positif sekali." Ujar wanita itu. Kening Kiho semakin berkerut mendengar ucapan wanita itu.

"Dia adalah Peramal Oh, Kiho-ya." Kata ibu Kiho, membuat Kiho menatapnya.

"Lalu?" Kiho tampak tidak tertarik.

Painful LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang