Kyuhyun keluar dari lift saat sudah berada di lantai 8. Ia ingin melihat apa yang sedang dikerjakan Yeon sehingga perempuan itu tidak kunjung menjawab teleponnya. Apa Yeon tidak tahu jika Kyuhyun sangat merindukannya dan ingin bertemu dengannya?
Mungkin Kyuhyun akan memberikan Yeon sedikit pelajaran karena sudah membuatnya merasakan rindu. Kyuhyun menghampiri meja Yeon yang tampak kosong. Laki-laki itu mengerutkan keningnya. Kemana Yeon?
Kyuhyun menghampiri Eunsoo yang berada di balik meja kerjanya.
"Eunsoo-ya.." Panggil Kyuhyun pelan. Ia tidak ingin mengganggu pegawai lain yang sedang bekerja.
"Oh, oppa--maksudku, direktur." Ucap Eunsoo.
"Dimana Jung Yeon?" Tanya Kyuhyun langsung.
"Dia di rumah sakit. Adiknya mengalami kecelakaan." Jawab Eunsoo membuat Kyuhyun terkejut.
"Apa?! Kenapa kau tidak mengatakannya padaku dari tadi?!" Bentak Kyuhyun. Eunsoo terkesiap mendengar bentakan Kyuhyun. Begitu pun dengan yang lainnya.
"Di rumah sakit mana?" Tanya Kyuhyun.
"Tempat Luke bekerja." Jawab Eunsoo pelan. Ia tidak bermaksud untuk menyembunyikannya dari Kyuhyun. Ia pikir Yeon akan memberitahu kakak sepupunya itu.
"Sial!" Umpat Kyuhyun dan langsung berlari menuju lift.
Kyuhyun menekan tombol lift dengan tidak sabaran. Ia hampir saja memutuskan untuk menggunakan tangga darurat jika lift tidak segera terbuka. Kyuhyun langsung masuk ke dalam lift dan menuju ke tempat parkir.
Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dan kembali menghubungi Yeon. Namun sama seperti sebelumnya, Yeon tidak menjawab telepon Kyuhyun. Membuat laki-laki itu mengerang kesal.
"Kenapa kau tidak memberitahuku dan memintaku menemanimu, Jung Yeon?!" Geram Kyuhyun.
------
Yeon tidak bisa berhenti menangis walaupun dokter sudah mengatakan bahwa tidak ada luka serius yang dialami oleh Jun. Hanya sebuah luka kecil di kepalanya, beberapa goresan kecil di wajahnya dan juga lengan kanannya yang terkilir.
Jun bahkan diperbolehkan pulang besok, jika laki-laki itu tidak merasakan sakit pada kepalanya. Tetapi Yeon tetap tidak bisa menghilangkan rasa khawatirnya. Ia benar-benar merasa jantungnya berhenti berdetak saat mengetahui bahwa Jun mengalami kecelakaan.
"Berhentilah menangis, noona. Aku baik-baik saja." Kata Jun dengan nada frustasi.
Jun benar-benar tidak tahan melihat wajah Yeon yang basah oleh airmata. Ia tidak pernah suka melihat kakak perempuannya itu menangis.
"Ya, baby. Jun baik-baik saja. Tenanglah." Timpal Luke sembari mengusap bahu Yeon yang masih bergetar karena isak tangisnya.
"Bagaimana bisa aku berhenti menangis?! Kau hampir membuatku berhenti bernafas, Jun!" Isak Yeon. Jun meringis pelan.
"Kau seharusnya tidak memberitahunya, Luke." Ujar Jun menyalahkan Luke.
Yeon melotot pada Jun dan hampir melayangkan pukulan pada adiknya itu, jika ia tidak mengingat Jun sedang terluka.
"Jika kau menyembunyikannya, aku akan benar-benar mati, Jung Jun!" Geram Yeon.
"Maafkan aku, noona. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir. Tetapi aku baik-baik saja. Sungguh. Mobil yang menabrakku menginjak rem dengan cepat sebelum mobil itu menyeretku lebih jauh." Ucap Jun.
"Dimana mereka sekarang? Apa mereka bertanggung jawab?" Tanya Yeon.
"Kabur. Orang-orang yang membawa Jun ke rumah sakit yang memberitahukannya padaku." Jawab Luke.
![](https://img.wattpad.com/cover/233517746-288-k19976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Hurt, and Revenge
Romance[21+] Cinta yang berawal dari balas dendam, akankah berakhir dengan bahagia?