Dua

24 5 2
                                    

Kinan turun dari angkot bersama ibu-ibu yang ada dihadapannya.
Mereka searah ternyata.

"Kamu ngapain ke Mall neng?" Tanya si ibu penasaran.

"Nyari buku Bu."

"Ohh pantes aja dari tadi gak turun-turun." Ucap Si ibu.

"Permisi Bu, neng parkiran dimana yah?" Tanya seseorang menyeka pembicaraan mereka.

"Raga?!" Kaget kinan bukan main.

Raga tersenyum gembira.
Entahlah apa itu maksudnya.

"Ya ampun, katanya dia orang jahat. Tapi kok, kalian kayak udah saling kenal gitu sih?" Goda si ibu tadi.

"Eh, Bu.. enggak kok. Kita gak saling kenal. Eh lo! Lo orang jahat kan! Ngaku Lo?!" Ucap Kinan Bak pembela kebenaran.

"Eh Nan, kok Lo?"

"Pergi gak Lo! Gue lembar pake sepatu nih!" Ucap Kinan dengan nada tinggi sembari melepaskan sepatunya.

"Eh ampun Nan. Aku bukan orang jahat!" Ucap Raga mengikuti gaya acting Kinan.

"Ah pusing ibu mah. Kalian teh sebenarnya udah kenal kan? Tau ibu mah..kalian teh acting mulu." Ucap si ibu selepas itu pergi meninggalkan Mereka berdua.

"Lo yah! Bener-bener bikin gue kesel!" Ucap Kinan.

"Kok aku sih Nan?" Tanya Raga polos.

"Tau ah! Ngapain sih ngikutin gue?!"

"Pengen aja."

"Aneh."

"Gapapa aneh. Yang penting kamu suka." Ucap Raga.

"Mustahil." Ucap Kinan sembari meninggalkan Raga.

"Nan, tunggu."

"Apa?"

"Vespa ku taruh dimana nih?" Tanya Raga kebingungan.

"Taruh aja sana di tengah jalan raya."
Ucap Kinan bicara asal.

"Ih ketabrak dong."

"Iya sama Lo aja sana sekalian!"

"Kinan apa yang kamu lakukan ke aku itu. JAHAT!" Ucap Raga memperagakan adegan film.

"Gak usah dramatis gitu deh."

Raga tersenyum malu sendiri.

Setelah Raga pergi ke parkiran. Raga segera bergegas untuk pergi mengikuti Kinan. Namun, Raga kehilangan jejak Kinan.

"Pak, ngeliat perempuan gak?" Tanya Raga ke pak satpam.

"Lah ini juga saya lagi ngeliat banyak perempuan dateng?" Ceplos Pak satpam.

"Perempuan yang ini beda pak."

"Dia itu istimewa."

"Mas Stress yah?"

"Enak aja si Bapak."

"Saya waras pak. Eh saya Raga pak. Bukan Waras, maaf." Ucap Raga asal ceplos.

"Terserah Mas deh." Ucap pak satpam pasrah.

"Kenapa sih, aneh banget si bapak!"

Selepas bergelud dengan si pak satpam. Raga kembali mencari keberadaan kinan.

Tempat tujuan pertama adalah Toko Buku. Sudah jelas sekali, Kinan adalah orang yang cinta sekali dengan pengetahuan dari buku.

Dan, benar saja.
Raga berhasil menemukan Kinan.

"Akhirnya ketemu." Ucap Raga.

Kinan masih sibuk mencari Buku. Menghiraukan segala kehadiran Raga.

Tentang Lautan Yang Ingin melupakan SenjanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang