- partner -

1.4K 236 14
                                    

Kejahilan mereka tidak berhenti sampai situ saja. Bahkan mereka saling balas dendam setiap hari, tiada hari tanpa balas dendam bagi mereka. Mereka sudah seperti Tom and Jerry yang tidak pernah bisa akur.

Kejahilan mereka semakin bertambah parah setiap harinya, mulai dari Sakusa yang menembakkan karet tepat ke belakang kepala Atsumu, Atsumu yang mengambil buku tulis Sakusa, Sakusa yang menyembunyikan sepatu olahraga Atsumu, Atsumu yang sengaja menjatuhkan tempat pensil milik Sakusa sehingga semua barangnya jatuh ke lantai, saling mengejek dengan nama hewan, hingga lempar-lemparan penghapus papan saat piket. Teman sekelas mereka sudah terbiasa melihat pemandangan ini setiap harinya.

Tentu para guru juga mengetahui hal ini, awalnya mereka heran bagaimana seseorang seperti Sakusa yang biasanya selalu menyendiri ternyata bisa sejahil ini kepada Atsumu.

"Kelompok 3, Miya Atsumu dan Sakusa Kiyoomi."

'HAH?! KENAPA HARUS SAMA SI TIKUS ITU SIH?! APALAGI BUAT SATU SEMESTER?! GILA APA?'

'HAH? GURUNYA PASTI BERCANDA KAN, MASA PARTNER GUE SI OMI BABI ITU SIH. MENTANG MENTANG GUE KAGAK PINTER JADINYA GUE DIPASANGIN SAMA YANG PINTER GITU?!'

Kebetulan kah? Oh tentu saja tidak kawan. Guru-guru memang sudah mendiskusikan semua ini. Menurut mereka, menjadikan mereka partner adalah pilihan terbaik bagi keduanya. Mereka pasti bisa menyelesaikan tugas yang diberi dengan baik.

"Woi, tikus. presentasi minggu depan jadinya kerja dimana?"
"Terserah lo. Gue sih bebas."
"Yaudah, di rumah gue aja mumpung weekend ini ortu gue ke luar kota. Jam 3 sore lo harus udah ada di rumah gue, gak boleh telat, telat denda 50 ribu, ntar gue share loc."
"HAH?! 50 ribu enak aja lo, emang babi lo Omi.

◇◇◇

Tok...tok...tok...

"Woi Omi babi! Cepetan bukain pintunya, kaki gue udah capek nunggu kelamaan di luar."

Pintu di depan Atsumu akhirnya terbuka, muncul sesosok Sakusa dengan sweater pink dan celana pendek putih yang ia kenakan. Atsumu tak menyangka seorang Sakusa dengan vibe gloomy ternyata juga cocok menggunakan sweater pink.

insp:

credit: @

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

credit: @.hk_smith_man on twitter

'Eh, anjir si babi kok cute bgt sih pake sweater pink. Bego! Kenapa gue jadi deg-degan gini?'

"Lah malah bengong. Lo mau masuk atau gue kunci di luar?"
"Eh, iya iya maaf."

Keduanya masuk, dengan Sakusa yang memimpin di depan. Mereka naik menuju lantai 2 tempat kamar Sakusa berada.

"Kamar lo rapi banget astaga, luas lagi."

Sudah tidak mengherankan lagi jika Sakusa yang cinta kebersihan memiliki kamar yang rapi dan bersih tentunya. Selayaknya kamar pelajar pada umumnya, di dalamnya ada sebuah kasur, meja belajar, dan lemari pakaian.

Tanpa basa-basi mereka mulai mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan.

Two hours later...

"AGHRGHHHHH... kepala gue rasanya udah mau pecah!"
"Dikit lagi selesai lagian, yaudah sana istirahat bentar."
"Yes, akhirnya..." Atsumu naik ke ranjang Sakusa dan merebahkan tubuhnya di sana.

"Miya, PowerPoint-nya udah selesai ni–"

Zzzzz....zzzz....

"Yah, malah tidur nih bocah," Sakusa mencoba melihat wajah Atsumu dari dekat.

'Tsumu ganteng juga kalau dilihat dari deket, coba aja dia gak nyebelin pasti gue udah nembak dia dari dulu.'

Tanpa sadar, tangan Sakusa bergerak untuk menyingkirkan rambut Atsumu yang menutupi wajah tampannya sehingga membuat Atsumu terbangun dari tidurnya.

"Eh! Lo mau apain gue hah?!" wajah Atsumu memerah total.
"Apaan? Tadi ada nyamuk di wajah lo, gue mau pukul pas di wajah lo tapi kasian nyamuknya," balas Sakusa mencari alasan.

annoying // sakuatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang