Chapter 17

299 15 0
                                    

Aku harap ini hanyalah sebuah mimpi buruk. -Choi Yongri-

***

"Jika tidak ada halangan, produk barumu siap diluncurkan minggu depan." Kata Jungsoo dengan ceria.

"Pastikan tidak ada yang salah sebelum meluncurkannya, hyung. Aku berharap banyak pada produk ini." Ucap Siwon.

"Kau tenang saja. Tim produksi juga bekerja keras saat ini. Mereka juga terlihat bersemangat mengerjakan produk barumu itu."

Siwon tersenyum kecil sekaligus lega mendengar ucapan Jungsoo. Sebentar lagi ia dapat mengatasi kerugian yang sempat diterimanya, karena pembatalan kerja sama yang dilakukan orang tua Hyukjae. Walaupun Siwon tidak pernah mempermasalahkan itu, ia hanya merasa tidak enak pada pegawai yang sudah bekerja keras selama ini.

Dan jika produk barunya ini berhasil, Siwon akan mulai mengurasi intensitas bekerjanya. Ia akan lebih memperhatikan Yongri serta meluangkan waktu lebih banyak untuk gadis itu. Siwon ingin menjaganya dengan baik hingga hari kelahiran anaknya tiba. Siwon benar-benar tidak mau terjadi apapun pada mereka.

Siwon melirik ponselnya yang sedang bergetar di atas meja. Senyumnya semakin lebar saat melihat nama Yongri di sana. Gadis itu seolah tau bahwa Siwon sedang memikirkannya saat ini. Tanpa membuang banyak waktu, Siwon segera menjawab panggilan tersebut.

"Eo, Yongri-ya."

"O--oppa.."

"Ada apa? Kenapa suaramu bergetar? Kau baik-baik saja?" Siwon mengerutkan keningnya.

"L--Lee H--Hyukjae.." Tubuh Siwon menegang mendengar nama itu terucap dari bibir Yongri. Ia segera berdiri dari duduknya dan memegang ponselnya dengan erat.

"L--Lee Hyukjae ada di sini."

Siwon segera mematikan sambungan telepon dan segera berlari keluar dari ruangannya. Jungsoo yang melihat itu sangat terkejut dan segera menyusul laki-laki itu.

"Kau mau kemana, Siwon-ah?!" Pekik Jungsoo namun tidak dihiraukan oleh Siwon. Siwon segera memasuki lift dengan wajahnya yang terlihat sangat marah.

***

"Oppa? Siwon oppa?" Yongri terlihat semakin panik saat sambungan telepon terputus. Ia kembali menghubungi Siwon, namun sayangnya laki-laki itu tidak menjawabnya.

Yongri mengusap keringat yang mengalir semakin banyak diwajahnya. Gadis itu kembali keluar dari kamar dan berjalan perlahan menghampiri intercom. Setelah menekan tombol yang sama seperti sebelumnya, Yongri dapat melihat bahwa tidak ada siapapun di depan pintu apartement.

Walaupun merasa bingung, Yongri tetap tidak dapat menutupi rasa leganya. Hyukjae pasti sudah pergi karena berpikir tidak ada siapapun di dalam apartement itu. Yongri segera berjongkok saat kakinya terasa sangat lemas. Ia benar-benar takut dengan Lee Hyukjae. Entah mengapa laki-laki itu seperti malaikat pencabut nyawa untuknya.

"Syukurlah.." Gumam Yongri.

Yongri kembali berdiri dan berbalik untuk masuk ke dalam kamar. Namun belum sempat ia melangkah, bel apartement kembali berbunyi. Yongri kembali berbalik dengan matanya yang membesar. Rasa leganya seolah lenyap entah kemana mendengar suara bel barusan.

Tangannya yang bergetar menekan tombol pada intercom dihadapannya. Seorang pria memakai topi berwarna hitam membawa sebuah kotak berukuran sedang berada di depan pintu apartement Siwon. Yongri menelisik pria tersebut dengan kedua alisnya yang bertaut.

"S--siapa?" Tanya Yongri. Berusaha menyembunyikan suaranya yang bergetar, namun gagal.

"Kiriman untuk Tuan Choi Siwon." Jawab pria tersebut.

Painful LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang