9.Samudra

61 23 4
                                    

Ekspetasi mu jangan berlebihan, semua yang berlebihan tidak baik

"gue perlu ngomong sama lo"

"apasi" Nayra langsung menjatuhkan kotak susu yang sedang diminum akibat sentakan tiba-tiba dari Nayra.

Tari yang melihat itu juga ikut terkejut dibuatnya.

"lo tau tujuan gue nyamperin lo apa"

"Kak Samudra?"Nada bicara Nayra yang terdengar merendahkannya mampu membuat Tiara tersenyum sinis.

Sepertinya Nayra bukan gadis cengeng yang akan gampang ia takhlukan.

" lo gak pantes untuk Samudra"

"terus yang pantes siapaa, lo? Dih pd parah" Tari yang dari tadi diam ikut tersulut emosinya ketika mendengar omongan Tiara.

Tiara hanya memutar matanya malas, urusan dia bukan dengan Tari melainkan gadis yang dipanggil Samudra dengan sebutan Bumi.

"lo tau sejauh apa hubungan gue dan Samudra?"

"enggak" Nayra menjeda kata-katanya dan mendekatkan tubuhnya kearah Tiara.

"dan gak mau tau jugak" setelah itu Nayra meninggalkan Tiara yang memendam tawa sinisnya.

Sepertinya Tiara harus melakukan lebih dari ini.

Bel pulang sekolah berbunyi Nayra diberitahu bahwa Benua tidak hadir hari ini, padahal sudah jelas Benua berangkat dari rumahnya, bagaimana mungkin ia tidak hadir?

Setelah lelah berkeliling mencari Benua akhirnya Nayra memutuskan untuk pulang dengan angkutan umum, namun tiba-tiba saja Tiara muncul dengan 2 orang temannya saat ia baru saja keluar dari kelas Benua yang sudah kosong.

Nayra refleks memundurkan langkahnya saat Tiara berjalan semakin dekat dengannya.

Dengan wajah datar yang terkesan angkuh Tiara seperti Samudra versi wanitanya,jika saja ia laki-laki mungkin dia akan menjadi saingan Samudra disekolah dalam rangka memperebutkan gelar SANG ES GARUDA.

Nayra berjalan mundur tanpa sada ra sudah diambang pintu kelas Benua, dengan sekali dorongan dan gerakan cepat Tiara Nayra sudah terkunci didalam kelas, dan dia mendengar langkah kaki Tiara mulai menjauh.

Nayra terus mengumpat dalam hati, dia mengeluarkan susu coklat dari dalam tas biru mudanya lalu mendudukan diri disalah satu kursi untuk menikmati si manis.

Jarum jam sudah berada diangka 5 lewat 15 menit dan Nayra dengan santainya meminum susu sambil mengetik sesuatu untuk dikirimkan kepada Benua.

"dikira gue takut apa dikunciin jam segini"

15 menit berlalu namun belum dia lihat notif tanda Benua membalas pesannya.

Matahari mulai meninggalkan langit,Bulan dan Bintang mulai ingin menampilkan keindahannya.

Nayra mulai panik,dia menelfon Benua berulang kali namun nomor nya tidak bisa di hubungi, Nayra berjalan kearah pintu dan mulai menggerakkan hendel pintu dengan tergesa gesa,berteriak sekeras mungkin dan berharap ada orang yang dapat mendengarnya.

BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang