PERKENALKAN

2.6K 123 10
                                    

Selamat! Kamu menemukanku!
Dari ratusan buku yang terpampang, akhirnya kamu melihatku.
Menemukanku yang mungkin saja tertumpuk atau tertutup oleh buku-buku yang lainnya.

Terima kasih, karena kamu telah membawaku pulang!

Terima kasih, karena kamu telah membawaku pulang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




TERUNTUK KAMU: YANG MUNGKIN JODOHKU

DARI: AKU YANG MENJADIKANMU TOKOH UTAMA DALAM SURAT INI





Dengan surat ini, yang kutulis bersamaan dengan derunya hujan dan sedikit angin yang mencumbu wajahku. Surat yang tersusun dan tertumpuk menjadi sebuah buku. Kukirimkan padamu sejuta kerinduan yang belum sempat kulepaskan. Kasih sayang yang besar dan penuh dengan ketulusan. Cinta yang selalu memberontak ingin segera ditambatkan.

Sebelum kamu mulai membacanya. Engkau harus tahu. Bahwasanya buku ini adalah salah satu langkah terbaikku dalam mencari dan menemukanmu. Setiap minggunya, ada belasan, bahkan puluhan surat yang ingin kusampaikan.

Tapi aku tak tahu, harus kukirimkan kemana.

Aku tidak pernah tahu siapa kamu, nama kamu dan ada di belahan bumi sebelah mana kini kamu berpijak.

Namun kata Sugeng Darmaji (penjaga warkop depan rumahku), ini bisa menjadi salah satu usaha terbaik untuk membuatmu membaca.

Kamu harus tahu siapa Sugeng Darmaji, dia penjaga warkop yang nyentrik, berkumis tebal dengan jersey sepak bola yang selalu melekat di tubuhnya. Mancaster United. Meski hanya tamatan SMP. Tapi kuakui, ide-ide yang kerap kali dia berikan cukup berbobot. Walau nggak jarang kelewat gila.

"Kalo gitu, dicetak di surat kabar atau majalah aja Mas?" ucap Darmaji memberikan usul padaku yang tengah sibuk merenung. "Dengan begitu, yang baca juga bisa terseleksi dengan sendirinya, terus jangkauannya akan lebih luas," lanjutnya lagi.

Kali ini, aku sempat setuju dengan solusinya, itu lebih efektif dalam upaya membuatmu membaca setiap surat-suratku.

"Tapi Ji, di jaman sekarang, siapa sih yang masih beli koran? Palingan juga bapak-bapak. Anak muda seperti kita, sudah jarang banget Ji, apa lagi perempuan."

"Iya sih, terus, yang sering Mas baca itu apa?" tanyanya sembari menunjuk sebuah buku karya Fiersa Besari di sebelah kopi yang tersaji.

"Novel."

"Ya sudah, novelkan saja kalo gitu Mas."

Yaps, seperti itulah Ay.

Jadi, ketika kamu membaca buku ini. Kamu sudah tahu kenapa aku bisa kepikiran untuk memilih menjadikannya buku untuk kusampaikan kepadamu.

Bukan, bukan! Bukan aku yang kepikiran, tapi Sugeng Darmaji. Seorang laki-laki keturunan darah sunda yang kini berusia 19 Tahun. Kelak, aku akan membawamu bertemu dengannya. Tentu juga dengan Astuti pujaan hatinya.

SEUTAS SURAT DARI JODOHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang