lima

10 2 2
                                    

Siang hari yang sendu.

Kinan sibuk memperhatikan materi dari pak Suryo. Guru bahasa Indonesia. Kinan terlihat lesu mungkin karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan.

Ditambah dia harus mengerjakan hukum dari Bu Virda. Melelahkan rasanya.

Melly yang sedari tadi memperhatikan wajah Kinan. Mulai gelisah. Takut akan hal sesuatu yang terjadi pada Kinan.

"La, Kinan kenapa tuh?" Tanya Melly membisik Sembari mencolek tangan ila.

Ila pun segera memperhatikan gerak-gerik Kinan.

"Kinan gak papa?" Tanya Ila langsung.

"Eh la, gak kok." Kaget Kinan.

"Kinan abis ngelamunin apa?" Tanya Ila kembali.

"Gak ada la."

Ila mengganguk paham.

"Kinan gak papa kok Mel." Lapor Ila terharu Melly.

Melly terdiam.

Entah mengapa seperti ada banyak pertanyaan yang muncul dari benak Melly.

Pelajaran kembali berlanjut.

Pak Surgi memberikan semua tugas penting untuk Bab selanjutnya.

"Anak-anak dengarkan bapak sebentar." Saut pak Suryo memberi arahan.

"Untuk Bab selanjutnya kita ada materi tentang membuat sebuah Cerita singkat."

"Nah, bapak ingin tugas lengkap kalian untuk Bab selanjutnya. Adalah dengan membuat cerita singkat dari seseorang yang berbeda kelas." Jelas pak Suryo.

"Maaf pak maksud gimana yah?" Tanya Melly yang belum paham.

"Intinya kalian harus membuat sebaiknya cerita singkat dari seseorang yang berbeda kelas. Contoh Kamu Mel, kamu mencari tau cerita tentang anak sebelah yang namanya Nandi." Jelas Pak suryo sekali lagi.

"Ohh paham pak."

"Ini tugas individu atau kelompok pak?" Tanya Syela.

"Individu ya nak."

"Yahh." Saut anak sekelas.

"Ayo yang jujur yah, kalian juga harus minta foto sebagai bukti. Paham semua?" Ucap pak Suryo.

"Paham pak!!" Saut anak sekelas.

"Ya sudah terimakasih atas waktu luangnya. Selamat siang."

"Selamat siang pak."

Pelajaran Pak suryo sudah habis.

Ini waktu untuk istirahat.

"Gue sama siapa ya?" Tanya ila Kediri sendiri.

"Sama tembok sana." Saut Melly.

"Dih ngaco! Kan di suruhnya anak sebelah."

"Iya khusus buat Lo mah sama tembok aja sana!" Cetus Melly.

"Lama-lama ila bisa gila ngomong sama Melly!" Ledek Ila dengan ekspresi muka masam.

"Kebalik kali! Gue nih yang bakalan gila lama-lama ada didekt Lo!"

"STOP!!" Saut Kinan.

"Berisik tau! Bisa gak sehari aja janga ribut!"

"Maaf Nan." Ucap Melly dan Ila bersamaan.

"Kali ini gue bener-bener bingung harus kerja sama, sama siapa?!" Kinan terlihat serius sekarang.

"Gue juga Nan." Ucap Ila asal ikut.

Tentang Lautan Yang Ingin melupakan SenjanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang