Chapter 11

289 37 1
                                    

Satu pekan berlalu sejak pertemuan Changbin dan Felix di Moodlife dan sejak saat itu juga Changbin tidak pernah bertemu dengan Felix lagi. Felix menghilang begitu saja seolah-olah bumi menelannya.

Dua hari juga setelah pertemuan mereka di Moodlife para rentenir itu datang menemui Changbin dan mengatakan jika hutangnya sudah lunas beserta bunganya. Awalnya Changbin tidak mempercayai itu, tapi setelah rentenir itu menyebut nama Lee Felix, Changbin akhirnya percaya.

Satu hari setelah pertemuannya dengan para rentenir, Hyunjin dan Jisung datang menemui Changbin di Moodlife. Mereka datang dengan selembar surat, surat yang  di tulis oleh Felix hanya untuk Changbin.

Secarik kertas itu kini berada di tangan Changbin yang sedang duduk di depan meja kecil di kamarnya. Isi surat itu tidaklah banyak, hanya beberapa kalimat dengan tulisan yang berantakan.

Maaf aku harus pergi Hyung.
Tapi jangan khawatir, aku berjanji aku akan kembali dan saat waktunya tiba kau akan menjadi milikku seutuhnya. Jadi tunggulah, I Love you.

- Lee Felix

WARNING!!
JANGAN BERANI-BERANI MELIRIK PRIA ATAU WANITA LAIN!!

Lagi, entah sudah yang keberapa kalinya  Changbin membaca isi surat itu semenjak surat itu menjadi hak miliknya. Changbin bahkan sampai hafal di luar kepala semua kalimat yang berada di surat itu, tapi seolah tak pernah bosan Changbin mengulangi lagi dan lagi membaca isi dalam surat itu dengan air mata berlinang.

Changbin kembali memutar memorinya saat Felix mengatakan dia mencintainya dan juga salam perpisahan waktu itu. Sekarang Changbin juga mengerti tentang perkataan Felix pada Woojin tentang dia yang tidak akan pernah menginjakan kakinya di Moodlife lagi.

Changbin menyesal sekarang.

.

.

.

.

.

3 TAHUN KEMUDIAN

Kring. Seorang pria mungil masuk kedalam Kafe dengan tas ransel di punggungnya. Terlalu sering pergi kesana pria mungil itu tak lagi merasa canggung, dengan percaya dirinya dia melangkah ke arah seorang pria tinggi tegap dan tanpa babibu pria mungil itu langsung menubrukan tubuhnya kepunggung pria tegap itu yang memang sedang membelakanginya.

Pria tegap yang berstatus kekasih si mungil sedikit terlonjak mendapatkan pelukan tiba-tiba itu, tapi setelah mendengar suara merdu memasuki gendang telinganya pria tegap itu kemudian mengelus lengan si mungil yang melingkar di pinggangnya.

"Kenapa datang lagi? Katanya sibuk". Si Pria tegap bertanya masih dengan posisi yang sama mengabaikan kalo saat ini mereka berada di tempat umum, lebih tepatnya di tempat kerja si pria tegap.

"Aku memang sibuk, tapi aku terlalu merindukanmu". Si mungil semakin mempererat pelukannya.

Perlahan si pria tegap membalikan Tubuhnya untuk menatap si mungil. "Benarkah?". Tangannya menyentuh salah satu pipi Chubby si mungil dan mencubitnya gemas.

"Tentu saja".

"Hei kalian berdua! Berhenti bermesraan atau ku tendang kalian berdua keluar dari Kafe ku!".

Si pria tegap dan mungil itu mengalihkan pandangannya ke asal suara. Disana berdiri seorang Pria dengan muka garangnya dan kedua tangan yang berada di pinggangnya. Kim Woojin.

Si pria mungil berdecak, kesal karena moment-nya terganggu. Sedangkan si pria tegap hanya tersenyum.

"Lee Minho jangan hanya tersenyum! Kembali bekerja!". Perintah Woojin.

BECAUSE OF LOVE [CHANGLIX]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang