《SLOW UPDATE》
"Jangan khawatir, jangan cemaskan apapun. Kamu, hatimu, hidupmu, semua yang ada padamu, sudah menjadi tanggung jawabku. Mari hidup bahagia, mewah maupun sederhana, setidaknya senyum manis di bibirmu itu tidak sirna. Sayang, kamu hanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dreamies ot7 dan NCT 127 ot10. Dahla bahagia banget saya pokonya 😭
Warn! Isi tidak sesuai dengan judul 😂
Happy reading...
💚❄💚 •••
Kini kamu sudah duduk di sofa mansion ini, tepat di samping suamimu, dan juga orang-orang berwajah asing yang kini menatapmu penuh minat. Kamu kan jadi ngeri.
Rupa mereka memang tampan, tapi lebih ke horor.
"Jadi, mereka ini temen-temen Mas, keluarga Mas yang ada di sini. Adek gak perlu takut, mereka ngga jahat kok." Begitu jelas Mas Bubu Tampan Taeyong.
Kamu menatap mereka yang duduk di sofa seberangmu dan yang berdiri di sampingnya, dari yang paling kiri hingga kanan.
Tampan sih, tapi ada satu-dua wajah yang terlihat seperti preman di matamu.
"Kakak bukan preman lho, jadi jangan takut gitu liatnya." Sahut seseorang yang tadi kamu pikir wajahnya seram mirip preman. Kamu jadi sedikit tersentak saat dia tiba-tiba bersuara, padamu pula.
Taeyong terkekeh sambil usap kepalamu, "namanya Yuta. Tapi panggilnya yang sopan ya? Dia seumuran sama Mas soalnya." Ujarnya kemudian.
Kamu hanya mengangguk ragu, karena jujur, wajah Mas-Mas itu sangat seram seperti begal perumahan.
"Kenalan dulu deh sama mereka. Karena adek bakal lebih sering ketemu lagi abis ini. Mereka tinggal di sebelah, dan bakal sering masuk sini juga."
Kamu mendongak, "beneran ga jahat kan Mas?"
Taeyong tersenyum geli dan menggeleng, "kalau jahat ya udah pasti Mas usir duluan dek."
Kamu ber oh ria, mengangguk mengiyakan. Setelahnya, Taeyong memberi sinyal pada mereka untuk memperkenalkan diri secara bergantian.
"Halo adek... kalo mau makan sesuatu, bilang ke Kakak aja, biar Kakak yang masakin. Panggilnya Kak Jaehyun ya?" Ucap salah satu dari mereka, sambil melepas jaket denim dari tubuh atletisnya lalu menyimpannya di pangkuan. Kamu lihatnya berasa ada efek slowmo nya. Dia tersenyum manis hingga pipinya berlubang. Tampan, ehe.
Kamu mengangguk dan membalas senyumnya dengan sedikit canggung.
"Aku Jisung! Kita seumuran btw ehehe...." suara sedikit berat tapi menjengkelkan itu membuatmu menoleh ke arahnya. Mematri wajahnya hingga teringat sesuatu.
"Kamu yang nyetir tadi ya?" Tanyamu memastikan. Karena dilihat dari sisi depan seperti ini ia terlihat berbeda dari ketika kalian ada di mobil sebelumnya.
