[M] Illegal Mission | Taelizkook

Heroine

Calestevillè, Dc, Amerika merupakan markas besar dari badan Federal Bureau of Investigation dengan struktur megah, besar dan privasi yang menjadi tujuan Lisa saat ini.

Gerbang besar yang tinggi menjulang itu terbuka otomatis saat mobil tipe BMW i8 berwarna black metalic itu masuk ke dalam pekarangan markas besar itu.

Sembari menanggalkan kacamata hitam yang sedari tadi bertengger cantik di hidung nya, Lisa kini membuka pintu mobil dan keluar dari sana dengan anggun nya.

Membuat 4 pasang mata bodyguard dari tim keamanan pintu masuk, berfokus pada nya.

"Bevan, tolong yah." ujar Lisa seraya memberikan kunci mobil nya pada salah satu dari bodyguard bertubuh kekar nan besar itu, kemudian berlalu dari sana.

Melangkahkan kaki jenjang nya, membuat suara dari derap heels nya menggema di sepanjang koridor markas.

Hingga kaki jenjang nya menuntun langkah nya tiba di depan sebuah ruangan.

Lisa lalu berdiri tepat di depan alat sensor mata untuk mengenali identitas nya agar dapat masuk ke dalam ruangan itu, hingga tak lama menunggu, pintu itu terbuka sempurna. Menampilkan beberapa orang dengan pakaian formal sedang berkutat dengan kesibukan masing-masing.

"Ah, Lalice. Selamat datang."

••

"Jeon Jung Kook, seorang dengan jabatan 'The Underboss' pada organisasi mereka. Bertanggung jawab atas segala bentuk keamanan, penyelundupan, dan pra-transaksi yang di lakukan."

Ucap seorang pria ber-stel formal, lengkap dengan sebuah laser berukuran kecil di tangan nya saat menunjukkan profil data dari target terbaru nya pada agen spesial nya, Lisa.

Lisa memandangi foto pria itu dalam diam.

"Dengan berbagai kemampuan yang dia punya untuk tetap men-suplay barang-barang dan menjalankan penjualan kotor organisasi mereka, Jungkook hanya punya satu kelemahan."

Seketika, pandangan Lisa beralih dari layar monitor kini pada pria yang berstatus sebagai pimpinan dari biro investigasi terbesar di dunia, yakni J.Edgar Hooven.

"Apa itu pak?" tanya Lisa dengan kelopak mata yang memicing.

"Kakak nya."

Mendengar jawaban singkat dan jelas Edgar, membuat pertanyaan baru muncul dalam benak nya.

"Kakak nya?" tanya Lisa.

Edgar mengangguk pelan, kemudian kembali menatap ke arah layar monitor seraya memencet tombol pada badan alat laser yang berada dalam genggaman nya.

Membuat Lisa ikut menatap ke arah monitor.