- satisfied -

1.7K 250 6
                                    

"Nih minuman lo, sekarang gue udah gak ada hutang sama lo," Sakusa melempar sekaleng Sprite dingin ke arah Atsumu sepulangnya mereka dari sekolah.

"Yah, kan gue lebih doyan Coca-Cola, lo gimana sih, Omi-omi."
"Lo gak bilang ke gue bego, lagian udah terlanjur dan juga, Omi-omi? What's that? Stop calling me with that nickname."
"Yaelah, emang sih nickname lo biasa aja, tapi karena gue yang bikin jadinya keren."
"Gak usah kepedean lo."

Sakusa meninggalkan Atsumu yang sedang meminum sekaleng Sprite di tangannya. Sungguh hari yang melelahkan bagi Sakusa. Seakan-akan energinya terkuras habis hanya untuk meladeni seorang Miya Atsumu dengan sifat keras kepalanya.

◇◇◇

Biasanya seseorang seperti Sakusa tidak akan mencari gara-gara apalagi terlibat dengan Atsumu namun entah mengapa tiba-tiba muncul ide cemerlang dari otaknya itu untuk menjahili Atsumu. Sakusa menduga pastinya Atsumu adalah tipe orang yang benci dan tidak bisa Matematika. Pasti isi otaknya hanyalah makanan saja, mumpung sekarang sedang pelajaran Matematika jadi mengapa tidak dicoba?

"Anak-anak, apakah ada yang bersedia mengerjakan soal nomor 4?"

Sakusa akan memulai aksinya, ia mengawalinya dengan memukul punggung Atsumu yang sedang tertidur di atas meja dengan penggaris. Sontak Atsumu kaget dan langsung berdiri dari kursinya sambil memasang tampang terkejut.

"Oh? Kenapa Miya? Apakah kau bersedia menjawab soal ini?"
"Eh? Bukan, Bu. Tadi ada yan-"
"Sini maju ke depan, lagian daripada kamu tidur di situ mending bantu Ibu jawab soal."
"Tapi, Bu. Say-"
"Maju ke depan sekarang atau Ibu minus 10 nilai ulangan Matematikamu minggu depan?"
"Eh?! Jangan, Bu! Iya saya maju ke depan."

Atsumu terpaksa harus maju ke depan dan mengerjakan soal yang ada di papan tulis. Benar saja dugaan Sakusa, Atsumu tidak bisa mengerjakan soal di papan, bahkan rumusnya saja ia tidak tahu. Sakusa tertawa puas di tempat duduknya.

Sakusa tak pernah menjahili orang lain sebelumnya, ia tak menyangka ternyata menjahili orang lain sungguh menyenangkan. Kapan lagi ia bisa menjahili orang sebodoh Atsumu seperti sekarang?

'Ternyata asyik juga, emang gak ada gunanya buat gue sih, but at least gue puas udah ngerjain Miya.'

Setelah Atsumu kembali ke tempat duduknya, ia masih terlihat kesal dan malu. Sakusa masih tertawa di dalam hati. Apakah Atsumu akan melakukan balas dendam kepadanya? Jika ya, ia sudah siap, ia yakin ia pasti bisa menjawab semua pertanyaan yang guru berikan. Tentu saja mengapa tidak? Sakusa selalu mendapat nilai 85 ke atas di setiap mata pelajaran, bukan karena ia memang pandai, namun ia rajin dan giat belajar.

Sakusa masih menunggu, ia ingin melihat wajah kesal Atsumu. Jika perlu ia akan melakukannya lagi. Ia menduga Atsumu akan langsung mengancam dirinya lagi setelahnya. Namun, tidak sesuai ekspetasinya, Atsumu malah melempar note kecil ke meja Sakusa.

'AWAS AJA LO! GUE BAKAL BALES LO!'

Sakusa ingin tertawa melihat tulisan di note kecil yang Atsumu tulis. Sakusa menuliskan balasan dan melempar note itu kembali ke meja Atsumu.

'Oke, coba aja. gue tunggu.'

annoying // sakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang