01 - How it Begin

693 106 70
                                    

Gue nggak tau dosa gue sebanyak apa sampai dapet nilai C di mata kuliah 3 sks. Yang bikin kesel lagi, itu mata kuliah si kanebo kering.

Gue rasa ini semua nggak adil. Bayangin aja dari tiga puluh tujuh mahasiswa yang ngambil mata kuliah itu, cuman gue sendiri yang dapet C. Padahal seingat gue semua tugas udah di kumpulin dan nggak pernah absen.

Emang sih, si kanebo kering terkenal di kampus dengan sifat yang galak dan serius. Selain itu, dia masuk dalam jajaran dosen muda. Dia pelit banget sama nilai dan kalau absen di sebutin satu per satu nama mahasiswanya. Jadi nggak bisa tuh yang namanya titip absen. Ngajarnya aja bikin ngelus dada terus.

Yang gue nggak terima, kenapa cuman gue sendiri yang dapet nilai C?! Padahal ada yang lebih-lebih dari gue.

"Udah deh Yu, daripada ngomel terus mending samperin minta perbaikan," kata Sinta.

"Gue nggak habis pikir deh Sin. Seingat gue, semua tugas dia yang ribet udah di kumpulin," gerutu gue.

"Lo tau sendiri orangnya kayak gimana," timpal Jojo.

"Lo pernah bolos kali," ujar Arsen.

"Gue bukan elo ya Sen. Setiap matkul dia cabut mulu," cibir gue kesel.

"Gue sama si Arsen yang sering bolos dapet B malahan, nggak sampai C," kata Gio.

Serius Arsen sama Gio nggak dapet C?!. Ngeselin si kanebo kering.

"Atau nggak, lo punya salah sama dia," kata Arsen.

Gue inget-inget lagi. "Dia ngajar gue diem aja. Pernah sih gue nyolong buat baca line today. Tapi, si Jojo nonton drakor pake earphone nilainya aman-aman aja," bela gue.

"Hehehe lagi beruntung aja gue," jawab Jojo.

"Sering kok gue minta perbaikan," ucap Arsen.

"Sama kanebo kering?" tanya Jojo.

"Bukan sih, hehehe," kekeh Arsen

"Gue denger-denger dari kating, minta perbaikan sama kanebo kering ribet," kata Gio.

Gio ini udah kaya silet dan insert bergerak. Setiap ada info terbaru kampus atau tentang kita, dia tau semuanya. Nggak heran jiwa kepoannya setiap hari muncul.

"Yang bener?" tanya gue.

"Serius gue, nggak bohong. Kalau gue bohong potong telinga buaya," kata Gio.

"Sadis bener ya kanebo kering, pantes belum nikah-nikah," ujar Arsen.

"Siapa juga kali yang mau sama kanebo kering? Yang ada hidupnya susah mulu," kata gue.

"Bener juga lo, Yu," jawab Arsen.

"Ya udah habis makan siang, lo samperin ke ruangannya aja," usul Sinta.

"Iya Yu, sekalian minta maaf," timpal Gio.

Gue pun hanya mendengus kesal. Setelah selesai makan siang, gue beranjak menghampiri ruangan kanebo kering di gedung D lantai 3.

"Semangat Yu!" kata mereka kompak.

Dosen Penikmat KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang