Satu

46 6 3
                                    

Di Sebuah lorong sunyi perpustakaan itu, aku menemukannya. Entahlah dari mana ia berasal. Ia bernama Kinan. Perempuan berparas cantik Namun sedikit cuek.

Entahlah, bagiku dia adalah perempuan yang unik. Ia mampu membuat ku memiliki hasrat hidup. Dan Karena itulah aku mencintainya.

"Kinan, ya?" Tanya Raga.

Kinan membalikan badannya.

"Iya, kenapa?"

"Selamat ya, Hasil Mading kamu menang di babak final." Puji Raga atas hasil karya Kinan.

"Makasih, tapi itu bukan hasil Mading gue. Itu hasil kerja sama bareng sahabat gue."

"Maaf gue sibuk lagi cari buku buat bahan Mading." Jelas Kinan.

"Gue minta maaf kalau udah nganggu, tapi saya.."

Kinan masih sibuk dengan niatnya yang sedang mencari buku di perpustakaan.

Raga bingung harus berkata apa lagi.

"Kinan kita bisa bicara sebentar?"

"Lo nih yah! Gue itu lagi sibuk. Bisa gak sih jangan nganggu dulu." Jelas Kinan memperingati.

Perasaanya mulai terganggu kali ini. Raga terlihat kikuk. Terlihat berdosa karena telah menganggu Kinan yang sedang sibuk mencari buku.

"Ya sudah, saya keluar ya. Sampai ketemu nanti Kinan."

Kinan masih sibuk.

Dan tidak melihatnya sedikit pun kearah Raga.

Setelah Raga pergi, Kinan memalingkan matanya kesebrang arah.

"Cowok aneh."

Di tempat mading.

Semua terlihat sibuk menyiarkan karya tulis untuk siap terbit.

Kinan datang dengan tampang muka yang terlihat cuek.

"Kenapa lagi Lo?" Ucap Melly  sahabatnya sejak SMP.

"Bete."

"Seorang Kinan bisa juga yah ngerasain Bete?" Polos ila Sahabatnya juga sejak SMP.

"AH BERISIK LO!" Grutu Kinan.

"Kenapa sih nan? Ada yang nganggu lu? Siapa sini deh gue hajar!" Ucap Melly Bak preman pasar.

"Gak gitu. Gue cuman bete aja tadi tuh, ada Cowok tiba-tiba banget ngucapin selamat ke gue karena lomba Mading. Padahal kan itu karya kita bertiga." Jelas Kinan dengan nada cepat.

"Hah? Siapa tuh." Tanya Melly.

"Gak tau deh."

"Kok lu gak tau sih nan, kan Lo tadi abis ketemuan?!" Ucap Ila polos.

"La.. Please deh ah. Jangan buat gue emosi!" Ucap Melly tegas.

"Kok gw sih? Emangnya gw salah apa sama kalian?" Tanya ila kembali.

"Laa lu bener-bener minta di tampol yah! Orang lagi serius juga malah bercanda."

"Melly, ila tuh juga lagi serius! Tiba-tiba aja Lo jadi sensi banget." Jelas ila dengan segala kepolosannya.

"Udah Mel, gak usah di lanjutin gue eneg liat Lo berdua ribut terus." Jelas Kinan menasehati.

"Lo si la, Kinan jadi gak jadi lanjut cerita kan!" Grutu Melly.

"Ah terserah deh. Ila bingung sama Melly, nyalahin orang Mulu."

"Demi tuhan, gue emosi banget sama Lo ila!! Lemot banget sih otak Lo."

Tentang Lautan Yang Ingin melupakan SenjanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang