Coming Back

7.8K 677 60
                                    

Jeon Jungkook, kini mengeluarkan laptop dan berkutat dengan tampang yang terlihat begitu serius. Berperan sebagai The Underboss di bawah pimpinan kakak nya---Kim Taehyung---membuat nya lebih pusing jika ingin di bandingkan.

Mulai dari sisi transaksi ilegal dengan  'rekan', strategi penjualan, hingga strategi 'melindungi' dirinya dan sang kakak dari incaran beragam macam tim keamanan---telah menjadi tanggung jawab nya.

Ketika mengetahui bahwa posisi kedua nya terlacak oleh badan intelejen berwenang, membuatnya  menggeram setengah mati.

Pasal nya, itu semua hanya karena sang kakak yang terus bermain-main, dan terperanjat dalam jebakan sang mainan nya sendiri.

Dasar bodoh.

"Kau terlalu tegang." tegur Taehyung setelah lama melihat mimik wajah Jungkook, kemudian berdiri dari duduk nya.

"Tch. Kita harus pergi dari sini secepat nya." desis Jungkook yang kini menutup laptop nya dan menyandarkan punggung nya pada badan sofa.

"Harus secepat itu?" tanya Taehyung, menatap Jungkook dari pantulan cermin berukuran full-body.

"Tentu saja. Kalau perlu, kita harus bergerak malam ini."

Ucapan Jungkook membuat Taehyung mendesahkan nafas nya dengan pelan sembari mengusap rambut nya ke belakang.

"Kita akan pergi setelah aku memastikan sesuatu."

Jungkook menolehkan kepala nya seketika pada Taehyung, "Memastikan apa? Kakak tau, kita benar-benar sudah terlacak dan ini akan mengancam keselamatan kita."

Taehyung terkekeh santai, kemudian berbalik menatap adik nya itu seraya menyedekapkan kedua tangan nya di depan dada.

"Tapi mainan baru ku menolak untuk di anggurkan, Kook."

Jungkook menautkan kedua alis nya dengan bingung, "Apa maksud mu? Aku tidak bisa mentorelir permainan mu lebih jauh lagi yang hanya akan berdampak buruk pada kita."

Taehyung menggendikkan kedua bahu nya cuek.

"Dengan atau tanpa persetujuan mu, aku akan tetap tinggal hingga aku selesai dengan mainan ku."

Jungkook terdiam, menatap sang kakak penuh tanya.

Sebenarnya mainan apalagi yang di maksud kakak nya itu?

Jika itu hanya berhubungan dengan para jalang dan sex saja, sebaiknya di tahan saja kan?

Toh ada banyak jalang yang hidup berkeliaran di setiap sudut belahan dunia. Mereka bahkan bisa mendapatkannya hanya dengan menjentikkan jari kapan saja ketika di perlukan.

Tapi untuk situasi seperti sekarang ini, sebaiknya mereka mengesampingkan hal itu demi keselamatan kedua nya.

"Keluarlah Kook. Aku perlu beristirahat." ucap Taehyung setelah menanggalkan kemeja yang di kenakan nya hingga memperlihatkan tubuh topless yang kekar nan bidang.

Kemudian beranjak pada ranjang berukuran King-Size dan merebahkan diri nya dengan santai.

Melihat itu, membuat Jungkook mendesahkan nafas nya kasar, lalu beranjak meninggalkan kamar kakak nya.

••

10.30 pagi

"Aku sedang tidak ingin terlibat dalam urusan dan kasus apapun. Aku tidak bisa menerima misi itu."

Lisa menggesekkan rambut basah nya dengan handuk setelah selesai membersihkan diri nya.

Dengan satu tangan lainnya yang menempelkan ponsel pada daun telinga karena terlibat sambungan panggilan dengan pimpinan.

"Terima tugas ini kalau kau mau tau, siapa yang telah menjadi penyebab kecelakaan hingga merenggut nyawa ibu mu."

Mendengar itu, pandangan Lisa seketika menegas menatap ke dalam pantulan cermin.

Ia tak percaya, bahwa kasus kecelakaan sang ibu yang sebelum nya tak dapat di angkat dalam pengadilan dengan pihak kepolisian yang mengusut---kini terujar langsung dari mulut direktur pimpinan badan intelejen yang paling di kenal di seluruh belahan dunia, yakni FBI. Tempat ia mendedikasikan dirinya dan merupakan seorang Special Agent.

"Bagaimana Lisa? Kau bersedia menerima misi ini?"

Ucapan pimpinan nya itu meleburkan lamunan Lisa seraya senyum yang perlahan mengembang tipis.

Yang ia tahu, ada secercah harapan untuk menuntut keadilan atas kematian ibu nya.

"Baik pak. Saya akan ke markas sekarang."

Setelah mengucapkan itu dan mendapat persetujuan dari pimpinan, Lisa memutuskan sambungan panggilan nya.

Meletakkan ponsel nya dengan asal di atas meja kemudian memutar musik penenang melalui Turntable dari piringan hitam kesukaan nya.

Mendudukkan diri nya sejenak pada sofa empuk, diiringi lantunan musik klasik dan secangkir chamomile di tambah titik terang mengenai kecelakaan ibu nya, membuat nya serasa hidup kembali.

"Aku akan tetap menjadi aku. Tak ada yang bisa menghalangi, bahkan merubah diri ku sekalipun aku berada dalam keadaan hancur sekalipun."

"Kehilangan dua orang yang berarti dalam hidup ku. Sudah cukup menguji sejauh mana mental ku di kendalikan. Sekarang, waktu nya untuk kembali kepada siapa diriku sebelum nya."

Lisa menyesap teh nya sebentar lalu berdiri dan melepaskan bathrobe nya, memperlihatkan tubuh yang hanya di balut panty dan sport bra seraya melangkahkan kaki menuju kamar ganti.

Senyum smirk terpatri di wajah cantik nya seraya berkata...

"Lalice Dwyne Manoban, kembali. Bersiaplah kepada siapapun yang telah terlibat atas kasus kematian ibu ku."















.
.
-oo*oo-
.
.

[M] Illegal Mission | TaelizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang